Kecerahan Kekeruhan Parameter Fisika-Kimia Perairan

4.2.1 Kecerahan

Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan proses fotosintesa. Secara kualitatif banyaknya cahaya matahari yang rnasuk ke dalam perairan dapat digunakan sebagai petunjuk untuk rnemperkirakan besarnya fotosintesa yang terjadi di perairan tersebut Berwick 1983. Tingkat kecerahan Perairan Pulau Pasi terbilang cukup tinggi, dimana semua stasiun pengamatan sinar matahari dapat menembus hingga dasar perairan. Tingkat kecerahan perairan secara umum pada semua stasiun pengamatan adalah 100 Tabel 5. Tingginya tingkat kecerahan diperairan ini khususnya pada padang lamun diduga karena perairan ini umumnya dangkal dan mempunyai dasar perairan yang substratnya didominasi oleh Pasir dan puing karang mati, serta Kecepatan arus yang tidak begitu besar. Tingkat kecerahan yang tinggi ini sangat mendukung kehidupan lamun dan vegetasi laut lain untuk melangsungkan proses fotosintesis.

4.2.2 Kekeruhan

Lokasi penelitian merupaknn perairan yang relatif dangkal dengan nilai kecerahan mencapai 100, maka pengukuran kekeruhan dinilai lebih baik dan memberikan informasi yang lebih tepat. Berdasarkan hasil pengukuran pada kelima stasiun peengamatan diperoleh nilai kekeruhan dengan kisaran antara 1,1-6,21 NTU Tabel 5. Nilai kekeruhan tertinggi ditemukan di stasiun II sedangkan dua lokasi lainnya stasiun IV dan V relatif lebih jernih. Tingginya nilai kekeruhan di beberapa stasiun penelitian, diduga perairan tersebut banyak menerima masukan bahan tersuspensi yang berasal dari sedimentasi dan limbah antropogenik. Jika dibandingkan dengan baku mutu, maka nilai kekeruhan di semua lokasi masih berada di bawah nilai baku mutu ≤ 30 NTU. Namun demikian kekeruhan yang tinggi dapat mengurangi ketersediaan cahaya matahari yang masuk ke dalam kolom air Vermaat et al. 1997 sehingga akan menurunkan efisiensi fotosintesis oleh lamun Gacia et al. 2005, meningkatkan penutupan vegetasi oleh sedimen Duarte et al. 1997 dan juga mengubah kondisi sedimen Terrados et al. 1997.

4.2.3 Kecepatan Arus