2. Istilah
Pembentukan istilah telah diatur di dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah PUPI. Istilah dibagi menjadi dua yaitu istilah khusus dan istilah umum.
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya dan atau maknanya terbatas pada bidang tertentu. Sementara istilah umum adalah istilah yang mejadi unsur bahasa
secara umum. Istilah-istilah yang terdapat di dalam PUPI meliputi istilah dasar dalam bahasa Indonesia, bentuk terjemahan dan istilah asing yang diserap ke
dalam bahasa Indonesia. Berikut ini beberapa batasan mengenai pengertian istilah yang semuanya
diambil dari PUPI.
2. 1. Pengertian Istilah
Kridalaksana 2008: 97 menyatakan istilah sebagai kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan konsep, proses, keadaan atau sifat yang
khas dalam bidang tertentu. Setiap bahasa memiliki istilah khusus yang menunjuk pada sesuatu yang sifatnya spesifik. Istilah-istilah itu menunjukkan suatu konsep
tertentu yang kadang-kadang terikat konteksnya. Perhatian terhadap istilah serta usaha membentuknya dalam bahasa Indonesia sudah lama ada di antara Pembina
bahasa Indonesia. Perkembangan istilah itu sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Laju Ilmu pengetahuan terus berkembang, konsep-konsep baru
banyak muncul. Dengan demikian diperlukan istilah-istilah baru untuk merumuskan konsep-konsep itu. Ada kalanya konsep lama harus dihilangkan.
Selanjutnya muncullah konsep atau istilah yang baru yang selaras dengan tumbuhnya ilmu yang bersangkutan.
2. 2. Pedoman Pembentukan Istilah
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pembentukan istilah telah diatur di dalam buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah PUPI. Berikut
ini secara beruntun akan peneliti uraikan tentang ciri-ciri istilah, sumber istilah dan pembentukan istilah dalam bahasa Indonesia yang semuanya diambil dari
PUPI. 2. 2. 1.
Ciri-ciri Istilah
Istilah adalah unsur bahasa, sebagaimana kalimat, kata atau fonem. Kridalaksana 1985: 50-53 menyebutkan ciri-ciri istilah yang membedakan dari
unsur-unsur bahasa yang lain. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
Dari segi makna: i.
Hubungan antara ungkapan dan makna tetap tegas monosemantis, dalam persitilahan yang baik tidak ada sinonim atau homonim.
ii. Istilah itu secara gramatikal bebas konteks, artinya makna tergantung dari
konteks dalam kalimat. Makna dapat dinyatakan dengan definisi atau rumus dalam ilmu yang bersangkutan.
Dari segi ungkapan: i.
Istilah tersebut bisa berupa kata benda, kata kerja, atau kata sifat. ii.
Bangun istilah sepadan, misalnya: -. Kata tunggal, misalnya asimilasi
-. Kata majemuk, misalnya bobot atom -. Kata bersambungan, misalnya pemuaian
-. Kata ulang, misalnya arus bolak-balik -. Frase, misalnya tabung tanpa udara
iii. Istilah bersifat internasional, artinya makna istilah dikenal dalam ilmu yang bersangkutan, sedangkan bentuk ungkapan dalam suatu bahasa
sedapat-dapatnya tak jauh berbeda dengan bentuk ungkapan dalam bahasa lain.
2. 2. 2. Pembentukan Istilah dalam bahasa Indonesia