parameter lainnya yang lebih mudah diukur Sutaryo 2009. Pada penelitian ini dilakukan pendugaan biomassa atas permukaan yang akan disusun menjadi suatu
persamaan allometrik. Biomassa atas permukaan yang dimaksud meliputi biomassa daun, biomassa ranting, biomassa cabang, biomassa batang, biomassa
akar tunjang, dan biomassa total. Dalam menentukan persamaan yang paling baik untuk menduga biomassa pohon, perlu dilakukan uji coba terhadap persamaan
regresi linier maupun non linier baik dengan satu maupun dua peubah bebas.
5.3.1 Persamaan Allometrik Penduga Biomassa Daun
Penentuan persamaan allometrik penduga biomassa daun dilakukan dengan pengujian nilai statistik menggunakan lima model persamaan regresi linier
maupun non linier dengan satu maupun dua peubah bebas. Hasil perhitungan nilai statistik persamaan allometrik penduga biomassa daun dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Persamaan allometrik penduga biomassa daun
No Persamaan
s R
2
R
2
adj F
hit
1 B = -0,513 + 0,211 D
0,15 91,1
90,9 441,8
2 B = 0,0204174 D
1,95
0,06 97,1
97,1 1464,52
3 B = 0,020893 D
1,91
H
0,0256
0,06 97,2
97 716,54
4 B = 0,292 + 0,00161 D
2
H 0,16
90,8 90,6
425,13 5
B = 0,0177828 D
2,02
Hbc
-0,0148
0,06 97,2
97 722,23
Untuk memilih persamaan allometrik yang terbaik berdasarkan nilai statistik, maka dilakukan pengurutan performansi untuk setiap persamaan
berdasarkan persamaan yang memiliki nilai simpangan baku s terkecil dan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan R
2
adj terbesar. Hasil pengurutan performansi terhadap kriteria nilai tersebut dapat diamati pada Tabel 8.
Tabel 8 Urutan performansi persamaan allometrik penduga biomassa daun
No Persamaan
s R
2
adj Jumlah
1 B = -0,513 + 0,211 D
2 3
5 2
B = 0,0204174 D
1,95
1 1
2 3
B = 0,020893 D
1,91
H
0,0256
1 2
3 4
B = 0,292 + 0.00161 D
2
H 3
4 7
5 B = 0,0177828 D
2,02
Hbc
-0,0148
1 2
3
Berdasarkan Tabel 8, maka persamaan B = 0,0204174 D
1,95
memiliki urutan performansi yang paling baik dengan s terkecil yaitu 0,06 dan nilai R
2
adj terbesar yaitu 97,1 . Persamaan ini adalah persamaan dengan satu peubah bebas
berupa diameter. Dalam memperoleh persamaan penduga yang terbaik selain dengan perhitungan nilai statistik, dilakukan juga uji validasi pada masing-masing
persamaan. Hasil uji validasi dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil uji validasi persamaan allometrik penduga biomassa daun
No Persamaan
MAE kg 1
B = -0,513 + 0,211 D 0,113
2 B = 0,0204174 D
1,95
0,047 3
B = 0,020893 D
1,91
H
0,0256
0,047 4
B = 0,292 + 0.00161 D
2
H 0,133
5 B = 0,0177828 D
2,02
Hbc
-0,0148
0,047
Berdasarkan Tabel 9, terdapat tiga persamaan yang memiliki selisih terkecil antara biomassa aktual dengan biomassa dugaan yaitu sebesar 0,47 kg.
Persamaan-persamaan tersebut yaitu B = 0,0204174 D
1,95
, B = 0,020893 D
1,91
H
0,0256
, dan B = 0,0177828 D
2,02
Hbc
-0,0148
. Pemilihan persamaan allometrik terbaik selain dengan perhitungan nilai
statistik dan uji validasi, maka perlu juga pertimbangan mengenai kepraktisan dan kemudahan dalam mengukur peubah bebas persamaan di lapangan. Persamaan
dengan menggunakan satu peubah bebas saja dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam memperoleh dan menghitung data. Selain itu dapat menghemat tenaga,
waktu, dan biaya. Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, maka persamaan B = 0,0204174 D
1,95
terpilih sebagai persamaan allometrik terbaik penduga biomassa daun. Hubungan nyata antara peubah bebas diameter dan biomassa daun
ditunjukkan dari nilai F
hitung
lebih besar dari F
tabel
pada selang kepercayaan 95 .
5.3.2 Persamaan Allometrik Penduga Biomassa Ranting