Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

semata-mata hanya sebuah tulisan yang netral, namun terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses produksi sebuah berita. Termasuk kondisi wartawan dan pandangan masyarakat melihat isu yang diberitakan. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada para akademisi tentang bagaimana wacana itu dibuat oleh sebuah media tertentu. Seperti wacana yang dilakukan oleh Republika Online dalam kasus larangan penggunaan jilbab sekolah di Bali.

D. Tinjauan kepustakaan

Peneliti melakukan tinjauan pustaka di Perpustakan Utama Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Berdasarkan tinjauan tersebut, peneliti menemukan beberapa penelitian yang memliki kesamaan, seperti penelitian, mahasiswa Universitas Hasanuddin dengan judul Analisis Yuridis Pelanggaran Hak Asasi Manusia Ham Di Indonesia Studi Kasus Di Mesuji Sumatra Selatan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang bernama Yusuf Gandang Pamuncak dengan judul Analisis Wacana Pemberitaan Harian Republika Tentang Makanan Calon Haji Berformalin. Dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang bernama Tezar Aditya Rahman dengan judul Hegemoni Media Islam dalam Wacana Separatisme Negara Kesatuan Republik Indonesia Pada Qanun Bendera dan Lambang Aceh dalam Surat Kabar Republika. Persamaan penelitian adalah sama-sama menggunakan model analisis wacana Teun A. Van Dijk. Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis adalah isi dari pemberitaan tersebut.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan adalah konstrutivisme. Pandangan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran fenomenologi. Aliran ini menolak pandangan empirismepositivisme yang memisahkan subjek dan objek bahasa. Dalam pandangan kontruktivisme, bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru menganggap subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya. Dalam hal ini, seperti dikatakan A.S Hikam, subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap wacana. Bahasa dipahami dalam paradigma ini diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan pembentukan diri. 4 Paradigma konstruktivisme menganggap kenyataan itu hanya bisa dipahami dalam bentuk jamak, berupa konstruksi mental yang tak dapat diraba, berbasis sosial dan pengalaman yang diteliti terkait erat secara timbal balik, sehingga penemuan dicipta seperti yang dikehendaki peneliti epistemologi. 5 4 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h.5 5 Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kulitatif, h. 87 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis wacana discourse analysis, pendekatan ini dilakukan karena lebih memenuhi kebutuhan analisa terhadap struktur pesan dalam komunikasi melalui pendekatan ini penulis dapat mengetahui bagaimana sebuah pesan disampaikan lewat kata atau kalimat. Unsur penting dalam analisis wacana adalah kepaduan, kesatuan, dan penafsiran peneliti. 3. Metode Penelitian Metode analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model Teun A. Van Dijk menurutnya penelitian wacana tidak semata-mata dengan menganalisis teks semata. Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisipikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. 6 Terdapat tiga struktur atau tingkatan yang menjadi elemen analisis wacana dalam pemaparan struktur teks oleh van dijk. Dengan struktur tersebut kita tidak hanya mengetahui apa yang diliput oleh media, namun juga bagaimana mengungkapkan peristiwa ke dalam pilihan bahasa tertentu. 6 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 224