Pengertian Penerjemahan Kajian Teori 1. Penerjemahan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori 1. Penerjemahan

1. 1. Pengertian Penerjemahan Terdapat banyak definisi yang dilontarkan para pakar mengenai penerjemahan. Menurut Brislin 1976: 1 penerjemahan mengacu pada pengalihan pikiran dan gagasan dari suatu bahasa ke bahasa lainnya. Pendapat ini dilengkapi Catford 1965 yang mendefinisikan penerjemahan sebagai proses penggantian suatu teks bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Pendapat senada dijabarkan oleh Bell 1991: 6 sebagai “The replacement of representation of a text in second language”. Nida Taber dalam Shuttleworth Cowie, 1997: 182 menyatakan “Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source-language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style”. Lawendowski mendefinisikan penerjemahan sebagai “The transfer of ‘meaning’ from one set of language signs to another set of language signs” dalam Shuttleworth Cowie, 1997: 182. Kelima pendapat tersebut tampaknya mengandung arti bahwa penerjemahan merupakan representasi teks BSu ke dalam teks BSa dengan memperhatikan kesepadanan makna yang dihasilkan pada terjemahannya. Namun demikian, pada pendapat tersebut unsur budaya kurang menjadi perhatian, padahal penerjemahan merupakan jembatan penghubung antara penulis dan pembaca yang berlatar belakang budaya berbeda. Toury mengungkapkan “A translation is taken to be any-target language utterance which is presented or regarded as such within the target culture, on what ever ground” dalam Shuttleworth Cowie, 1997: 182. Maka tidaklah berlebihan bila Baker 1992: 5- 6 menyatakan kesepadanan makna pada teks BSu dan teks BSa dapat diperoleh pada tingkat tertentu, namun dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor linguistik dan budaya sehingga selalu bersifat relatif. Gagasan Baker tersebut dapat disimpulkan dengan pendapat Munday dan Mason 1997: 1 yang mendefinisikan penerjemahan sebagai “An act of communication which attempts to relay, across cultural and linguistic boundaries, another act of communication which may have been intended for different purposes and different readershearers”. Merangkum dari beberapa definisi di atas, peneliti sepakat dengan Kridalaksana 2008: 181 yang mendefinisikan penerjemahan sebagai pengalihan amanat antarbudaya danatau antarbahasa dalam tataran gramatikal dan leksikal dengan maksud, efek, atau ujud yang sedapat mungkin tetap dipertahankan.

1. 2. Makna Dalam Penerjemahan