Analisis Perkembangan Disparitas Regional 1. Indeks Williamson

37 . = . . . …...................................................................................................3.17 dimana: Z i.j = Data terstandarisasi untuk wilayah ke-i dan karakteristikkategori penciri utama ke-j X i.j = Data asal untuk wilayah ke-i dan karakteristikkategoripenciri utama ke-j X i.j = Nilai rata-rata wilayah ke-i untuk setiap karakteristikkategori penciri utama ke-j Stdev X i.j = Nilai simpangan baku standar deviasi wilayah ke-i untuk setiap karakteristikkategoripenciri utama ke-j

3.4.4.1. Euclidean Distance

Untuk data kuantitatif skala interval dan rasio yang dapat diolah dengan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembangian, maka perhitungan jarak antar individu didasarkan karakteristikkategoripenciri utama tertentu, salah satunya dapat digunakan Euclidean Distance. Euclidean Distance merupakan perhitungan jarak antar individu yang didasarkan pada jarak geometris atau jarak garis lurus pada suatu ruang multidimensi. Metode Euclidean Distance merupakan metode yang paling umum digunakan dalam Analisis Cluster. Persamaan untuk menghitung euclidean distance dikembangkan dari persamaan Phytagoras. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: = + … … … … … … … … … … … … … … … … … … . .3.18 Karena OI 1 = j 1 i 2 – j 1 i 1 dan OI 2 = j 2 i 2 –j 2 i 1 , maka persamaan 3.18 menjadi: = − + − … … … . . … … … … … … … . .3.19 Maka persamaan 3.19 dapat dituliskan persamaan untuk menghitung Euclidean Distance, sebagai berikut: . = . − . … … … … … … … … … … … … . . … … . … … . .3.20 dimana: d i.j = Jarak antara individu ke-i dengan individu ke-i’ yang diukur dalam beberapa karakteristikkategoripenciri utama ke-j X i.j = Ukuran individu ke-i dalam karakteristikkategoripenciri utama ke-j i = Individu ke-i j = Karakteristikkategoripenciri utama ke-j

3.4.4.2. Ward Method

Metode ini secara pronsip berbeda dengan yang lain, karena menggunakan pendekatan ragam untuk mengevaluasi jarak antar cluster. Metode Ward mencoba menemukan pasangan objek atau cluster dimana penggabungan dari keduanya akan menghasilkan nilai jumlah kuadrat jarak terkecil antara objek dan centroid dari cluster tersebut. Jumlah kuadrat jarak inilah yang dapat juga disebut dengan istilah “error” dalam analisis ragam Anova. Dengan demikian, pembentukan 38 cluster terjadi karena jumlah kuadrat jarak antara objek dengan centroid cluster- nya adalah minimum. Hal ini yang mengakibatkan titik-titik yang dekat dengan centroid akan membentuk cluster. Selanjutnya untuk perhitungan jarak dan pembentukan dendrogramnya, metode Ward memiliki turunan persamaan sebagai berikut: misalkan dilakukan penggabungan antara dua cluster h i dan g, maka turunan persamaan yang lebih mudah untuk menghitung jaraknya adalah: D , = D , + D , − D , ….................3.21 dimana: D = Jarak n = jumlah objek hi, g = cluster Catatan: proses transformasi persamaan dari perhitungan jumlah kuadrat jarak terkecil sehingga diperoleh persamaan 3.21 tidak dibahas dalam metode analisis ini, karena terlalu panjang. 39

BAB IV. PERKEMBANGAN STRUKTUR EKONOMI 4.1. Struktur Ekonomi Nasional

Perbandingan antara kontribusi PDB sektoral dengan serapanpangsa tenaga kerja sektoral selama 2004-2010, menunjukkan bahwa kontribusi sektor pertanian yang semakin kecil, namun masih memiliki serapanpangsa tenaga kerja yang besar. Sebaliknya, kontribusi PDB industri manufaktur yang cukup besar, namun memiliki serapanpangsa tenaga kerja yang kecil. Berbeda dengan sektor perdagangan dan jasa, besaran kontribusi PDB perdagangan dan jasa lebih proporsional terhadap serapanpangsa tenaga kerja sektor tersebut. Pada tahun 2004 pangsa PDB pertanian 16,11 persen, namun pangsa tenaga kerja sektor pertanian mencapai 43,33 persen, kemudian pada 2010 kontribusi sektor pertanian hanya tinggal 14,60 persen, serapanpangsa tenaga kerja sektor pertanian masih sebesar 38,35 persen dari total tenaga kerja dalam perekonomian nasional. Kontribusi PDB industri manufaktur pada tahun 2004 sebesar 22,46 persen, namun serapanpangsa tenaga kerja hanya 11,81 persen, pada tahun 2010 kontribusi PDB sektor industri manufaktur 21,78 persen, serapan tenaga kerja hanya 12,78 persen. Pada tahun 2004 kontribusi PDB perdagangan dan jasa 37,33 persen, serapan tenaga kerjanya 38,67 persen, kemudian pada tahun 2010 PDB perdagangan dan jasa 41,70 persen, serapan tenaga kerjanya 42,33 persen Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Tabel 4.1. Pangsa PDB Sektoral dan Pangsa Tenaga kerja Sektoral, 2004-2010 Sumber: BPS-SAKERNAS 2005-2011, diolah a b Sumber: BPS-SAKERNAS 2005-2011, diolah Gambar 4.1. a Grafik Pangsa PDB Sektoral, 2004-2010 dan b Grafik Pangsa Tenaga Kerja Sektoral, 2004-2010 Pangsa 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 PDB Pertanian 16,11 15,84 15,53 15,25 15,00 15,03 14,60 Tenaga Kerja Pertanian 43,33 43,97 42,05 41,24 40,30 39,68 38,35 PDB Industri Manufaktur 22,46 22,55 22,73 22,78 22,85 22,12 21,78 Tenaga Kerja Industri Manufaktur 11,81 12,72 12,46 12,38 12,24 12,24 12,78 PDB Perdagangan dan Jasa 37,33 37,79 38,64 39,41 39,89 40,71 41,70 Tenaga Kerja Perdagangan dan Jasa 38,67 37,28 39,37 39,96 40,92 41,53 42,33 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 P a n g sa P D B S e k to ra l Pertanian Industri Manufaktur Perdagangan dan jasa 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 P a n g sa T K S e k to ra l Perdagangan dan jasa Pertanian Industri Manufaktur