35
BAB III REPUBLIKA SEBAGAI MEDIA ONLINE
A. Sejarah Republika Online
40
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim  bagi  publik  di  Indonesia.  Penerbitan  tersebut  merupakan  puncak  dari
upaya  panjang  kalangan  umat,  khususnya  para  wartawan  profesional  muda  yang telah  menempuh  berbagai  langkah.  Kehadiran  Ikatan  Cendekiawan  Muslim  se  -
Indonesia  ICMI  yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan  saat  itu  memungkinkan  upaya  -  upaya  tersebut  berbuah.  Republika
terbit  perdana  pada  4  Januari  1993.  Penerbitan  Republika  menjadi  berkah  bagi umat.    Sebelum  masa  itu,  aspirasi  umat  tidak  mendapat  tempat  dalam  wacana
nasional.  Kehadiran  media  ini    bukan  hanya  memberi  saluran  bagi  aspirasi tersebut, namun  juga menumbuhkan pluralisme informasi di  masyarakat.  Karena
itu kalangan umat antusias memberi dukungan, antara lain dengan membeli saham sebanyak  satu  lembar  saham  per  orang.  PT.  Abdi  Bangsa  Tbk  sebagai  penerbit
Republika  pun  menjadi  perusahaan  media  pertama  yang  menjadi  perusahaan publik.
B. Perkembangan Republika Online
41
Usaha  penerbitan  koran  bukan  perkara  sederhana.  Selain  sarat  dengan modal  dan  sarat  SDM,  bisnis  inipun  sarat  teknologi.  Keberhasilan  Republika
menapaki  usia  10  tahun  merupakan  buah  upaya  keras  manajemen  dan  seluruh awak  pekerja  di  PT  Abdi  Bangsa  Tbk  yang  dilakukan  oleh  perusahaan  yang
40
Dikutip dari dokumen pribadi company profile Harian Republika
41
Dikutip dari dokumen pribadi company profile Harian Republika
menerbitkan  koran  ini  sejak  1993  untuk  mengelola  segala  kerumitan  itu.  Selain dituntut  piawai  berhitung,  pengelola  koran  juga  harus  jeli,  cerdik,  dan  kreatif
bersiasat  untuk  tetap  bertahan  dan  memenangkan  persaingan.  Sejak  awal, Republika  memang  dekat  dengan  sesuatu  yang  baru.  Tatkala  lahir,  Republika
menggebrak  dengan  tampilan  Desain  Blok  yang  tak  lazim.  Republika  pun mampu menyabet gelar juara pertama Lomba Perwajahan Media Cetak 1993.
Tahun  1995,  Republika  menyajikan  layanan  berita  di  situs  web  internet, dengan  alamat  www.republika.co.id  Ini  adalah  Koran  pertama  di  Indonesia  yang
tampil  di  dunia  internet,  situs  itu  kemudian  kita  nam  akan  Republika  Online. Republika  Online  yang  biasa  disebut  ROL  muncul  pertama  kali  di  internet  pada
awal  1995  atau  sekitar  dua  tahun  setelah  surat  kabar  Republika  terbit.  Sebagai situs berita, pada saat itu, muatan ROL hanya menduplikasi materi berita - berita
koran  Republika  secara  lengkap.  Tujuan  utama  penerbitan  Republika  versi internet  adalah  untuk  melayani  pembaca  yang  tidak  terjangkau  distribusi  koran
cetak  dan  untuk  pembaca  yang  berada  di  luar  negeri.  Pada  fase  berikutnya  ROL secara bertahap mulai berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, khususnya
teknologi informasi. Desain  dan  berbagai  layanan  web  dan  materi  beritanya  pun  lebih
diperkaya.  Sejak  pertengahan  2008  Republika  Online  mengalami  perubahan besar,  dari  sekadar  situs  berita  sederhana  menjadi  web  portal  multimedia.
Perubahan  tersebut  terjadi  sebagai  jawaban  atas  munculnya  tantangan  industri media  yang  mulai  memasuki  era  konvergensi  media.  Dalam  hal  ini,  Republika
sebagai  institusi  industri  media  dituntut  untuk  memiliki  dan  mendistribusikan content medianya dalam format cetak, online, dan mobile. Sesuai dengan falsafah
dasar  Republika,  muatan  ROL  tetap  mengedepankan  komunitas  Muslim  sebagai basis  pengunjungnya.  Tampilan  ROL  terbaru  inilah  yang  diluncurkan  kembali
relaunching  pada  6  Februari  2008.  Tema  launchingnya  kami  namakan RELOAD.  Segala  kreativitas  dicurahkan  untuk  sedapat  mungkin  membuat
Republika online selalu dekat dan meladeni keinginan publik. Memang, upaya itu jelas tak mudah. Namun, kami menikmatinya selama ini.
C. Produk ROL
42
1. Portal internet multimedia yang menampilkan content dalam format teks,
voice, visual, dan mendistribusikan content secara online, mobile, print. 2.
Media  interaktif  komunitas  Muslim  untuk  membangun  partisipasi  dan kesadaran umat terhadap pluralisme informasi berkualitas.
3. Fokus pada pengembangan content berbasis keislaman
4. Memberi ruang informasi sangat luas dan cepat. “Tersaji begitu terjadi”
5. Melayani segmen audiens level SES Class A - B dengan rentang usia 18 -
50 tahun
D. Prinsip dasar ROL
43
1. Mengutamakan    berita  dan  informasi  interaktif  dalam  format  netizen
citizen journalism 2.
Memberi ruang luas bagi content how to, tips, people, dan services 3.
Santun, ramah, dan akrab dengan keluarga 4.
Dekat dengan semua komunitas 5.
Mengutamakan berita dan informasi keislaman 6.
Menyeimbangkan good news dengan bad news
42
Dikutip dari dokumen pribadi company profile Harian Republika
43
Dikutip dari dokumen pribadi company profile Harian Republika
7. Menyajikan berita secara ringkas dan cepat
8. Mudah diakses
E. Visi dan Misi Republika
44
1. Visi : Menjadikan HU REPUBLIKA sebagai koran umat yang terpercaya dan
mengedepankan nilai - nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional,  namun  mempunyai  prinsip  dalam  keterlibatannya  menjaga
persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman Rahmatan Lil Alamin.
2. Misi : Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan
efektif, serta mampu dipertanggung jawabkan secara professional.
F. Gambaran Umum Kasus Larangan Penggunaan Jilbab Sekolah di Bali
Dalam berita yang berjudul “DPRD Bali Bahas Larangan Jilbab” berbagai sekolah  di  Bali  melarang  pemakaian  jilbab  untuk  siswi  muslim,  baik  secara
tertulis  maupun  lisan.  Organisasi  PII  melakukan  pertemuan  dengan  DPRD Provinsi  Bali  dengan  maksud  membahas  kasus  tersebut.  Wakil  Sekjen
Pengurus Besar PII Helmy Al-Djufri mengeluhkan lambannya kasus ini oleh pemerintah  pusat.  Sedangkan  surat  audiensi  sudah  dikirim  ke  DPRD  Bali,
Gubernur, dan Dinas Pendidikan. Belum ada solusi mengenai kasus jilbab ini, namun  PII  akan  terus  memperjuangkan  agar  kasus  tersebut  tidak  lagi  ada  di
Bali.  Komnas  HAM  berencana  mengundang  kemenag  serta  kemendikbud, Maret  mendatang  .  Tujuannya,  untuk  membiicarakan  banyak  hal  temasuk
jaminan terpenuhnya kebebasan beragama di sekolah.
44
Dikutip dari dokumen pribadi company profile Harian Republika
Kemudian  dalam  berita  yang  berjudul  “Isu  Pelarangan  Jilbab,  Komnas HAM  Minta  Muslim  di  Bali  Bersatu”.  Menurut  Komnas  HAM  kasus  ini
menjadi  sorotan  karena  jilbab  jadi  bagian  kebebasan  yang  harus  dibela. Dalam  buku  peraturan  sekolah  di  SMPN  1  Singaraja  tertulis  jelas  bahwa
siswa  perempuan  dilarang  menggunakan  jilbab.  Hal  ini  tertulis  jeas  dalam buku  tata  tertib  sekolah  yang  tercantum  pada  Bab  I  Pasal  2  yang
menyebutkan “Khusus Perempuan poin c Tidak memakai jilbab”. Muslimah dan lembaga Islam lainnya diharapkan bisa membantu melakukan pembinaan
yang  sama.  Demikian  juga  para  ustaz  agar  mengimbau  para  orang  tua mendukung anaknya yang berjilbab. “Kami belum sanggup menangani semua
sekolah  di  Bali,”  kata  Fatimah  selaku  Sekretaris  Umum  Pengurus  Wilayah PII Bali.