BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan mangrove tumbuh berkembang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air
laut tetapi tidak terpengaruh oleh iklim Departemen Kehutanan 1994 diacu dalam Santoso 2000. Kawasan hutan mangrove merupakan suatu kawasan yang
berfungsi sebagai jembatan antara lautan dengan daratan. Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove
antara lain: pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, habitat aneka biota perairan, tempat mencari makan, tempat asuhan dan pembesaran, tempat
pemijahan, serta sebagai pengatur iklim mikro. Fungsi ekonomis hutan mangrove antara lain: penghasil keperluan rumah tangga, penghasil keperluan industri, dan
penghasil bibit. Ekosistem hutan mangrove sebagaimana ekosistem hutan lainnya
memiliki peran sebagai penyerap rosot karbon dioksida CO
2
dari udara. Rosot karbon dioksida berhubungan erat dengan biomassa tegakan. Pohon melalui
proses fotosintesis menyerap CO
2
dan mengubahnya menjadi karbon organik karbohidrat dan menyimpannya dalam biomassa tubuh pohon. Berdasarkan
Brown 1997 biomassa adalah total jumlah materi hidup di atas permukaan pada suatu pohon dan dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas.
Biomassa hutan berperan penting dalam siklus karbon. Pengukuran biomassa hutan mencakup seluruh biomassa hidup yang ada di atas permukaan tanah dan di
bawah permukaan tanah serta bahan organik yang mati meliputi kayu mati dan serasah.
Pada kondisi lingkungan yang sama, jumlah biomassa yang tersimpan pada suatu jenis pohon akan berbeda-beda berdasarkan tingkat umur pohon
tersebut. Pohon dengan tingkat umur yang lebih dewasa akan memiliki simpanan biomassa yang lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang tingkat umurnya
lebih muda. Hal ini karena pada pohon yang tingkat umurnya lebih dewasa
memiliki ukuran diameter dan tinggi pohon yang lebih besar dibandingkan dengan pohon yang tingkat umurnya lebih muda.
PT. Bina Ovivipari Semesta merupakan suatu perusahaan swasta yang memperoleh izin IUPHHK- HA pada areal hutan mangrove. Selain melakukan
kegiatan pemanfaatan terhadap areal hutan mangrove tersebut, terdapat juga kegiatan pembinaan hutan seperti penanaman kembali pada areal bekas tebangan.
Tanaman yang terdapat pada areal bekas tebangan akan memiliki kandungan biomassa yang berbeda seiring dengan pertumbuhan tanaman tersebut pada setiap
tahunnya. Oleh karena itu, informasi mengenai kandungan biomassa tanaman yang tersimpan pada setiap tingkat umur tanaman diperlukan untuk menunjang
dalam kegiatan pengelolaan hutan mangrove.
1.2 Tujuan