28 ekonomi di suatu wilayah. Efisiensi dan produktivitas merupakan sumber
pertumbuhan wilayah dan perbedaan pertumbuhan antar wilayah mengakibatkan disparitas regional.
Dari uraian di atas secara ringkas dapat jelaskan bahwa perubahan kontribusi dan struktur sektor-sektor ekonomi serta terjadinya konsentrasi
aktivitas ekonomi tertentu dan konsentrasi penduduk di suatu wilayah tertentu pada akhirnya berdampak pada perbedaan karakteristik dan tingkat perkembangan
antar sektor ekonomi maupun antar wilayah. Dalam jangka panjang, kondisi demikian mengakibatkan terjadinya kesenjangan atau disparitas regional. Secara
sederhana kerangka pemikiran penelitian dituangkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
3.2. Hepotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibangun tersebut, maka hipotesis dalam tesis ini secara ringkas sebagai berikut:
1. Transformasi outout sektor ekonomi tidak diikuti oleh transformasi tenaga
kerja sektoral secara prporsional. 2.
Pola transformasi ekonomi di tingkat regional tidak berjalan secara bertahap, terjadi loncatan dari sektor primer langsung ke sektor tersier.
3. Disparitas intra region memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan
dengan disparitas antar region. 4.
Perubahan kontribusi sektor ekonomi dapat mempengaruhi perubahan disparitas regional.
5. Transformasi ekonomi regional memiliki karakter, tahapanproses, tingkatan,
dan kecepatan yang berbeda-beda antar region.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data panel, yang merupakan data sekunder dalam kurun waktu 2000-2010. Data panel merupakan penggabungan antara data
deret waktu time series dengan data cross section. Dengan kata lain, data panel
Pembangunan Ekonomi Suatu Negara dalam Jangka Panjang
Pertumbuhan Ekonomi
Perubahan Kontribusi dan Struktur Sektor Ekonomi
Perbedaan Tingkat Perkembangan Antar Wilayah
Disparitas Regional
Konsentrasi Aktivitas Ekonomi dan Penduduk secara Spasial
Perbedaan Tingkat Perkembangan Antar Sektor
Ekonomi Perbedaan Karakteristik
Perkembangan Antar Sektor Ekonomi dan Antar Wilayah
29 adalah data yang diperoleh dari data cross section yang diobservasi secara
berulang pada unit individu objek yang sama pada waktu yang berbeda-beda. Data deret waktu adalah data satu objek yang meliputi beberapa periode waktu,
sedangkan data cross section adalah data yang terdiri dari beberapa atau banyak objek yang diamati dalam satu periode waktu. Nama lain dari data panel
diantaranya adalah pooled data, longitudinal data, event history analysis, atau cohort analysis Juanda dan Junaidi 2012.
Gambar 3.2. Agregasi dan Disagregasi Sektor-sektor Ekonomi
Data sekunder utama yang digunakan sebagian besar bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. Beberapa jenis data sekunder utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah PDRB sektoral dan regionalprovinsi serta jumlah penduduk, penduduk miskin, dan pendapatan per kapita regionalprovinsi. Pengelompokan
sembilan sektor ekonomi oleh BPS RI, dalam penelitian ini dilakukan agregasi dan disagregasi sehingga menjadi tujuh sektor ekonomi Gambar 3.2..
Pengelompokan sektor ekonomi didasarkan atas teori dasar tahapan transformasi ekonomi, yang membagi sektor ekonomi dalam tiga kategori besar, yaitu sektor
primer, sekunder, dan tersier. Sektor primer direpresentasikan sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian; sektor sekunder direpresentasikan
sektor industri manufaktur; dan sektor tersier direpresentasikan
sektor perdagangan dan jasa.
Pengelompokan Sektor Menurut BPS RI Pengelompokan Sektor dalam Penelitian Ini
1. Sektor Pertanian 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
3. Sektor Industri Pengolahan Industri Migas
Industri Tanpa Migas 4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Sektor Bangunan 6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran 7. Sektor Pengangkutan dan
Komunikasi 8. Sektor Keuangan, Persewaan, dan
Jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa-jasa
Jasa Swasta Jasa Pemerintahan Umum
1. Sektor Pertanian 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
3. Sektor Industri Ekstraktif 4. Sektor Industri Manufaktur
5. Sektor Listrik, Gas, Air Bersih, dan Bangunan
6. Sektor Perdagangan dan Jasa
7. Sektor Jasa Pemerintahan Umum
30
3.4. Metode Analisis
Untuk menjawab tujuan penelitian ini, maka digunakan beberapa metode atau alat analisis, yaitu: i untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi
regional di tujuh region selama 2000-2010 digunakan metode analisis Deskriptif dan Shift Share Analysis SSA; ii untuk menganalisis perkembangan disparitas
regional dan pengaruh perubahan struktur ekonomi terhadap disparitas regional di tujuh region selama 2000-2010 digunakan metode analisis Indeks Williamson,
Indeks Entropi Theil, dan Regresi Data Panel; dan iii untuk menganalisis karakteristik tipologi perkembangan wilayah berdasarkan struktur ekonomi dan
disparitas regional di tujuh region selama 2000-2010 digunakan Analisis Gerombol Cluster Analysis. Untuk menunjukkan keterkaitan antara tujuan
penelitian, metode analisis yang digunakan, dan kebutuhan jenis data disajikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Keterkaitan Tujuan Penelitian, Metode Analisis, dan Kebutuhan Data
3.4.1. Analisis Perkembangan Struktur Ekonomi 3.4.1.1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena, gejala, peristiwa, atau kejadian dan mencoba
menganalisis hubungan kausalitasnya. Metode analisis deskriptif mencakup
analisis persentase, rasio atau perbandingan terhadap beberapa data panel terkait perubahan struktur ekonomi di enam region selama 2000-2010
. Analisis deskriptif
terkait perkembangan struktur ekonomi yang dianalisis adalah pertumbuhan, kontribusi atau pangsa share PDRB sektoral, dan perubahan struktur PDRB
sektoral di tujuh region selama 2000-2010. Untuk memudahkan melakukan
analisis deskriptif, data yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabel, gambargrafik, danatau bagan alir untuk menghasilkan sebuah informasi penting.
3.4.1.2. Shift Share Analysis
Shift Share Analysis SSA dikembangkan oleh Daniel B. Creamer 1943, merupakan metode analisis untuk memahami pergeseran struktur aktivitas sektor
ekonomi di suatu wilayah tertentu dibandingkan dengan referensi cakupan wilayah lebih luas dalam dua titik waktu. Pemahaman struktur aktivitas dari hasil
SSA menjelaskan kemampuan berkompetisi competitiveness aktivitassektor
Tujuan Penelitian Metode Analisis
Jenis Data
1. Menganalisis perubahan struktur ekonomi nasional dan
struktur output sektoral di tujuh region selama 2000-2010
Deskriptif SSA
PDRB sektoral seluruh provinsi di Indonesia tahun 2000-2010
2. Menganalisis perkembangan disparitas regional dan
pengaruh perubahan kontribusi sektor ekonomi terhadap
disparitas regional di tujuh region selama 2000-2010
Indeks Williamson Indeks Entropi
Theil Regresi Data Panel
PDRB, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita seluruh provinsi tahun 2000-2010
Indeks Williamson dan kontribusi PDRB sektoral di tujuh region tahun 200-2010
3. Menganalisis karakteristik tipologi perkembangan wilayah
berdasarkan struktur output sektor ekonomi dan disparitas
regional di tujuh region selama 2000-2010
Analisis Gerombol Cluster Analysis
Pertumbuhan dan kontribusi PDRB sektoral; kepadatan dan pertumbuhan penduduk;
persentase penduduk miskin; pertumbuhan PDRB dan PDRBkapita; PDRBkapita;
indeks Williamson nilai rata-rata tahun 2000-2010
31 tertentu di suatu wilayah secara dinamis atau perubahan aktivitas dalam cakupan
wilayah lebih luas. Hasil SSA juga menjelaskan kinerja performance suatu aktivitas di suatu sub wilayah dan membandingkannya dengan kinerjanya di
dalam wilayah lain. Dengan demikian, analisis SSA mampu memberikan gambaran sebab-sebab terjadinya pertumbuhan suatu aktivitassektor di suatu
wilayah, yang dibagi menjadi tiga bagian: i sebab yang berasal dari dinamika lokal sub wilayah, ii sebab dari dinamika aktivitassektor total wilayah, dan
iii sebab dari dinamika wilayah secara umum. Persamaan SSA adalah:
=
.. ..
− 1 +
. .
−
.. ..
+ −
. .
… … … … … … 3.1 dimana:
a = Komponen regionalshare b = Komponen proportional shift
c = Komponen differential shift X
..
= Nilai total aktivitas dalam total wilayah X
.j
= Nilai aktivitas tertentu dalam total wilayah X
ij
= Nilai aktivitas tertentu dalam unit wilayah tertentu t
= Titik tahun awal t
1
= Titik tahun akhir
Dari hasil SSA diperoleh gambaran kinerja aktivitas suatu wilayah dapat dijelaskan melalui tiga komponen, yaitu:
a Regional share, merupakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu dan menunjukkan dinamika total wilayah.
b Proportional shift, merupakan pertumbuhan total aktivitas tertentu secara relatif dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum dalam total wilayah
dan menunjukkan dinamika aktivitas total dalam wilayah. c Differential shift, menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi competitiveness
suatu aktivitas
tertentu dibandingkan
dengan pertumbuhan
total sektoraktivitas tersebut dalam wilayah serta menggambarkan dinamika
keunggulan atau ketidakunggulan suatu sektor atau aktivitas tertentu di sub wilayah tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub wilayah lain.
3.4.2. Analisis Perkembangan Disparitas Regional 3.4.2.1. Indeks Williamson
Dalam penelitian ini, Indeks Williamson digunakan untuk mengetahui disparitas wilayah antar region dan antar provinsi dalam region. Pada tahun 1975,
Williamson mengembangkan indeks kesenjangan wilayah untuk melihat tingkat kesenjangan ekonomi antar wilayah. Secara matematis, Indek Williamson
diformulasi sebagai berikut:
= ∑ −
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … . .3.2 dimana:
Vw= Indeks kesenjangan Williamson Y
i
= PDRB per kapita regionprovinsi ke-i Y = Rata-rata PDRB per kapita nasionalregion
P
i
= fin, fi adalah jumlah penduduk regionprovinsi ke-i dan n adalah total penduduk nasionalregion
a b
c