5. 2. Posisi Ideologi Kajian Teori 1. Penerjemahan

keputusan yang diambil seorang penerjemah. Bagaimana seorang penerjemah mengemas pesan bahasa sumber ke bahasa sasaran tentunya dipengaruhi oleh ideologi yang mereka anut.

1. 5. 2. Posisi Ideologi

Ideologi dalam penerjemahan selalu muncul pada proses dan produk penerjemahan yang keduanya saling berhubungan erat. Menurut Tymozko 2003, ideologi penerjemahan memunculkan kombinasi isi teks dan bermacam tindak tutur dalam bahasa sumber ke dalam bahasa target. Bahkan, lebih lanjut ia mengatakan ideologi tidak hanya ada dalam teks terjemahan, tetapi pada suara dan sikap mental penerjemah. Schäffner dalam Karoubi, 2009: 3 mengatakan: Ideological aspect can […] be determined within a text itself, both at the lexical level reflected, for example, use of passive structures to avoid an expression of agency. Ideological aspects can be more or less obvious in texts, depending on the topic of a text, its genre and communicative purpose. Sebelum menerjemahkan, seorang penerjemah harus mengetahui untuk siapa audience design dan untuk tujuan apa needs analysis dia menerjemahkan. Proses ini merupakan salah satu proses yang tidak dapat diabaikan dalam menerjemahkan karena merupakan proses awal dalam menentukan metode penerjemahan yang akan dan harus digunakan. Setelah mengetahui audience design dan needs analysis seorang penerjemah harus mengetahui langkah-langkah penerjemahan yang biasa disebut sebagai prosedur penerjemahan Hoed, 2006 : 67. Proses Penerjemahan merupakan reproduksi pesan yang terkandung dalam teks sumber. Hoed 2006: 83 mengutip pernyataan Basnett dan Lefevere bahwa apapun tujuannya, setiap reproduksi selalu dibayangi oleh ideologi tertentu. Ideologi dalam penerjemahan adalah prinsip atau keyakinan tentang betul-salah dan baik-buruk dalam penerjemahan, yakni terjemahan seperti apa yang terbaik bagi masyarakat pembaca bahasa sasaran atau terjemahan seperti apa yang cocok dan disukai masyarakat tersebut. Ideologi yang digunakan penerjemah merupakan tarik-menarik antara dua kutub yang berlawanan, antara ideologi yang berorientasi pada bahasa sumber dan yang berorientasi pada bahasa sasaran Venuti dalam Hoed, 2006: 84, yang oleh Venuti dikemukakan dengan istilah foreignizing translation dan domesticating translation.

1. 5. 3. Domestikasi dan Foreignisasi