Tahap Pembentukan Konstruksi Teori Konstruksi Sosial
Sedangkan relativisme kultural adalah paham yang berkeyakinan bahwa satu gagasan yang lahir atau terkait dengan sistem nilai tertentdasarnya mengakar atau
bersumber pada satu sistem nilai, tradisi, atau peradaban tertentu. Sedangkan relativisme kultural adalah paham yang berkeyakinan bahwa satu gagasan yang
lahir atau terkait dengan sistem nilai tertentu tidak bisa berlaku atau tidak bisa diterpkan dalam amsyarakat dengan sistem nilai yang berbeda.
Kedua, menyatakan bahwa islam menerima semangat kemanusiaan HAM modern, tetapi, pada saat yang sama, menolak landasan sekulernya dan
menggantinya dengan landasan Islami. Pandangan ini lebih dikenal dengan gerakan islamisasi HAM. Pandangan ini muncul sebagai reaksi “gagal” nya HAM
versi Barat dalam mengakomodasi kepentingan terbesar masyarakat muslim. Tidak kalah pentingnya, gerakan ini merupakan alternatif yang diyakini mampu
menjembatani pemikiran HAM dalam perspektif Islam. Dalam perkembangan yang signifikan berhasil dirumuskan piagam deklarasi universal HAM dalam
perspektif islam. Ketiga, menegaskan bahwa HAM modern adalah khazanah kemanusiaan universal dan Islam bisa dan seharusnya memberikan landasan
normaltif yang sangat kuat terhadapnya. Pandangan ini menegaskan bahwa HAM modern adalah khazanah kemanusiaan universal dan Islam bisa dan seharusnya
memberikan landasan normatif yang sangat kuat terhadapnya. Berbeda dengan dua pandangan sebelumnya, varian ketiga ini menegaskan
bahwa universalitas HAM sebagai khazanah kemanusiaan yang landasan normatif dan filosofisnya bisa dilacak dan dijumpai dalam berbagai sistem nilai dan tradisi
agama, termasuk islam di dalamnya. Yang termasuk berpandangan demikian di antaranya adalah Abdullah Ahmed an-Naim.
11
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. 16: 90
Allah Azza wa Jalla juga mewajibkan berbagai hak atas seorang muslim kepada sesama muslim secara umum. Seorang muslim adalah saudara muslim
lainnya, ia tidak boleh menghinanya, mengucilkannya, membiarkannya dan tidak boleh melanggar hak-haknya. Melalui pemaparan di atas kita mendapati
bahwasanya Islam menjamin hak-hak individu dan masyarakat, dan ini tidak pernah dipelihara oleh negara-negara kafir yang mengaku demokratis dan
menjaga hak-hak manusia. Sebaliknya, justru melanggar hak Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya dengan melakukan perbuatan kufur dan syirik. Mereka melanggar
hak-hak kaum muslimin dengan cara membunuh kaum muslimin secara massal, mengusirnya serta merampas harta benda mereka. Merubah penegakkan syari’at
Allah Azza wa Jalla dengan sanksi sebagai pelaku kriminal. Negara-negara itu
11
El Muhtaj Majda, Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia, Jakarta, Kencana, Cetakan II, 2007, h. 58-60