Faktor-faktor Kunci Keberhasilan Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi

oleh pemain yang sudah ada terhadap pemain baru. Hambatan masuk antara lain dapat berasal dari economies of scale, differensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok switching cost, kebijakan pemerintah dan kemampuan menyesuaikan teknologi Porter, 1993. c. Tersedianya barang substitusi Competitive Presure from Substitute Products Menurut Thomson and Strickland III 2003, perusahaan dalam suatu industri seringkali tidak hanya menghadapi persaingan dengan sesama perusahaan dalam industri yang sama, namun dapat juga terjadi dengan perusahaan dalam industri yang lain yang menghasilkan barang substitusi. Produk-produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk yang 1 mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi yang lebih baik dibanding dengan produk industri dan 2 dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi Porter, 1993. d. Posisi tawar Bargaining Power dari pemasok. Pemasok mempunyai posisi tawar yang tinggi ketika jumlah mareka sedikit sehingga dengan demikian pemasok dapat menentukan tingkat harga dan kuantitas barang yang harus dibeli oleh pemakai. Sebaliknya posisi tawar pemasok rendah apabila terdapat relatif banyak pemasok di pasar dan tersedia banyak barang substitusi Thompson and Strickland III, 2001. e. Posisi tawar Bargaining Power dari pembeli Pembeli mempunyai posisi tawar yang tinggi tergantung pada banyak faktor, salah satunya adalah pembelian dalam jumlah besar memungkinkan pembeli untuk memperoleh harga yang kompetitif. Disamping itu, banyaknya jumlah penjual dan switching cost juga merupakan faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya posisi tawar pembeli Porter, 1993.

4. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan

Key Success Factors Agar strategi yang diterapkan berhasil maka manajemen perlu memahami Key Success Factors suatu strategi. Key success factor menurut Thompson and Strickland 2003 adalah faktor-faktor yang paling mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk berhasil baik dalam pasar, unsur-unsur strategi khusus, resources, product atributes, competencies, kemampuan bersaing dan hasil-hasil bisnis yang menghasilkan perbedaan antara profit atau kerugian, serta pada akhirnya antara keberhasilan ataupun kegagalan dalam bersaing. Menurut Thompson and Strickland 2003, beberapa Key Success Factors, antara lain : 1 Technology Related: Keahlian riset, kemampuan teknis, kemampuan inovasi dan produk; 2 Manufacturing Related: Tingkat penggunaan Fixed asset yang tinggi, produktivitas tenaga kerja yang tinggi dan low-cost production efficiency; 3 Distribution-Related: Biaya distribusi yang rendah, jaringan distribusi yang kuat, dan waktu pengiriman yang pendek; 4 Marketing Related: Advertising, lini produk yang luas dan pelayanan purna jual; 5 Skill Related: Inovasi produk, keahlian dalam penguasaan teknologi tertentu dan quality control know how dan 6 Organizational capability: sistem informasi Superior, kemampuan yang cepat dalam merespos perubahan pasar. Manfaat dari identifikasi key success factor KSF adalah untuk memberikan penilaian faktor apa yang menjadi kunci kekuatan penting untuk dapat sukses dalam suatu strategi.

5. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi

Pelaksanaan tidak akan efektif bila tidak didahului oleh adanya perencanaan. Perencanaan yang baik mengandung azas-azas untuk mencapai tujuan yang realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Setelah perencanaan dibuat berupa yang umum, maka dilanjutkan dengan bentuk yang lebih rinci dalam bentuk program kerja dengan menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan. Pengendalian dan pengawasan dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati sehingga tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Bila terjadi penyimpangan kerja dari rencana yang ada dan memang disebabkan oleh salah asumsi atau hal-hal lainnya yang bersifat uncontrollable, maka perlu dilakukan adanya revisi terhadap rencana. Proses pengendalian juga penting untuk menjaga agar kegiatan kerja tersebut dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Persyaratan strategi yang baik adalah dapat diimplementasikan dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Implementasi strategi berkaitan dengan usaha untuk memastikan bahwa strategi yang dipilih adalah yang terbaik dan memiliki keterpaduan antara tujuan-tujuan strategik dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan.

6. Analisis SWOT