HAM Sejagad Konseptualisasi Hak Asasi Manusia
boleh keluar rumah tanpa mengenakan jilbab. Jika ia pergi tanpa menutupi pakaian rumahnya, ia dianggap berdosa, karena telah melanggar kewajiban yang
ditetapkan Allah SWT. Untuk bagian atas, ia harus mengenakan khimar penutup kepala atau
yang serupa dengannya, yang menutupi kepala atau yang serupa dengannya, yang menutupi seluruh kepala, leher dan belahan pakaian di bagian dada. Jika sudah
mengenakan dua jenis pakaian ini, ia baru boleh keluar rumah. Jika tidak mengenakan keduanya, atau salah satunya, ia tidak boleh keluar sama sekali.
Allah SWT berfirman dam surat An-Nur ayat 31:
Artinya: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka”.
Dan pada surat Al-Ahzab ayat 59:
Artinya: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu, dan isteri-iste ri orang mukmin: “Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”
21
Seruan diawali kepada para wanita yang paling dekat beliau, yakni isteri- isteri dan anak-anak perempuan beliau li azwajika wa banatika. Setelah itu baru
kepada seluruh wan ita mukminah: nisa’i al-mu’min isteri-isteri orang mukmin.
Ketentuan yang dibebankan kepada wanita mukminah itu adalah: yudnina „alayhinna min jalabibihinna hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh
tubuh mereka.
22
Dikemukakan Sa’id bin Manshur, Sa’ad, Abd bin Humaid, Ibnu Mundzir, dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Abi Malik:
“Dulu isteri-isteri Rasulullah saw keluar rumah untuk keperluan buang hajat. Pada waktu itu
orang-orang munafik mengganggu dan menyakiti mereka. Ketika mereka ditegur, m
ereka menjawab: “Kami hanya mengganggu hamba sahaya saja.” Maka
21
Anonim, Islam dan Wanita Dari Rok Mini Hingga Isu Poligami, h. 14-16
22
Labib Rokhmat, Tafsir Al Wa’ie, h.379
turunlah ayat ini: Ya ayyuha al- Nabbiyy qul li azwajika wa banatika wa nisa’i al-
mu’min yudnina „alayhinna minjalabibihinna... Allah SWT memerintahkan mereka mengenakan jilbab supaya berbeda dengan hamba sahaya.
23
Di dalam kehidupan privatnya, seorang Muslimah dibolehkan menampakkan perhiasannya kepada suaminya. Suami adalah orang yang berhak
melihat isterinya dan menikmati kecantikan sang isteri, sedangkan lelaki asing tidak berhak. Seorang muslimah juga boleh memperlihatkan perhiasannya dan
mengenakan pakaian rumah dalam batas-batas yang diperbolehkan syariat di hadapan laki-laki yang menjadi mahramnya.
24
Penggunaan jilbab dalam kehidupan umum akan mendatangkan kebaikan bagi semua pihak. Dengan tubuh yang tertutup jilbab, kehadiran wanita jelas tidak
membangkitkan birahi lawan jenisnya. Sebab, sebagaimana layaknya naluri ghazirah, naluri seksual juga tidak akan muncul dan menuntut pemenuhan jika
tidak ada stimulus yang merangsangnya. Tubuh yang dibiarkan terbuka, apalagi disertai gerakan erotis, merupakan fakta yang dapat merangsang birahi.
25