Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu
31 tertentu di suatu wilayah secara dinamis atau perubahan aktivitas dalam cakupan
wilayah lebih luas. Hasil SSA juga menjelaskan kinerja performance suatu aktivitas di suatu sub wilayah dan membandingkannya dengan kinerjanya di
dalam wilayah lain. Dengan demikian, analisis SSA mampu memberikan gambaran sebab-sebab terjadinya pertumbuhan suatu aktivitassektor di suatu
wilayah, yang dibagi menjadi tiga bagian: i sebab yang berasal dari dinamika lokal sub wilayah, ii sebab dari dinamika aktivitassektor total wilayah, dan
iii sebab dari dinamika wilayah secara umum. Persamaan SSA adalah:
=
.. ..
− 1 +
. .
−
.. ..
+ −
. .
… … … … … … 3.1 dimana:
a = Komponen regionalshare b = Komponen proportional shift
c = Komponen differential shift X
..
= Nilai total aktivitas dalam total wilayah X
.j
= Nilai aktivitas tertentu dalam total wilayah X
ij
= Nilai aktivitas tertentu dalam unit wilayah tertentu t
= Titik tahun awal t
1
= Titik tahun akhir
Dari hasil SSA diperoleh gambaran kinerja aktivitas suatu wilayah dapat dijelaskan melalui tiga komponen, yaitu:
a Regional share, merupakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu dan menunjukkan dinamika total wilayah.
b Proportional shift, merupakan pertumbuhan total aktivitas tertentu secara relatif dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum dalam total wilayah
dan menunjukkan dinamika aktivitas total dalam wilayah. c Differential shift, menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi competitiveness
suatu aktivitas
tertentu dibandingkan
dengan pertumbuhan
total sektoraktivitas tersebut dalam wilayah serta menggambarkan dinamika
keunggulan atau ketidakunggulan suatu sektor atau aktivitas tertentu di sub wilayah tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub wilayah lain.
3.4.2. Analisis Perkembangan Disparitas Regional 3.4.2.1. Indeks Williamson
Dalam penelitian ini, Indeks Williamson digunakan untuk mengetahui disparitas wilayah antar region dan antar provinsi dalam region. Pada tahun 1975,
Williamson mengembangkan indeks kesenjangan wilayah untuk melihat tingkat kesenjangan ekonomi antar wilayah. Secara matematis, Indek Williamson
diformulasi sebagai berikut:
= ∑ −
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … . .3.2 dimana:
Vw= Indeks kesenjangan Williamson Y
i
= PDRB per kapita regionprovinsi ke-i Y = Rata-rata PDRB per kapita nasionalregion
P
i
= fin, fi adalah jumlah penduduk regionprovinsi ke-i dan n adalah total penduduk nasionalregion
a b
c
32 Indeks kesenjangan Williamson akan menghasilkan indeks yang lebih besar
atau sama dengan nol. Jika semua Yi=Y, maka akan dihasilkan indeks = 0, yang berarti tidak ada kesenjangan antar region atau antar provinsi dalam region. Jika
menghasilkan indeks 0, menunjukkan adanya kesenjangan antar region atau antar provinsi. Semakin besar indeks yang dihasilkan, maka semakin besar tingkat
kesenjangan wilayah tersebut.
3.4.2.2. Indeks Entropi Theil
Indeks Entropi Theil digunakan untuk mengukur disparitas wilayah dan mendekomposisikan menguraikan disparitas tersebut menjadi dua, yaitu: i
ketimpangan antar wilayah between region inequality dan ii ketimpangan intra wilayah within region inequality. Metode Indeks Entropi Theil dikembangkan
oleh Theil pada tahun 1967. Dengan kemampuan mendekomposisi, metode analisis ini mampu mengidentifikasi sumber-sumber penyebab terjadinya
disparitas regional. Hasil analisis dari metode ini kemudian diplot ke dalam grafik untuk menunjukkan dinamika perubahannya dari waktu ke waktu selama 2000-
2010. Indeks Entropi Theil dinyatakan dalam formulasi umum sebagai berikut:
= .
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … 3.3
dimana:
T = Total disparitas wilayah agregat nasional = Indeks Entropi Theil
y
j
= PDRB di region j Y
= PDRB total wilayah agregat nasional x
j
= Jumlah penduduk di region j X
= Jumlah penduduk di wilayah agregat nasional
Rumus-rumus turunan:
= +
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . … .3.4 =
. … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . … … … … .3.5
= ;
= … … … … … … … … … … … … … … … … … . . … … … .3.6
= .
… … … … … … … … … … … … … … … … . … … … … … . .3.7
dimana: I =
Total disparitas Indeks Entropi Theil I
= Disparitas antar region between regions = Disparitas antar provinsi di dalam region atau intra region within regions
I
g
= Total disparitas region Y
g
= Total PDRB region y
i
= PDRB di provinsi i X
g
= Jumlah penduduk region x
i
= Jumlah penduduk di provinsi i g
= 1, 2, 3, ..., n banyaknya region = Sumatera, Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
6
g g
g
I Y
1
33