Sebagai daerah asuhan dan perlindungan.

sebagai pemakan plankton yang hidup di atas daun atau di bawah tajuk daun, spesies yang bergerak lambat yang makan plankton dan atau biota yang berasosiasi dengan daun atau substrat. Sebaliknya spesies bentik relatif menetap dan makan sebagian besar organisme yang beasosiasi dengan tajuk yang agak ke bawah atau substrat.

2.3 Peran Padang Lamun Bagi Ikan

Ikan merupakan salah satu organisme yang berasosiasi dengan padang lamun. Peran lamun dalam kehidupan ikan dapat dibagi menjadi 3 yaitu: sebagai daerah asuhan nursery ground, sebagai makanan ikan dan sebagai tempat mencari makan feeding ground.

2.3.1 Sebagai daerah asuhan dan perlindungan.

Peran ini merupakan peran tradisional padang lamun bagi ikan. Hal ini berhubungan dengan keadaan ekosisiem lamun yang kaya akan detritus organik, dimana detritus ini merupakan makanan bagi ikan-ikan muda dan helaian daun- daun lamun yang lebat dapat digunakan sebagai tempat perlindungan ikan-ikan muda dari ancaman predator. Beberapa penelitian tentang komunitas ikan padang lamun, bahwa sebagian besar ikan di padang lamun adalah ikan-ikan muda juvenile dan beberapa merupakan ikan niaga yang termasuk dalam famili Pomadasydae, Lutjanidae, Scaridae Springer Mc Erlan 1962 in Hutomo 1985, Gobiidae, Leiognatidae, dan Teraponidae Sudara et al. 1989. Sedangkan Hutomo Martosewojo 1977, dalam penelitian komunitas ikan padang lamun pulau Burung, gugus pulau Pan, mendapatkan 78 spesies ikan dan diantaranya adalah ikan-ikan muda seperti Siganus canaliculatus, Siganus virgatus, Sigamis punctatus, Lethrimus sp, Mulloides samoensis dan Upeneus tragula. Ikan-ikan muda tersebut, tampaknya mulai masuk ke padang lamun pada masa plantonik hingga tumbuh menjadi ikan muda. Setelah ikan-ikan tumbuh menjadi dewasa, padang lamun menjadi kurang efektif untuk bersembunyi, sehingga mereka bermigrasi ke tempat lain untuk menghabiskan sisa hidupnya. Selain sebagai daerah asuhan, lamun juga sebagai tempat perlindungan, baik dari faktor biologi yaitu predator maupun dari faktor fisik seperti suhu dan sengatan matahari Redjeki 1993. Hal ini berhubungan dengan kelimpahan dan distribusi lamun. Sedangkan Vergara 1989, dalam penelitian tentang icththyofauna padang lamun Philipina, mendapatkan suatu korelasi yang negatif antara spesies lamun dengan daun kecil, dengan kelimpahan ikan. Fenomena ini dikarenakan menurunnnya peran perlindungan lamun bagi ikan, dimana ikan tidak bisa bersembunyi di bawah daun-daun lamun.

2.3.2 Sebagai makanan Ikan