BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di tegakan hutan tanaman mangrove PT. Bina Ovivipari Semesta, Kabupaten Kubu Raya, Propinsi Kalimantan Barat. Waktu
pelaksanaan penelitian di lapangan selama ± 30 hari pada bulan Juli-Agustus 2010.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan diantaranya: alat tulis untuk mencatat data-data, pita ukur untuk mengukur dimensi panjang dan keliling pohon, timbangan kasar
untuk mengukur berat basah pada bagian-bagian pohon, neraca pegas untuk mengukur berat basah contoh uji, kantong plastik untuk membungkus contoh
uji, gergaji untuk menebang dan memotong bagian-bagian pohon ukuran besar, meteran untuk mengukur panjang pohon, golok untuk memotong bagian pohon
ukuran kecil, tali raffia untuk mengikat, karung sebagai wadah dalam penimbangan daun, tanur untuk mengeringkan contoh uji, kalkulator untuk
menghitung angka-angka, timbangan digital untuk mengukur berat kering contoh uji , kertas koran untuk membungkus contoh uji saat dioven, software
Minitab release 14. untuk mengolah data regresi dan Miscrosoft Office untuk mengolah dan menyusun karya tulis. Bahan yang digunakan yaitu pohon
Rhizophora apiculata pada umur 3, 6, dan 9 tahun dari tegakan hutan tanaman PT. Bina Ovivipari Semesta.
3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang dikumpulkan adalah: a.
Dimensi pohon diameter, tinggi bebas cabang, dan tinggi total b.
Berat basah tiap segmen akar tunjang, batang, cabang, ranting, dan daun c.
Berat basah contoh uji tiap segmen d.
Berat kering contoh uji tiap segmen.
Daun
Cabang Batang
Akar Tunjang
Ranting
Gambar 1 Pohon Rhizophora apiculata.
3.4 Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan metode destruktif pemanenan. Pengambilan data contoh sampling pada setiap umur tanaman digunakan 15
pohon contoh yang dipilih secara acak. Dalam penelitian ini pendugaan biomassa dilakukan di atas permukaan tanah yaitu mencakup bagian-bagian pohon seperti
akar tunjang, batang, cabang, ranting, dan daun. Dalam pemilihan pohon contoh diambil pohon yang mewakili dengan ciri antara lain harus tumbuh sehat,
mencakup berbagai tingkat umur mangrove. Pengukuran berat basah dan berat kering dilakukan sebagai berikut:
a Biomassa akar tunjang, batang, cabang dan ranting
Pengukuran diawali dengan pengukuran tinggi, tinggi bebas cabang, dan diameter setinggi dada. Kemudian ditebangnya pohon tersebut dan dipisahkan
dalam berbagai jenis bagian. Bagian akar tunjang, batang, cabang dan ranting dari setiap pohon contoh ditimbang sebagai berat basah BB akar tunjang, batang,
cabang dan ranting. Pada bagian akar tunjang, batang dan cabang diambil contoh ujinya dan ditimbang sebagai berat basah contoh BBc. Ukuran contoh uji
tersebut dengan keseluruhan penampang melintang setebal 4 empat cm pada masing-masing bagian pangkal, tengah dan ujung. Pada bagian ranting diambil
contohnya dan ditimbang sebagai berat basah contoh BBc dengan berat 300 g. Masing-masing contoh yang telah diambil lalu dikeringkan pada oven dengan
suhu 102 ± 3 C selama 48 jam atau sampai berat konstanberat kering contoh
BKc.
Gambar 2 Penimbangan bagian tanaman Rhizophora apiculata. Ket: A Akar; B Batang; C Cabang; D Ranting; E Bentuk sample akar tunjang;
F Bentuk sample ranting.
A B
C D
E F
b Biomassa daun
Daun yang telah diambil dari pohon contoh yang telah ditebang lalu dibersihkan dan ditimbang sebagai berat basah BB. Diambil contoh daun
sebagai contoh uji berat basah BBc dengan berat 300 g, kemudian dikeringkan pada oven dengan suhu 102 ± 3
C selama 48 jam atau sampai berat konstanberat kering contoh BKc.
Gambar 3 Bentuk sample daun.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data