dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien dan pada prinsipnya
pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber internal perusahaan, yaitu sumber dana yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, misalnya dana yang berasal dari keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan di dalam
perusahaan. Di samping itu perusahaan dapat menyediakan sumber dana eksternal meliputi sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan
modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi, kredit dari bank.
2. Konsep Strategi
Strategi secara umum dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Mintzberg 1998,
pengertian strategi dapat didefinisikan menjadi lima pengertian yaitu plan, ploy, pattern, position
dan perspective. Ia berpendapat bahwa di samping merupakan panduan tindakan menuju masa depan, maka strategi juga
merupakan suatu pola atas langkah-langkah yang dilakukan di masa lalu. Selain itu strategi merupakan alat menciptakan suatu posisi dalam konteks
lingkungannya strategy is positioning, dan untuk memperoleh dan mempertahankan posisi tersebut, perusahaan memerlukan perilaku kolektif
yang fundamental dalam melakukan segala sesuatu strategy is perspective. Menurut Pearce dan Robinson 1994, manajemen strategi merupakan
sekumpulan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang berakhir pada formulasi dan implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan
suatu perusahaan. Menurut Thomson and Strickland 2003, proses manajemen strategik
terdiri atas lima langkah manajerial yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu 1 Mengembangkan suatu visi strategik dan misi bisnis, 2
Menetapkan tujuan, 3 Merancang strategi untuk mencapai tujuan, 4
Implementasi dan eksekusi strategi serta 5 Evaluasi kinerja, memonitor perkembangan baru, dan melakukan penyesuaian-penyesuaian.
Menurut Porter 1993, strategi dapat dikembangkan secara eksplisit melalui perencanaan maupun secara implisit melalui berbagai kegiatan.
Namun demikian terdapat kenyataan yang menunjukkan bahwa ada manfaat besar yang akan diperoleh melalui proses merumuskan strategi secara
eksplisit, karena hal ini akan lebih memudahkan untuk melakukan koordinasi secara fungsional dan terarah menuju seperangkat tujuan bersama.
Dari beberapa definisi strategi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu kesatuan kegiatan suatu perusahaan dengan menggunakan
seperangkat keputusan dan kegiatan yang dikelola secara manajerial dalam rangka untuk mencapai tujuanmisi perusahaan.
Manajemen strategik merupakan suatu filosofi, perspektif atau cara pengelolaan suatu perusahaan yang memberikan konsep diri, secara spesifik,
pedoman dan konsistensi dalam pembuatan keputusan. Konsep ini diperlukan untuk melihat dan menganalisis perubahan lingkungan, mengadopsi dan
mengambil keputusan tentang tindakan yang harus dilakukan yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk tindakan implementasi.
Menurut Pearce and Robinson 1994, manfaat penggunaan manajemen strategik adalah : 1 meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
menghindari atau menghadapi masalah-masalah yang akan timbul dalam perusahaan; 2 memperoleh alternatif yang terbaik di antara alternatif-
alternatif yang tersedia; 3 memberi pengertianinformasi yang jelas kepada para karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan motivasi
karyawan; 4 jarak antara individu atau tim dapat dikurangi atau dihindari, sehingga dapat menimbulkan satu kesatuan pendapat di antara masing-masing
individuatau tim; 5 mengurangi sikap konflik terhadap perubahan-perubahan kebijaksanaan yang dilakukan perusahaan dan 6 sebagai alat kontrol dan
evaluasi atas kinerja perusahaan.
Secara sederhana model dari manajemen strategi dapat dilihat pada Gambar 4.
VISI, MISI DAN FALSAFAH PERUSAHAAN ANALISIS EKSTERNAL INTERNAL
PERUSAHAAN ANALISIS PILIHAN STRATEGI
SASARAN JANGKA PANJANG DAN STRATEGI INDUK
SASARAN JANGKA PENDEK DAN STRATEGI OPERASIONAL
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Gambar 4. Bagan sederhana manajemen strategi Umar, 1999 Tabel 4. Beberapa aspek penting strategi korporat, unit bisnis dan fungsional
Tingkat Strategi
Pilihan Strategi Isu yang menjadi perhatian
KORPORAT - Growth strategy
- Stability strategy - Rentrenchment
strategy - Extending the core
business - Reconceiving the core
business - Membangun
dan mengembangkan
portofolio bisnis yang memiliki kinerja
bagus - Meraih sinergi antar unit bisnis
terkait dan
mengubahnya menjadi keunggulan bersaing
- Mengembangkan prioritas
investasi dan
menyalurkan sumber daya korporat ke arah
bisnis yang paling menarik UNIT BISNIS
- Generic strategy - Locating the core
business - Distinguishing the
core business - Elaborating the core
business - Mencari pendekatan agar sukses
dalam bersaing - Memberi tanggapan terhadap
perubahan lingkungan bisnis - Menyatukan prakarsa strategik
departemen fungsional FUNGSIONAL - Distinguishing the
core business - Membentuk
pendekatan- pendekatan untuk mendukung
strategi bisnis dan meraih kinerja fungsional
Sumber : Diadopsi dari Thompson and Strickland III 2003 dan Mintzberg, 1998
Secara rinci ketiga tingkatan strategi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Strategi korporat menjelaskan arah perusahaan dalam kaitannya dengan kebijakan umum dalam pertumbuhan dan pengelolaan berbagai bisnis dan
lini produk untuk mencapai keseimbangan dalam portfolio produk dan jasa. Strategi korporat merupakan pola keputusan menyangkut jasa bisnis
yang dilakukan perusahaan, aliran keuangan dan sumber daya lain dari divisi yang ada serta hubungan antara perusahaan dengan lingkungannya.
Strategi korporat terdiri dari growth, stability dan retrenchment. b. Strategi bisnis menekankan pada peningkatan posisi produk dan jasa yang
ditawarkan divisi-divisi tertentu dalam persaingan suatu industri atau segmen pasar tertentu. Divisi-divisi yang berkarakteristik relatif sama
diorganisir dalam Strategic Bussiness Unit SBU yang sama. Manajemen puncak biasanya memperlakukan SBU sebagai unit yang semi otonomi
dengan kewenangan untuk mengembangkan strateginya sendiri, namun masih dalam kerangka tujuan dan strategi perusahaan. Strategi bisnis
hendaknya mengintegrasikan kegiatan fungsional, sehingga tujuan unit bisnis dapat tercapai.
c. Strategi fungsional mempunyai titik berat memaksimalkan produktivitas sumber daya. Unit-unit kerja fungsional mengembangkan strateginya di
antara batasan yang ada dalam strategi tingkat korporat dan bisnis dengan mengkombinasikan kegiatan dan kompensasi untuk meningkatkan kinerja.
3. Analisis Eksternal dan Internal