dengan kode etik jurnalistik atau nggak. Nah kita mencoba ada di tengah- tengah kita ngejar rating tapi tidak menggadaikan kode etik jurnalistiknya,
masih dalam ruang kode etik jurnalisnya.
27. Apa strategi wartawan ROL dalam menghadapi tuntutan untuk
memberitakan secara cepat?
Kalo cepet, bisa by phone. Ya dia harus terlatih emang dan wartawan kita emang dituntut supaya bisa nulis di online dan koran. Itu dari awal juga
emang udah dilatih seperti itu, jadi reporter itu tidak dituntut harus bisa menulis panjang tapi dia harus bisa menulis pendek dan cepat.
Mengetahui,
Achmad Syalaby Ichsan
TRANSKRIP WAWANCARA
Wartawan Republika Online, Fuji Pratiwi Masjid At-Tin Sabtu, 01 November 2014
1. Bagaimana strategi anda dalam menuliskan sebuah berita agar layak
dibaca oleh pembaca?
Strateginya...sebenarnya lihat dari segi angle dan isu besarnya apalagi yaa Republika itu media islam jadi memang saya berusaha menulis yang
sejalan sama visinya Republika yaitu perwajahan islam yang moderat dan modern. Pokoknya saya tetep mengumpulkan model tulisan yang seperti
itu yang bahasannya bisa dibaca semua orang, isu keislamannya dapat.
2. Dalam proses pembuatan hingga mem-publish sebuah berita, apakah
seluruh tulisan tersebut berasal dari wartawan?
Pasti ada editing ya kaya misalnya berita saya ada beberapa yang mungkin nggak lengkap kemudian redaktur melengkapi dengan menelpon
sumber lain, bisa kaya gitu. Ada juga yang mungkin berita saya nggak lengkap ditambah dari media Antara jadi ditambah, dikombinasi ada yang
kaya gitu.
3. Bagaimana penentuan tema dan narasumber di sebuah berita?
Apakah berasal dari wartawan?
Kombinasi sama redaktur juga, jadi kadang kita itu kan ada sistem budgetingkan, nah sistem budgeting itu ada bagian isu besar hari ini atau
isu besar pekan ini nah biasanya dari isu-isu itu diturunin nih isu agama garapnya apa, bagian ekonomi garapnya apa, dari situ ketauan kira-kira
siapa ya yang bisa dihubungi untuk memenuhi budgeting ini. Nah kalo dari atas kalo ada perintah dari atas, mereka akan nunjuk “hubungin ini-
ini yaa” tapi ada juga boleh tiap hari wartawan bikin isu misalkan kaya saya dulu di Kabar Kota, saya merhatiin bahwa ada yang nggak bener
dari tata jalan milik kecamatan. Di jalan kecamatan itu banyak yang berlubang, udah banyak yang berlubang, lampu lalu lintasnya nggak ada
itu rawan banget kecelakaan dan adik saya yang jadi korbannya. Adik saya cerita dan kejadian itu bukan cuma sekali disitu, ada orang-orang
yang kecelakaan disitu juga. Dari situ saya mulai ngajuin “boleh nggak saya liputannya ini, hari ini” dan dibolehin jadi kombinasi antara
redaktur dan wartawannya.
4. Apakah wartawan juga berperan dalam menentukan tema pada
rapat redaksi? Jika iya, apa kontribusinya? Jika tidak, mengapa?
Pada rapat redaksi...bisa jadi, saya rasa sih bisa ya kaya usulan-usulan tema tapi saya nggak tau berapa persen komposisinya misalnya kaya tadi
ya rapat budgeting, rapat penetuan tema besar sekarang. Saya nggak tau kalo emang ada ide dari reporter bagaimana, saya yakin sih bisa masuk
tapi cuma dalam presentasinya saya nggak tau kalo yang itu. 5.
Apa ideologi dari Republika Online?
Sama ya pada dasarnya, Republika itu pengen menjadikan ini media perwajahan islam yang moderat dan modern. Jadi kita inklusif buat
semua, Republika tidak membela satu kelompok tapi mewakili islam