Sumber sumber pertumbuhan sektor transportasi dan disparitas ekonomi wilayah di Indonesia

(1)

i

DI INDONESIA

DISERTASI

BUDI HIDAYAT

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

i

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul :

SUMBER SUMBER PERTUMBUHAN SEKTOR

TRANSPORTASI DAN DISPARITAS

EKONOMI WILAYAH

DI INDONESIA

merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi sendiri, dengan bimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan dengan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di Perguruan Tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Januari 2012

BUDI HIDAYAT Nrp. A 161040184


(3)

ii

BUDI HIDAYAT. Sources of Growth of Transportation Sector and Regional Economic Disparities in Indonesia (ARIEF DARYANTO, as Chairman, MANGARA TAMBUNAN and HERRY SUHERMANTO, as a Members of the Advisory Committee).

Indonesia consists of many islands and has an advantage of being located in a strategic region. However, this advantage will not increase balanced regional economic growth by itself. Due to increasing world trade liberalisation there is significant competition to Indonesian products in the global market. Therefore, the role of transportation to encourage connectivity between regions in Indonesia is important and requires identification of the sources of growth within the transport sector. The objective of this study is to analyze the role transportation plays in creating regional economic disparities and structural change by using interregional input-output analysis. Regions to be analysed include five regions namely Sumatra, Java-Bali, Kalimantan, Sulawesi, and the remaining areas which make up Indonesia (ROI). Data used in this analysis was from table IRIO 2000 and 2005, which was then aggregated into 9 sectors, while the transport data was disaggregated into 3 sectors. From the research conducted, it can be shown that: growth in the transport sector in Indonesia is still influenced by the magnitude of Final Domestic Demand (DFD), where the largest contribution to DFD is from domestic consumption. Impacts of exports (EE) showed an increase and so does import substitution (IS). However, the influence of technology shows that a variety of transportation sector as shown by the coefficient of technology (TC). But in general, in the Java-Bali, Sulawesi and ROI areas, technology for air transport coefficients show that the value of intermediate inputs was less. This indicates the efficiency of the sector. On the other hand, disparities tend to converge for land transportation or, in other words, more evenly. This study suggests that in order to enhance the role of transport, then the support of private investment should be increased. Also, the technology level should continue to support connectivity between regions in Indonesia. In addition, it should also proceed more detailed study of the sources of growth in transport sector

Keywords: Transportation, Sources of Growth, Disparities, Structural Decomposition Analysis.


(4)

iii

Disparitas Ekonomi Wilayah di Indonesia (ARIEF DARYANTO, sebagai Ketua, MANGARA TAMBUNAN dan HERRY SUHERMANTO, sebagai Anggota Komisi Pembimbing).

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan letak geografisnya yang sangat strategis, maka dalam menghadapi semakin liberalnya perdagangan dunia akan menuntut peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global. Namun keunggulan tersebut tidak akan terwujud dengan sendirinya.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah peran transportasi dalam menghubungkan pulau pulau tersebut yang mendorong konektivitas antar wilayah di Indonesia dan perlu dipahami dan dirumuskan sumber-sumber pertumbuhan dari sektor transportasi tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran transportasi terhadap disparitas ekonomi wilayah di Indonesia dan perubahan strukturnya dengan menggunakan analisis interregional input-output sedangkan untuk mengetahui sumber sumber pertumbuhannya digunakan extended decomposition analysis. Wilayah yang dianalisa terdiri dari lima wilayah yaitu Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur lainnya atau Rest of Indonesia (ROI).

Pada penelitian ini transportasi dibagi menjadi tiga sektor yaitu transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Data yang digunakan digunakan merupakan data tabel IRIO tahun 2000 dan tahun 2005, yang kemudian diagregasikan menjadi 9 sektor, sedangkan data transportasi didisagregasikan menjadi 3sektor, sehingga sektor yang digunakan sebanyak 12 sektor.

Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa: (1) pertumbuhan sektor transportasi di Indonesia masih dipengaruhi oleh besarnya Domestic Final Demand (DFD), dimana kontribusi terbesar dari DFD tersebut merupakan konsumsi rumah tangga. Dampak ekspor (EE) menunjukkan peningkatan dan demikian juga impor substitusi (IS). Namun demikian pengaruh teknologi menunjukkan hal yang beragam terhadap sektor transportasi seperti yang ditunjukkan oleh koefisien teknologi (TC). Secara umum di wilayah Jawa-Bali, Sulawesi dan ROI, koefisien teknologi untuk transportasi udara menunjukkan penurunan, yang berarti bahwa nilai intermediate input mengecil. Hal ini mengindikasikan adanya efisiensi disektor tersebut. Di sisi lain, disparitas cenderung konvergen untuk transportasi darat atau dengan kata lain semakin merata.

Penelitian ini menyarankan bahwa untuk meningkatkan peran tranportasi maka dukungan, infrastruktur, investasi, institusi dan sumber daya manusia ditingkatkan. Inovasi teknologi transportasi diperlukan untuk menunjang konektivitas antar wilayah di Indonesia. Selain itu perlu juga dilanjutkan penelitian yang lebih detil terhadap sumber sumber pertumbuhan sektor transportasi.

Kata kunci: Transportasi, Sumber Pertumbuhan, Disparitas, Decomposition Structural Analysis


(5)

iv

©Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2012

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB


(6)

v

DI INDONESIA

BUDI HIDAYAT

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

pada

Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2012


(7)

vi

Penguji Luar Komisi Pada Ujian Tertutup : 1. Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol, MS

Staf pengajar Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

2. Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS

Staf pengajar Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Penguji Luar Komisi Pada Ujian Terbuka : 1. Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, MSc

Direktur Pengembangan Wilayah, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

2. Dr. Max Antameng, MA

Perencana Utama Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum


(8)

vii Nama Mahasiswa : Budi Hidayat Nomor Pokok : A161040184

Program Studi : Ilmu Ekonomi Pertanian

Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec Ketua

Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, MS Dr. Ir. Herry Suhermanto, MCP, MA Anggota Anggota

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi 3. Dekan Sekolah Pascasarjana, IPB Ilmu Ekonomi Pertanian,

Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA Dr.Ir. Dahrul Syah, MSc.Agr


(9)

viii

Penulis dilahirkan pada tanggal 9 September 1959 di Bengkulu. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari Bapak Soekarno dan Ibu Chaerani Elias.

Pada tahun 1971, penulis menyelesaikan sekolah dasar di SD Santa Maria II Malang, kemudian melanjutkan pada SMP Santa Maria II Malang dan lulus pada tahun 1974. Selanjutnya pada tahun 1977 lulus dari SMA Negeri III Malang. Pada tahun 1979, penulis diterima untuk meneruskan studi ke jenjang S1 di Institut Teknologi Bandung dan mendalami Jurusan Teknik Sipil, dan dinyatakan lulus Sarjana Teknik Sipil pada tahun 1985. Pada tahun 1988, penulis melanjutkan studi S2 di University of New South Wales, Australia, dan lulus mendapat gelar Master of Engineering Science di bidang transport engineering tahun 1991. Pada tahun 2004, penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi program S3 pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana IPB Bogor.

Riwayat pekerjaan penulis dimulai Direktorat Bina Program Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Pada tahun, 1993, penulis dialih tugaskan di Biro Perhubungan dan Transportasi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada awal tahun 2007 menjadi Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta, kemudian akhir tahun 2007, menjadi Direktur Pemukiman dan Perumahan, dan tahun 2010 dipercayakan menjadi Kepala Biro Sumber Daya Manusia di institusi yang sama.

Tahun 1988, penulis menikah dengan Dra. Apt. Dyah Herawati dan dikarunia dua orang anak yaitu Chika Anindyah Hidayat (lahir tahun 1989), dan Dimas Fauzi Hidayat (lahir tahun 1993).


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi dan Disparitas Ekonomi Wilayah di Indonesia. Topik yang diangkat dalam disertasi ini merupakan isu penting dalam pembangunan antar wilayah di Indonesia, khususnya terkait dengan permasalahan konektivitas domestik Indonesia dan khususnya keterkaitan dengan transportasi.

Penyusunan disertasi ini bisa terlaksana baik karena adanya arahan dan bimbingan dari komisi pembimbing, dan bantuan dari pihak-pihak lainnya. Karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan pada pengembangan rencana penelitian serta penyusunan dan perbaikan disertasi ini.

2. Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, MSc selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikan disertasi ini.

3. Dr. Ir. Herry Suhermanto, MCP, MA selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan koreksi dalam penyusunan disertasi ini.

4. Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A sebagai Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana IPB yang telah berkenan melakukan koreksi dan memberi saran perbaikan disertasi ini.


(11)

x

6. Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol, MS dan Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS sebagai penguji sidang tertutup.

7. Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, MSc (Bappenas) dan Dr. Max Antameng, MA (Ditjen Bina Marga) sebagai penguji sidang terbuka.

8. Dr. Ardi, MSi , Dr. Muftia Anang, Ir. Budi Lystiawan, Dr. Ir. Ibnu Syabri (dosen Planologi ITB), serta rekan rekan EPN Khusus 2, Ruby dan Yani dari kesekretariatan EPN IPB dan juga rekan rekan Biro SDM Bappenas yang telah banyak memberikan dukungan dalam penyusunan dan perbaikan disertasi ini.

Penulis juga berterima kasih atas pengorbanan, dorongan semangat dan dukungan dari orangtua, istri dan anak-anak tercinta.

Semoga disertasi ini memberi manfaat bagi kemajuan negara, khususnya industri agro Indonesia.

Bogor, Januari 2012


(12)

xi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.1.1. Fenomena Kesenjangan ... 1

1.1.2. Fungsi dan Peran Transportasi ... 6

1.2. Perumusan Masalah ... 9

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1. Tinjauan Teoritis Kinerja Ekonomi Wilayah ... 13

2.1.1. Peran Transportasi Dalam Pengembangan Wilayah ... 13

2.1.2. Transportasi dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah ... 17

2.2. Transportasi dan Perdagangan Antar Wilayah ... 25

2.3. Transportasi dan Disparitas Wilayah ... 29

2.4. Perkembangan Pemikiran Transportasi dan Ekonomi Wilayah ... 33

2.5. Tinjauan Metode Analisis Dampak ... 37

2.4.1. Beberapa Pendekatan dalam Analisis Ekonomi Sektor Transportasi ... 37

2.4.2. Model Keseimbangan Umum ... 41

2.4.3. Pentingnya Memahami Ekonomi Spasial ... 42

2.4.4. Pentingnya Menerapkan IRIO dalam Analisis Ekonomi Sektoral dan Spasial ... 45

2.4.5. Pentingnya Analisis Dampak dari Model IRIO ... 48

III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN HIPOTESIS ... 51

3.1. Kerangka Pikir Penelitian ... 51


(13)

xii

3.4.1. Dampak Pengganda Total ... 56

3.4.2. Dampak Pengganda Sektoral ... 56

3.4.3. Dampak Pengganda Spasial ... 57

3.4.4. Dampak Pengganda Bersih ... 57

3.4.5. Dampak Balik dan Luberan ... 58

3.5. Perubahan Struktur Ekonomi ... 60

IV. METODOLOGI PENELITIAN ... 63

4.1. Metoda Analisis ... 63

4.1.1. Analisis Pengganda ... 63

4.1.2. Konstruksi Tabel I-O antar Wilayah di Indonesia... 64

4.2. Model Input-Output Daerah ... 66

4.2.1. Kerangka Dasar ... 66

4.2.2. Koefisien Input dan Pengganda Output ... 70

4.2.3. Pengganda Pendapatan dan Kesempatan Kerja... 74

4.3. Model Input-Output Antardaerah (IRIO) ... 76

4.3.1. Kerangka Dasar ... 76

4.3.2. Koefisien Teknis dan Perdagangan dalam Model IRIO ... 80

4.4. Dampak Pengganda Output, Pendapatan dan Kesempatan Kerja ... 81

4.4.1. Dampak Pengganda Total atau Dampak secara Nasional ... 83

4.4.2. Dampak Pengganda Intraregional ... 83

4.4.3. Dampak Pengganda Interregional ... 84

4.4.4. Dampak Pengganda Sektoral ... 84

4.4.5. Dampak Balik ... 85

4.4.6. Dampak Bersih ... 85

4.4.7. Dampak Pengganda Pendapatan ... 87

4.4.8. Dampak Pengganda Pendapatan Total atau Secara Nasional ... 88

4.4.9. Dampak Pengganda Kesempatan Kerja ... 91

4.5. Efisiensi Sektoral ... 96

4.6. Perubahan Struktural Ekonomi ... 96


(14)

xiii

4.8. Konsep dan Definisi Variabel ... 105

4.9. Pengukuran Disparitas dan Pengaruh ... 107

V. KONDISI PEREKONOMIAN REGIONAL INDONESIA ... 111

5.1. Gambaran UmumPerekonomian Regional ... 111

5.2. Analisis Pengganda Regional ... 115

5.2.1. Pengganda Output ... 115

5.2.2. Pengganda Nilai Tambah Bruto ... 120

5.2.3. Pengganda Kesempatan Kerja ... 126

5.3. Analisis Perubahan Struktur Ekonomi ... 130

5.3.1. Dekomposisi Perubahan Struktur Di Wilayah Sumatera ... 131

5.3.2. Dekomposisi Perubahan Struktur Di Wilayah Jawa-Bali ... 133

5.3.3. Dekomposisi Perubahan Struktur Di Wilayah Kalimantan ... 135

5.3.4. Dekomposisi Perubahan Struktur Di Wilayah Sulawesi ... 138

5.3.5. Dekomposisi Perubahan Struktur Di Wilayah Indonesia Lainnya /ROI (Rest of Indonesia) ... 141

VI. KONTRIBUSI TRANSPORTASI TERHADAP DISPARITAS EKONOMI REGIONAL DI INDONESIA ... 145

6.1. Peranan Sektor Transportasi Terhadap Perekonomian ... 145

6.2. Keterkaitan Ekonomi Antarsektor Transportasi Regional ... 149

6.3. Peran Sektor Transportasi Terhadap Disparitas Ekonomi ... 154

6.4. Sumber-Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Ekonomi Di Wilayah Indonesia ... 162

6.4.1. Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Wilayah Sumatera ... 163

6.4.2. Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Wilayah Jawa-Bali ... 166

6.4.3. Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Wilayah Kalimantan ... 169

6.4.4. Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Wilayah Sulawesi ... 172

6.4.5. Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Wilayah ROI (Rest Of Indonesia) ... 175


(15)

xiv

7.2. Saran ... 182

DAFTAR PUSTAKA ... 185 LAMPIRAN ... 180


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Matrix Gain from Tradedari Teori H-O ... 28

2. Kerangka Model Input-Output Daerah (Nasional) ... 68

3. Kerangka Dasar Model IRIO untuk Dua Daerah ... 78

4. Total Distribusi Output Regional Tahun 2000 dan 2005 ... 111

5. Sektor dengan Output Tertinggi Regional ... 112

6. Sepuluh Sektor Penghasil Nilai Tambah Tertinggi Regional ... 113

7. Sepuluh Sektor dengan Nilai Ekspor ke Luar Negeri Terbesar ... 114

8. Sepuluh Sektor dengan Angka Pengganda Output tertinggi ... 116

9. Multiplier Output Sektor Transportasi Tahun 2000-2005 ... 117

10. Sepuluh Sektor dengan Angka Pengganda Pendapatan Rumah Tangga tertinggi Berdasarkan Tabel IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 ... 121

11. Pengganda Pendapatan Sektor Transportasi Tahun 2000-2005 ... 122

12. Data pengganda tenaga kerja regional terbesar 2000 dan 2005 ... 126

13. Sepuluh Sektor dengan Angka Pengganda Tenaga Kerja tertinggi ... 127

14. Multiplier Tenaga Kerja Sektor Transportasi Tahun 2000 – 2005 ... 127

15. Sumber-sumber Pertumbuhan Wilayah Sumatera ... 132

16. Sumber-sumber Pertumbuhan Wilayah Jawa-Bali ... 134

17. Sumber-sumber Pertumbuhan Wilayah Kalimantan ... 137

18. Sumber-sumber Pertumbuhan Wilayah Sulawesi ... 140

19. Sumber sumber Pertumbuhan Wilayah RIO ... 142

20. Sepuluh Sektor dengan Pengganda Keterkaitan ke Depan dan ke Belakang, berdasarkan Tabel Interregional Input-Output Indonesia 2000 ... 151


(17)

xvi

22. Pengganda Keterkaitan ke Depan dan ke Belakang Sektor

Transportasi berdasarkan Wilayah Tahun 2000 dan 2005 . ... 154 24. Perubahan Disparitas Multiplier Output Antar Wilayah Menurut

Sektor (Koefisien Variasi) ... 158 25. Perubahan Disparitas Multiplier Income Antar Wilayah Menurut

Sektor transportasi (Koefisien Variasi) ... 158 26. Perubahan Disparitas Multiplier Tenaga Kerja Antar Wilayah

Menurut Sektor (Koefisien Variasi) ... 159 27. Sumber sumber pertumbuhan sektor transportasi dalam Wilayah

Sumatera ... 165 28. Sumber sumber pertumbuhan sektor transportasi dalam Wilayah

Jawa-Bali ... 168 29. Sumber sumber pertumbuhan sektor transportasi terhadap Wilayah

Kalimantan ... 171 30. Sumber sumber pertumbuhan sektor transportasi terhadap wilayah

Sulawesi ... 174 31. Sumber pertumbuhan sektor trasnportasi terhadap wilayah ROI ... 177


(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Distribusi PDRB atas harga berlaku ... 3

2. PDRB sektor transportasi terhadap PDRB Nasional (tanpa migas, harga konstan tahun 2000) ... 7

3. Variasi sewa tanah dan tata guna lahan, von Thunen ... 15

4. Keterkaitan antara biaya transportasi dan lokasi industri yang mendekati sumber material ... 16

5. Keterkaitan antara biaya transportasi dan lokasi industri yang mendekati pasar ... 17

6. Keterkaitan biaya transportasi dan produksi ... 19

7. Perbedaan harga menurut Heckser-Ohlin ... 27

8. Alur Penghitungan Analisis Dampak dan Pola Perubahan Struktural Ekonomi ... 52

9. Kontribusi Output Regional yang di Ekspor ke Luar Negeri Tahun 2000 dan 2005 ... 114

10. Pengganda Output Region Sumatera Tahun 2000 dan 2005 ... 118

11. Pengganda Output Region Jawa-Bali Tahun 2000 dan 2005 ... 118

12. Pengganda Output Region Kalimantan Tahun 2000 dan 2005 ... 119

13. Pengganda Output Region Sulawesi Tahun 2000 dan 2005 ... 119

14. Pengganda Output Region ROI Tahun 2000 dan 2005 ... 120

15. Pengganda Pendapatan Region Sumatera 2000 dan 2005 ... 123

16. Pengganda Pendapatan Region Jawa-Bali 2000 dan 2005 ... 124

17. Pengganda Pendapatan Region Kalimantan 2000 dan 2005 ... 122

18. Pengganda Pendapatan Region Sulawesi 2000 dan 2005 ... 125

19. Pengganda Pendapatan Region ROI 2000 dan 2005 ... 125


(19)

xviii

23. Pengganda Tenaga kerja Region Sulawesi 2000 dan 2005 ... 127

24. Pengganda Tenaga Kerja Region ROI 2000 dan 2005 ... 130

25. Perubahan Kontribusi Sektor transportasi Terhadap Perekonomian Indonesia dari Tahun 2000-2005 ... 146

26. Kontribusi Output Sektor Transportasi Region Sumatera Terhadap Total Output Indonesia ... 146

27. Kontribusi Output Sektor Transportasi Region Jawa Bali Terhadap Total Output Indonesia ... 147

28. Kontribusi Output Sektor Transportasi Region Kalimantan Terhadap Total Output Indonesia ... 147

29. Kontribusi Output Sektor Transportasi Region Sulawesi Terhadap Total Output Indonesia ... 148

30. Kontribusi Output Sektor Transportasi Region ROI Terhadap Total Output Indonesia ... 148

31. Sektor Kunci IRIO Indonesia Tahun 2000 ... 150

32. Sektor Kunci IRIO Indonesia Tahun 2005 ... 151

33. Efek Output Intrawilayah, IRIO 2000 ... 155

34. Efek Output Intradaerah Regional, IRIO 2005 ... 156

35 . Peta Perdagangan berdasarkan nilai Antarwilayah di Indonesia, IRIO 2000 ... 156

36. Efek output intra dan antar wilayah di ROI 2000 dan 2005 ... 157

37. Peta Perdagangan berdasarkan nilai Antarregion di Indonesia, IRIO 2005 ... 157

38. Koefisien Variasi Shock Output Regional Sektor Transportasi IRIO Indonesia Tahun 2000 dan 2005 ... 160

39. Koefesien Variasi Shock Income Regional Sektor Transportasi IRIO Indonesia Tahun 2000 dan 2005 ... 161

40. Koefesien Variasi Shock Tenaga Kerja Regional Sektor Transportasi IRIO Indonesia Tahun 2000 dan 2005 ... 162


(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman 1. Tabel Interregional Input Output Antar Pulau Indonesia Tahun 2000

Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen ... 194 2. Tabel Interregional Input Output Antar Pulau Indonesia Tahun 2005

Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen ... 200 3. Matrik Pengganda Tabel Interregional Input Output Antar Pulau

Indonesia Tahun 2000 Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen ... 204 4. Matrik Pengganda Tabel Interregional Input Output Antar Pulau

Indonesia Tahun 2005 Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen ... 209


(21)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Fenomena Kesenjangan

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menghadapi fenomena sebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini menjadi faktor yang mendorong tidak optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya alam dan manusia yang ada. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya bagi peningkatan kesejahteraan secara berkelanjutan memerlukan strategi pembangunan lintas pulau (lintas wilayah), dan lintas sektor. Strategi ini diperlukan agar optimalisasi pemanfaatan sumberdaya berlangsung secara harmonis dengan pendekatan komprehensif yang memperhatikan keseimbangan fisik, ekonomi, sosial dan budaya.

Kebijakan pembangunan di Indonesia hingga sekarang dianggap hampir identik dengan pemusatan perhatian kepada kebijakan pertumbuhan ekonomi baik pada tingkat regional maupun nasional dan cenderung bersifat parsial. Kebijakan pembangunan di Indonesia selama ini tampaknya terfokus pada kebijakan yang memacu pertumbuhan ekonomi. Disparitas sumberdaya baik antarpulau maupun antarwilayah di satu pulau menyebabkan dampak pertumbuhan yang tidak merata. Sementara itu, keterkaitan antarpulau dan antarwilayah kurang mendapat perhatian, yang mana mempertajam ketidakmerataan dalam pembangunan nasional. Strategi pembangunan yang selama ini menekankan kepada akumulasi dari kapital fisik (man-made capital) kiranya perlu dibenahi dengan mulai memperbaiki keterkaitannya dengan kapital-kapital lain, seperti kapital alami


(22)

(natural capital), kapital manusia (human capital) dan kapital sosial (social capital).

Pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi selama ini tidak dikembangkan untuk memaksimalkan peningkatan nilai tambah pengelolaan sumber daya yang ada, sehingga cenderung menguras sumberdaya alam. Kurangnya kesadaran lingkungan dan tidak diimbanginya pengelolaan sumberdaya alam dengan investasi untuk pemeliharaannya, berdampak pada rusaknya kelestarian (sustainability) dari sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Akibatnya terjadi ketidakmerataan pendapatan antar pulau, antar wilayah, dan antarkelompok dalam masyarakat, bahkan ketidakmerataan ini mengarah kepada kemiskinan. Seperti halnya siklus kemiskinan, pendapatan yang rendah di suatu daerah, menyebabkan rendahnya produktifitas daerah, yang mendorong terjadinya daya saing daerah yang rendah, yang dapat menyebabkan keterkaitan ekonomi antar daerah yang juga rendah.

Kegiatan ekonomi cenderung terkonsentrasi hanya pada beberapa daerah tertentu saja dan belum termanfaatkan secara optimal. Seperti Gambar 1, konstribusi wilayah Jawa dan Bali terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar 60 persen. Sulit untuk dikenali ikatan-ikatan fungsional perekonomian yang mana yang dapat dikembangkan untuk mendorong keterkaitan perekonomian daerah, khususnya antara daerah kaya dan daerah miskin. Salah satu implikasi terpenting dari kecenderungan ini, adalah apa yang dikenal dengan integritas pembangunan dimana pembangunan ekonomi hendaknya dilihat sebagai satu kesatuan ekonomi dalam kluster kawasan ataupun komoditasnya. Dari sudut pandang ini, arus lalu lintas perdagangan barang dan


(23)

jasa serta investasi antarwilayah, antarpulau, bahkan antarnegara akan semakin meluas, intensif, dan dinamis.

Potensi sumber daya wilayah; produktivitas wilayah yang rendah; masih banyaknya wilayah-wilayah miskin seperti perbatasan, pesisir, dan kepulauan yang tertinggal; konversi lahan pertanian yang tinggi ke non pertanian; dan belum kondusifnya iklim untuk investasi di daerah menyebabkan beberapa sasaran atau target group tidak terlayani. Hal ini dapat terjadi karena adanya pembangunan yang bersifat parsial seperti pendekatan dengan pembangunan sektoral yang belum memanfaatkan hasil pembangunan tersebut.

Sumber : BPS(2009)

Gambar 1. Distribusi PDRB atas harga berlaku

Blair (1991) menyebutkan tentang pentingnya tujuh aspek yang perlu diperhitungkan dalam pengembangan wilayah, yakni yang meliputi:

1. keterkaitan wilayah secara fisik (physical linkages) baik kondisi infrastruktur yang ada seperti jalan, kereta api, pelabuhan, dan bandara maupun jaringan interkoneksi yang menghubungkan berbagai infrastruktur tersebut.


(24)

2. keterkaitan wilayah secara ekonomi (economic linkages) terutama ketersediaan sumberdaya, pola aliran barang dan jasa, keterkaitan produksi, komoditas unggulan maupun aliran modal dan pendapatan.

3. pergerakan dan perpindahan penduduk (population movement linkages) baik migrasi tetap maupun migrasi musiman terkait dengan kegiatan ekonomi.

4. keterkaitan teknologi (technological linkages) baik teknologi produksi, teknologi informasi, teknologi telekomunikasi.

5. keterkaitan sosial (social interaction linkages) dalam kehidupan budaya, agama dan kekerabatan.

6. keterkaitan layanan jasa (service delivery linkages) termasuk jaringan layanan energi, keuangan dan perbankan, pendidikan, kesehatan dan perdagangan. 7. keterkaitan administrasi, politik, pengorganisasian (political, administrative,

and organizational linkages). Selain itu, keseimbangan dan keterkaitan lintas wilayah dan lintas sektor perlu dilakukan melalui penataan ruang sebagai salah satu instrumen utama dalam pengarusutamaan (mainstreaming) kebijakan pembangunan berbasis wilayah.

Berdasarkan uraian Blair, pada dasarnya terdapat 2 dimensi spasial yang perlu dipahami yaitu:

1. local specificity, dimana setiap lokasi dalam suatu ruang dapat diindikasikan pasti mempunyai kekhasan. Kekhasan ini bisa diartikan sebagai kekhasan alamiah seperti kandungan sumberdaya alam, dan bisa diartikan pula sebagai kekhasan buatan seperti sumberdaya manusianya


(25)

yang mampu mengembangkan wilayah-wilayah seperti: sentra produksi kerajinan, sentra bisnis dan sentra budaya; dan

2. spatial interaction, dimana interaksi antara wilayah-wilayah dengan local specificity harus dibangkitkan agar bisa ditingkatkan efisiensi dan keberlanjutan pembangunan dari masing-masing wilayah yang terlibat. Selain itu, melalui pendekatan spasial ini juga dapat dilakukan pengembangan jaringan (networks), penguatan kolaborasi antar pelaku, dan pengembangan klaster. Pendekatan ini mengutamakan pada sikap, perilaku dan hubungan kerja para pemangku kepentingan yang saling melengkapi dalam pengembangan wilayah (Healey dan Liberry, 1990)

Pemerintah sebagai pendorong pembangunan, juga mempunyai keterbatasan dalam penyediaan dan pengelolaan sumberdaya untuk pembangunan. Penyusunan skala prioritas, seperti pemilihan prioritas wilayah, prioritas pengembangan industri atau sektor usaha, dan prioritas kegiatan yang memiliki dampak pengganda paling besar baik secara sektoral (forward and backward linkages) maupun spasial (interregional linkages). Bagi pemerintah pendekatan pembangunan berbasis wilayah merupakan salah satu jawaban untuk menggalang kekuatan dan potensi lokal secara lebih efektif, guna mendorong keserasian dan keseimbangan pembangunan wilayah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam konteks pemikiran tersebut, penyusunan model keterkaitan regional menjadi suatu keniscayaan guna melakukan antisipasi terhadap perubahan di masa depan, dan menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan antarwilayah.


(26)

1.1.2. Fungsi dan Peran Transportasi

Dengan latar belakang demografi, geografi, infrastruktur dan ekonomi yang tidak sama, serta kapasitas sumber daya yang berbeda, maka salah satu konsekuensi adalah pentingnya dikembangkan sarana penghubung antarpulau dari simpul-simpul pertumbuhan yang paling strategis. Kepulauan di Indonesia menuntut disediakannya sarana dan prasarana transportasi yang memadai sehingga berperan dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia. Transportasi, baik transportasi udara, laut maupun darat, pada akhirnya dapat berfungsi sebagai katalisator dalam pembangunan di Indonesia.

Transportasi dalam perkembangannya menjadi salah satu sektor ekonomi yang turut memberikan andil dalam penciptaan nilai tambah (value added). Penciptaan nilai tambah tersebut dapat terjadi karena sektor–sektor ekonomi mempunyai keterkaitan transaksi antar sektor, sehingga pembangunan suatu sektor akan mempengaruhi perkembangan sektor ekonomi lainnya. Oleh karena itu kaitan dalam pembangunan sektor transportasi perlu untuk memperhatikan pula keberadaan sektor–sektor ekonomi lainnya sehingga pembangunan perekonomian suatu wilayah termasuk pembangunan masing–masing sektor ekonomi dan keterkaitannya dengan sektor transportasi dapat diantisipasi.

Peranan sektor transportasi terhadap PDB Nasional beberapa tahun belakangan ini sekitar 4.50 – 4.71 persen dari total PDB Nasional, kontribusi sektor transportasi terbesar berada di wilayah Jawa dan Bali, kemudian di wilayah Sumatera (lihat Gambar 2). Hal ini searah dengan peranan regional dalam pembentukan PDB serta sebaran penduduk regional Indonesia yang sebagian Besar berada di Jawa dan Bali.


(27)

Sumber: BPS (2007)

Gambar 2: PDRB sektor transportasi terhadap PDRB Nasional (tanpa migas, harga konstan tahun 2000)

Pada tahun 2000, PDRB sektor transportasi yang terbesar di Indonesia adalah propinsi JawaTimur, yaitu 8 179 489.46 juta rupiah (0.59 persen PDRB Nasional), dan dikuti oleh DKI Jakarta, yaitu 7 813 894.12 juta rupiah (0.56 persen PDB Nasional). Pada tahun 2006, PDRB sektor transportasi yang terbesar adalah DKI Jakarta yaitu sebesar 12 040 337.56 juta rupiah (0.65 persen PDRB nasional) dan dikuti oleh Jawa Timur sebesar 11 008 316.38 juta rupiah (0.60 persen PDRB Nasional). Sedangkan Kalimantan Timur, dari sisi PDRB lebih kecil dari kedua propinsi tersebut, namun justru Kalimantan Timur merupakan propinsi yang terbesar PDRB per kapita di Indonesia yaitu 985 644.09 juta rupiah pada tahun 2000, dan menjadi 1 366 485.35 juta rupiah pada tahun 2006 (BPS, 2007). Walaupun, PDRB Kalimantan Timur lebih besar dari DKI Jakarta, namun jumlah sumber daya manusia DKI yang lebih besar, tentunya mengindikasikan aktifitas yang besar juga. Bappenas (2007), menyebutkan bahwa perkembangan investasi di Indonesia saat ini belum menyebar secara merata antar daerah.


(28)

Dimana DKI Jakarta merupakan provinsi dengan nilai investasi tertinggi atau setara dengan 27.9 persen dari total investasi di Indonesia.

Kebutuhan akan transportasi dalam menjembatani pelayanan pembangunan ekonomi juga menjadi perhatian pemerintah Indonesia dengan dikeluarkannya Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia atau MP3EI. Dalam MP3EI tersebut, dinyatakan bahwa “ Penyediaan infrastruktur yang mendorong konektivitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, mempercepat gerak ekonomi. Termasuk dalam infrastruktur konektivitas ini adalah pembangunan jalur transportasi......” (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Bappenas, 2011, hal. 19). Selain itu terdapat tiga pilar utama dalam MP3EI tersebut yaitu strategi peningkatan potensi wilayah melalui pusat pusat pertumbuhan didalam koridor ekonomi, strategi memperkuat konektivitas nasional, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan IPTEK.

Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang nyata antara sektor transportasi dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, seperti yang dapat digambarkan berikut :

1. Sektor transportasi akan berpengaruh pada kinerja pergerakan dan mobilitas orang dan barang. Jika kondisi sektor transportasi buruk maka kinerja transportasi juga cenderung akan menurun. Hal ini akan menyebabkan daerah-daerah yang telah berkembang aktifitas ekonominya menjadi berkurang tingkat aksesibilitasnya, yang pada gilirannya akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi daerah-daerah yang berstransportasi menjadi terhenti, bahkan menurun sama sekali. Dalam jangka panjang


(29)

kondisi ini akan menyebabkan daerah-daerah tersebut terisolasi yang pada akhirnya menjadi daerah yang tidak mampu berkembang.

2. Suatu wilayah yang mempunyai potensi ekonomi yang tinggi untuk berkembang, misalnya karena memiliki potensi sumber daya alam yang menjanjikan, tidak akan mampu berkembang seperti yang diharapkan jika sektor transportasinya terbatas. Sektor transportasi yang terbatas secara langsung akan berpengaruh pada tingkat aksesibilitas suatu wilayah, yang pada gilirannya akan menyebabkan tingginya biaya angkut. Biaya angkut yang tinggi menyebabkan sumber daya alam suatu wilayah menjadi tidak ekonomis ataupun tidak kompetitif untuk dieksploitasi. Hal ini pada gilirannya akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi pada wilayah dimaksud.

Namun demikian korelasi di atas masih memerlukan analisa, terutama untuk kasus Indonesia. Pemahaman yang lebih rinci dan jelas mengenai hubungan antara kondisi sektor transportasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan sangatlah dibutuhkan.

1.2. Perumusan Masalah

Sektor transportasi memiliki kontribusi yang sangat penting dan berdimensi stratejik bagi pembangunan nasional, mengingat sifatnya sebagai penggerak dan pendorong kegiatan pembangunan serta sebagai jembatan perekat kesenjangan yang membuat semakin penting perannya sebagai bagian integral dari infrastruktur pembangunan nasional (Departemen Perhubungan, 2005). Peranan sektor transportasi sangat tidak terlepas dari karakteristik wilayah, baik


(30)

karakteristik yang berkaitan dengan kondisi fisik meliputi kondisi topografi, sebaran penduduk, kondisi potensi sumber daya alam. Dengan demikian maka ketergantungan atau keterkaitan ekonomi antardaerah dipastikan akan terjadi. Karena keterkaitan antara satu sektor dengan sektor lain, maka dalam proses pertumbuhannya dapat saja terjadi perubahan struktur. Berdasarkan hal hal di atas maka terdapat permaslahan sebagai berikut:

1. Karakteristik wilayah yang berbeda, menyebabkan perubahan struktural dalam waktu yang berbeda. Oleh sebab itu seberapa besar perubahan struktur ekonomi pada sektor transportasi pada suatu wilayah?

2. Perubahan dalam struktur ekonomi terkait dengan komposisi permintaan dan penawaran produksi (produk antara) tidak terpolakan dengan baik. Dengan demikian, bagaimana keterkaitan ekonomi antar sektor transportasi antar wilayah?

3. Sektor transportasi merupakan faktor pendorong dalam intrawilayah maupun interwilayah dalam usaha menghubungkan simpul simpul strategis. Oleh sebab itu seberapa besar peran sektor transportasi terhadap disparitas ekonomi?

1.3. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada permasalahan studi yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis perubahan struktur ekonomi pada sektor transportasi terhadap wilayah di Indonesia.

2. Menganalisis keterkaitan antar wilayah pada sector transportasi. 3. Menganalisis pengembangan transportasi terhadap disparitas wilayah.


(31)

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Kata kunci dalam penelitian ini adalah keterkaitan antar regional yang dalam hal ini diwakili oleh :

1. Lima wilayah besar di Indonesia yaitu 1. Jawa-Bali,

2. Sumatera, 3. Kalimantan, 4. Sulawesi dan

5. Indonesia lainnya atau ROI (Rest of Indonesia). 2. Sektor transportasi dibatasi hanya pada sektor

1. transportasi darat,

2. sektor transportasi laut dan 3. transportasi udara.

3. Sumber sumber pertumbuhan fokus pada Domestic Final Demand (DFD), Export Expansion (EE), Import Substitution (IS) dan Koefisien Teknologi (TC).


(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasarnya transportasi hanya salah satu dari faktor penting dalam pembangunan ekonomi di suatu wilayah. Walaupun sudah banyak yang mengkaji pentingnya peran transportasi dalam konteks pembangunan wilayah, namun demikian penelitian terhadap peran transportasi masih tetap berlanjut (Button, 1993), karena persoalan transportasi dan pembangunan ekonomi suatu wilayah merupakan hal yang rumit. Bagian ini akan mengkaji teori ekonomi wilayah dalam konteks keterkaitannya dengan transportasi dan melihat seberapa jauh berdasarkan teori tersebut dan perkembangan peran transportasi pada suatu wilayah dan keterkaitan antar wilayah.

2.1. Tinjauan Teoritis Kinerja Ekonomi Wilayah

Perbedaan potensi suatu wilayah dengan wilayah lainnya merupakan hal yang dibahas dalam ekonomi wilayah (regional economics). Selain itu ilmu ekonomi regional tidak membahas kegiatan ekonomi secara individu melainkan melihat suatu wilayah secara keseluruhan (Tarigan, 2005). Ilmu ekonomi regional pada dasarnya adalah cabang dari ilmu ekonomi, baik mikro maupun makro dengan karakteristik khusus yang memasukkan unsur lokasi dan ruang. Oleh sebab itu salah satu unsur yang sering dimasukkan dalam ilmu ekonomi regional adalah transportasi.

2.1.1. Peran Transportasi Dalam Pengembangan Wilayah

Transportasi merupakan akar dari teori ekonomi (neo)-klasik yang dilakukan melalui pertumbuhan, permintaan/penawaran (demand/supply) dan pendekatan industrialisasi (Pawson,1979; Simon, 1996,).


(33)

Sedangkan, pembangunan wilayah, lebih merupakan fungsi dari potensi sumber daya alam, tenaga kerja, prasarana dan sarana pembangunan, teknologi dan perdagangan antar wilayah (Adisasmita, 2005).

Hubungan antara transportasi dan studi pembangunan pada awalnya

merujuk pada buku ”An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation”, pada tahun 1776 oleh Adam Smith. Smith menekankan pentingnya

jejaring transportasi yang dikenal sebagai ’as greatest of all improvement’ dalam mengembangkan pasar dari perkotaan (urban) ke perdesaan (rural area) dan selanjutnya memfasilitasi adanya tenaga kerja. Dalam jangka panjang, proses tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan suatu wilayah. Akan tetapi, Smith tidak banyak memberikan penjelasan dengan cara bagaimana (proses) peningkatan transportasi dengan peningkatan produksi dan pembangunan ekonomi. Namun demikian pandangan dari Smith tersebut secara luas diterima oleh para peneliti sebagai dasar (foundation) dari studi yang terkait dengan permasalahan (isu) mengenai transportasi dan teori pembangunan hingga saat ini.

Pandangan Smith tersebut, kemudian banyak diikuti oleh para peneliti dalam memberikan kontribusinya terhadap permasalahan transportasi, yang mana semakin memperluas makna (pengertian) mengenai jaringan transportasi sebagai hal yang sangat penting dalam menentukan besarnya ruang (wilayah) dari suatu produksi maupun jangkauannya terhadap pasar. Von Thunen, 1826 mengembangkan teori yang membandingkan tingkat aksesibilitas transportasi dengan tata guna lahan pertanian (Webber, 1984, Chapman dan Walker, 1987). Von Thunen berpendapat bahwa tingkat kesuburan tanah dapat digantikan dengan


(34)

tingkat aksesibilitas ke lahan tersebut. Model dari Von Thunen adalah sebagai berikut:

R Y p c Yfm

di mana R = Sewa per unit lahan; Y = Hasil produksi per unit lahan; p = harga (pasar) per unit lahan; c = Rata rata biaya produksi per unit lahan; m = jarak ke pasar (km) dan f = ongkos angkut per unit lahan dan jarak.

Seluruh lahan pertanian diusahakan agar memaksimalkan produktifitas (R), yang mana dalam hal ini tergantung pada lokasi dan jarak dari pusat penjualan (pasar). Peranan petani adalah memaksimalkan laba yaitu harga di pasar ( Y(p-c) ) dikurangi biaya transportasi (Yfm). Gambar 3 menunjukan keterkaitan antar jarak dan sewa lahan dari model von Thunen.

Sumber: Button (1993)

Gambar 3. Variasi sewa tanah dan tata guna lahan, von Thunen

S

ewa

laha

n

P

m l

k j

W B

O Jarak dari pasar

Ja

ra

k da

ri

pa

sa

r

Prod.susu Bisnis


(35)

Tahun 1929, Alfred Weber menjelaskan keterkaitan antara biaya transportasi dengan lokasi industri di mana biaya transportasi dari material awal (raw material) dan produk akhir adalah minimum. Pada Gambar 4a menunjukkan letak pabrik yang berlokasi di antara sumber material dan pasar. Pada Gambar 4b, letak pabrik mendekati sumber material, dan berakibat pada menurunnya biaya transportasi, dan terus akan menurun apabila letak pabrik berada pada sumber material.

Gambar 4. Keterkaitan antara biaya transportasi dan lokasi industri yang mendekati sumber material

Hal yang sama terjadi juga apabila pabrik bergerak kekanan seperti pada gambar 5a, 5b, 5c, di mana pada lokasi pabrik mendekati pasar, biaya transport akan terendah apabila lokasi pabrik terletak di dekat dengan pasar.

Apa yang dilakukan oleh Von Thunen dan Weber kemudian diteliti lebih lanjut oleh oleh Isard (1956) dan Greenhunt (1956). Christaller (1933) menyusun suatu sistem yang mana biaya transportasi mempengaruhi aktifitas perkotaan (urban) dan perdesaan (rural). Losch (1954), selanjutnya menjelaskan bagaimana biaya transportasi mempengaruhi distribusi spasial dari suatu produksi.

Pasar

( a )

Pasar Sumber

material Pabrik

Unit Cost (Transport)

( b )

- Sumber material -Pabrik

Pasar

(c ) Unit Cost (Transport)

Sumber material

Pabrik Unit Cost (Transport)


(36)

Gambar 5. Keterkaitan antara biaya transportasi dan lokasi industri yang mendekati pasar

Dengan demikian secara umum, dapat dikatakan bahwa para ekonom klasik telah menyiapkan kerangka ekonomi, sebagai dasar teori, terutama mengembangkan argumentasi bahwa jaringan transportasi yang sudah ada akan mempengaruhi lokasi dari suatu aktifitas ekonomi. Artinya dapat diasumsikan bahwa perubahan dalam sistem transportasi secara langsung menyebabkan perubahan suatu aktifitas.

2.1.2. Transportasi dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah

Munculnya paham baru yang kemudian dikenal sebagai ekonomi neoklasik (neoclassical economy) memberikan peran dari kapital dan teknologi di sebagai salah satu variabel di dalam pembangunan ekonomi (Kuznets,1995). Dari perspektif transportasi, hampir tidak ada perubahan yang signifikan antara ekonomi klasik dan neoklasik. Namun demikian, penggunaan teknologi menjadi hal yang utama dari model neoklasik, sehingga peningkatan teknologi dalam sistem transportasi memainkan peran dalam proses pertumbuhan ekonomi.

Pasar Sumber

material

( a ) Sumber

material

Pabrik Unit Cost (Transport)

Pasar Pabrik

Unit Cost (Transport)

( b )

Pasar Pabrik Sumber

material

( c ) Unit Cost (Transport)


(37)

Penjelasan mengenai hubungan antara transportasi dan pertumbuhan

ekonomi dalam era modernisasi dikenal dalam teori tahap pertumbuhan (”the stage of growth”) yang diperkenalkan oleh Walt Rostow, 1960. Dalam pandangan

Rostow, peningkatan di sektor transportasi (melalui pembangunan rel kereta api) adalah hal yang utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menjadikan perubahan pada masayarakat yang berbasis pertanian ke pasca industri. Rostow membagi tahapan pembangunan tersebut dalam 5 tahapan yaitu : (1) masyarakat tradisional, (2) tahap prasyarat tinggal landas, (3) tahap tinggal landas, (4) tahap menuju kedewasaan, (5) tahap konsumsi tinggi. Peran transportasi, menurut Rostow muncul pada tahap prasyarat tinggal landas. Dalam tahap ini terdapat syarat yang penting yaitu peningkatan investasi pada prasarana ekonomi terutama transportasi (Hess dan Ross, 1997).

Dari penjelasan sebelumnya prinsip yang dikemukakan oleh Smith masih relevan dalam pemikiran ekonomi neoklasik. Penjelasan mengenai apa yang dikemukakan Smith terkait dengan permasalahan transportasi dapat dijelaskan oleh Button (1993). Button memberikan ilustrasi sederhana mengenai model permintaan/penawaran (demand/supply model), yaitu bagaimana peningkatan transportasi akan memperbesar (memperluas) pasar suatu barang melalui pengurangan biaya transportasi (lihat gambar 6). Dalam gambar 6 tersebut, menunjukkan bahwa pengurangan biaya transportasi (∆P) mengubah biaya penawaran (supply) dari Ps0 ke Ps1. Karena permintaan tetap, maka terjadi keseimbangan baru dari yang semula di titik 0o ke titik 01. Hal ini berarti bahwa dengan adanya penurunan biaya transportasi, produser dapat meningkatkan


(38)

produksinya. Peningkatan produksi ini berkaitan dengan perluasan pasar suatu barang.

Ilmu ekonomi regional tidak terlepas dari induk ekonomi itu sendiri yaitu makroekonomi dan ekonomi pembangunan. Dalam ekonomi regional, materi materi ekonomi secara umum perlu disesuaikan dan dikembangkan berdasarkan karakteristik ilmu ekonomi regional. Permasalahan seperti stabilitas harga (price stability), tidak perlu dibahas apabila berkaitan dengan suatu wilayah dalam suatu negara, karena instrumen ini merupakan kebijakan pemerintah pusat. Sedangkan masih relevan untuk dibahas seperti full employment dan economic growth.

Sumber: Buton (1993)

Gambar 6. Keterkaitan biaya transportasi dan produksi

Modifikasi dari variabel-variabel ekonomi telah banyak dilakukan oleh peneliti ekonomi regional. Analisis ekonomi regional dengan menggunakan pendekatan makro ekonomi atau dengan menerapkan model-model pendapatan nasional serta menggunakan model-model pertumbuhan nasional dapat dinamakan

Q P

Pd

P0

P1

Ps0

Ps1

O0

O1

ΔP

P : biaya transportasi Ps: biaya thd supply

komoditas

Pd: biaya atas permintaan

thd komoditas P0: biaya transportasi

sebelum adanya peningkatan transportasi

P1: biaya akibat adanya

peningkatan transportasi ΔQ


(1)

Lampiran 3. Lanjutan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1 0,0001 0,0001 0,0005 0,0002 0,0003 0,0002 0,0002 0,0003 0,0003 0,0001 0,0001 0,0000

2 0,0001 0,0001 0,0003 0,0004 0,0003 0,0002 0,0002 0,0004 0,0007 0,0001 0,0001 0,0000

3 0,0002 0,0002 0,0007 0,0005 0,0009 0,0005 0,0005 0,0009 0,0009 0,0002 0,0002 0,0001

4 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000

5 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000

6 0,0001 0,0001 0,0008 0,0008 0,0006 0,0004 0,0006 0,0006 0,0010 0,0002 0,0003 0,0001

7 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000

8 0,0001 0,0001 0,0002 0,0001 0,0002 0,0001 0,0002 0,0003 0,0002 0,0001 0,0001 0,0000

9 0,0000 0,0001 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001 0,0000 0,0002 0,0014 0,0001 0,0001 0,0001

10 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001 0,0000 0,0001 0,0001 0,0003 0,0001 0,0000

11 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0002 0,0001 0,0001 0,0000

12 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0002 0,0004 0,0007 0,0001 0,0001 0,0000

1 0,0098 0,0020 0,0289 0,0059 0,0119 0,0104 0,0119 0,0282 0,0097 0,0021 0,0022 0,0031

2 0,0004 0,0011 0,0018 0,0088 0,0046 0,0023 0,0081 0,0051 0,0084 0,0013 0,0010 0,0004

3 0,0157 0,0116 0,0601 0,0426 0,0641 0,0421 0,0359 0,0635 0,0655 0,0106 0,0115 0,0052

4 0,0002 0,0001 0,0007 0,0006 0,0007 0,0005 0,0005 0,0007 0,0009 0,0002 0,0002 0,0001

5 0,0004 0,0004 0,0017 0,0017 0,0016 0,0014 0,0016 0,0025 0,0030 0,0012 0,0010 0,0002

6 0,0029 0,0024 0,0153 0,0170 0,0122 0,0089 0,0112 0,0129 0,0211 0,0039 0,0055 0,0011

7 0,0003 0,0006 0,0011 0,0010 0,0012 0,0012 0,0008 0,0010 0,0012 0,0004 0,0004 0,0001

8 0,0002 0,0003 0,0005 0,0004 0,0006 0,0004 0,0006 0,0009 0,0007 0,0004 0,0002 0,0000

9 0,0001 0,0003 0,0004 0,0005 0,0004 0,0005 0,0003 0,0008 0,0040 0,0004 0,0004 0,0002

10 0,0002 0,0006 0,0010 0,0020 0,0012 0,0025 0,0011 0,0024 0,0028 0,0063 0,0022 0,0003

11 0,0007 0,0012 0,0029 0,0029 0,0037 0,0061 0,0032 0,0062 0,0071 0,0043 0,0122 0,0004

12 0,0014 0,0018 0,0050 0,0047 0,0054 0,0045 0,0062 0,0117 0,0152 0,0024 0,0029 0,0006

1 0,0002 0,0002 0,0005 0,0028 0,0010 0,0005 0,0008 0,0006 0,0009 0,0002 0,0003 0,0001

2 0,0021 0,0030 0,0119 0,0719 0,0570 0,0189 0,0200 0,0318 0,0520 0,0136 0,0098 0,0039

3 0,0006 0,0004 0,0009 0,0092 0,0028 0,0012 0,0023 0,0013 0,0022 0,0005 0,0007 0,0001

4 0,0000 0,0000 0,0001 0,0002 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0003 0,0000 0,0001 0,0000

5 0,0000 0,0001 0,0002 0,0004 0,0003 0,0002 0,0002 0,0002 0,0008 0,0001 0,0002 0,0000

6 0,0003 0,0004 0,0020 0,0035 0,0020 0,0010 0,0017 0,0014 0,0027 0,0006 0,0008 0,0001

7 0,0001 0,0002 0,0003 0,0008 0,0006 0,0004 0,0003 0,0003 0,0006 0,0002 0,0002 0,0000

8 0,0001 0,0001 0,0003 0,0009 0,0007 0,0004 0,0006 0,0007 0,0008 0,0002 0,0002 0,0000

9 0,0000 0,0000 0,0001 0,0002 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0002 0,0000 0,0001 0,0000

10 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0002 0,0000 0,0001 0,0000

11 0,0000 0,0000 0,0001 0,0002 0,0002 0,0001 0,0001 0,0001 0,0003 0,0001 0,0002 0,0000

12 0,0006 0,0062 0,0028 0,0033 0,0051 0,0045 0,0040 0,0040 0,0307 0,0045 0,0072 0,0002

1 0,0112 0,0012 0,0363 0,0021 0,0067 0,0061 0,0044 0,0230 0,0061 0,0012 0,0012 0,0028

2 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000

3 0,0016 0,0006 0,0087 0,0014 0,0090 0,0024 0,0014 0,0062 0,0050 0,0010 0,0012 0,0004

4 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000

5 0,0002 0,0000 0,0007 0,0001 0,0002 0,0001 0,0001 0,0004 0,0002 0,0000 0,0001 0,0000

6 0,0004 0,0001 0,0018 0,0017 0,0011 0,0007 0,0009 0,0012 0,0016 0,0003 0,0005 0,0001

7 0,0001 0,0001 0,0005 0,0002 0,0003 0,0002 0,0001 0,0003 0,0002 0,0001 0,0001 0,0000

8 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0001 0,0000 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

9 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

10 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

11 0,0001 0,0000 0,0002 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,0002 0,0001 0,0000 0,0001 0,0000

12 0,0001 0,0001 0,0004 0,0001 0,0002 0,0001 0,0001 0,0003 0,0004 0,0001 0,0001 0,0000

1 1,1878 0,0225 0,5259 0,0338 0,1631 0,0973 0,1326 0,3049 0,0716 0,0202 0,0226 0,0329

2 0,0016 1,0931 0,0545 0,3461 0,0838 0,0140 0,0066 0,0114 0,0107 0,0094 0,0106 0,0018

3 0,0175 0,0243 1,1417 0,0258 0,0662 0,0514 0,0354 0,0920 0,1235 0,0113 0,0162 0,0056

4 0,0008 0,0042 0,0058 1,0492 0,0042 0,0217 0,0062 0,0138 0,0064 0,0108 0,0081 0,0033

5 0,0059 0,0209 0,0097 0,0564 1,0377 0,0558 0,0326 0,0276 0,0200 0,0691 0,0931 0,0053

6 0,0191 0,0130 0,0832 0,1697 0,1078 1,0485 0,0951 0,0713 0,1132 0,0204 0,0300 0,0075

7 0,0089 0,0126 0,0231 0,0247 0,0524 0,0521 1,0274 0,0131 0,0147 0,0106 0,0113 0,0026

8 0,0060 0,0062 0,0117 0,0071 0,0141 0,0141 0,0156 1,0525 0,0187 0,0204 0,0068 0,0009

9 0,0003 0,0036 0,0015 0,0029 0,0016 0,0062 0,0009 0,0066 1,0832 0,0059 0,0053 0,0023

10 0,0005 0,0023 0,0025 0,0141 0,0041 0,0142 0,0057 0,0115 0,0104 1,0475 0,0109 0,0030

11 0,0015 0,0035 0,0067 0,0068 0,0093 0,0228 0,0094 0,0227 0,0216 0,0151 1,0480 0,0011

12 0,0026 0,0036 0,0041 0,0063 0,0097 0,0082 0,0153 0,0318 0,0428 0,0041 0,0043 1,0016

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA

Rest of Indonesia

INPUT

IN

P

U

T

A

N

T

A

RA

S

u

m

at

era

Ja

w

a

Ba

li

K

A

L

IM

A

N

T

A

N

S

u

la

w

es

i

Re

st

o

f

In

d

o

n

es


(2)

Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

0,7630 0,0172 -3,0028 -2,9230 -4,6803 -1,1086 -1,4647 -3,4626 16,5458 -0,8393 -0,8814 -1,3069

2

-0,0608 1,3009 -0,9645 3,7222 -0,5431 -0,0799 0,2940 -0,4129 -0,0680 0,0996 -0,0636 -0,1858

3

-0,2512 0,0052 -2,2321 -2,3305 -3,7654 -0,9062 -1,1618 -2,7132 13,0895 -0,6676 -0,7012 -1,0305

4

-0,0105 0,0023 -0,1906 1,6977 -0,2214 -0,0042 0,0135 -0,1067 -0,0799 0,0627 -0,0124 -0,0025

5

0,0019 0,0150 -0,2398 0,2315 0,7537 0,0108 0,0453 -0,0884 -0,5267 0,1360 0,1028 0,0276

6

-0,0687 0,0246 -1,3842 -0,0108 -1,1653 0,6647 -0,1220 -1,0976 2,0992 -0,1211 -0,2033 -0,3450

7

-0,0146 0,0171 -0,3886 0,2157 -0,3879 0,0127 1,0024 -0,3137 0,9610 -0,0100 -0,0500 -0,1014

8

-0,0084 0,0056 -0,1431 0,0332 -0,1508 0,0009 0,0170 0,9502 0,4085 -0,0079 -0,0237 -0,0399

9

0,0050 -0,0135 0,1164 -0,0227 0,1140 -0,0154 -0,0080 0,0086 -2,7993 -0,0251 0,0026 0,0280

10

-0,0023 0,0013 -0,0451 0,0052 -0,0445 0,0028 0,0200 -0,0048 -0,0410 1,0470 0,0041 -0,0019

11

-0,0054 0,0065 -0,1159 0,0254 -0,1124 0,0055 0,0115 -0,0704 -0,2502 0,0041 1,0134 -0,0187

12

-0,0077 -0,0115 -0,2063 0,0834 -0,2181 -0,0424 0,3523 0,2603 -6,5081 -0,0274 -0,0246 1,0585

1

0,0710 0,0936 -0,0746 -0,4909 -0,1622 -0,0763 -0,2257 -0,6501 3,0119 -0,3010 -0,0777 -0,3978

2

0,0094 -0,0037 0,2607 -0,3555 0,3366 0,0518 -0,0234 -0,1553 0,2240 -0,1100 0,1441 -0,0938

3

0,1339 0,1640 0,1533 -0,6432 0,1861 -0,0220 -0,2486 -0,7818 3,6329 -0,4378 -0,0511 -0,5651

4

0,0312 0,0343 0,0224 -0,1622 0,0219 -0,0094 -0,0594 -0,1859 0,8269 -0,0997 -0,0119 -0,1230

5

0,0412 0,0404 0,0294 -0,2454 0,0242 -0,0141 -0,0793 -0,2560 1,0458 -0,1347 -0,0062 -0,1525

6

0,1605 0,1710 0,0883 -0,8715 0,0662 -0,0589 -0,3188 -0,9767 4,3833 -0,5103 -0,0642 -0,6402

7

0,0189 0,0212 0,0162 -0,1033 0,0167 -0,0054 -0,0366 -0,1142 0,5081 -0,0604 -0,0066 -0,0761

8

0,0042 0,0047 0,0069 -0,0285 0,0082 -0,0007 -0,0073 -0,0274 0,0899 -0,0183 0,0007 -0,0139

9

-0,0025 -0,0037 0,0012 0,0117 0,0022 0,0017 0,0048 0,0167 -0,0623 0,0088 0,0015 0,0084

10

0,0125 0,0143 -0,0005 -0,0624 -0,0033 -0,0058 -0,0194 -0,0685 0,2247 -0,0402 -0,0050 -0,0298

11

0,0214 0,0228 0,0067 -0,1566 0,0046 -0,0105 -0,0158 -0,1573 -0,0361 -0,0853 -0,0067 0,0152

12

0,0792 0,0830 0,0654 -0,4700 0,0622 -0,0246 -0,1495 -0,4887 1,9878 -0,2690 -0,0213 -0,2929

1

0,0120 0,0140 0,0457 -0,1522 0,0651 0,0093 0,0083 0,0285 -0,0377 -0,0558 0,0015 -0,0049

2

-0,0065 0,0038 0,0876 -0,1918 0,1279 0,0265 0,0534 0,1312 -0,7025 -0,0392 0,0819 0,0789

3

0,0037 0,0092 0,0487 -0,0827 0,0734 0,0142 0,0167 0,0560 -0,1258 -0,0284 0,0065 0,0034

4

0,0008 0,0008 -0,0009 -0,0066 -0,0013 -0,0005 -0,0003 -0,0002 0,0054 -0,0023 -0,0003 -0,0004

5

0,0012 0,0020 -0,0006 -0,0159 -0,0006 -0,0005 0,0006 0,0028 -0,0048 -0,0054 0,0000 0,0011

6

0,0089 0,0112 -0,0083 -0,1105 -0,0127 -0,0051 -0,0010 0,0136 0,0394 -0,0338 -0,0051 -0,0009

7

0,0018 0,0079 -0,0053 -0,0065 -0,0039 -0,0012 0,0013 0,0007 0,0032 -0,0064 -0,0007 -0,0005

8

0,0015 0,0040 0,0012 -0,0274 0,0030 0,0001 0,0040 0,0110 -0,0483 -0,0110 0,0008 0,0070

9

0,0005 0,0013 -0,0028 -0,0077 -0,0039 -0,0011 0,0004 0,0004 -0,0108 -0,0035 -0,0006 0,0027

10

0,0004 0,0007 -0,0006 -0,0051 -0,0007 -0,0003 0,0003 0,0012 -0,0045 -0,0019 -0,0001 0,0009

11

0,0008 0,0012 -0,0007 -0,0096 -0,0007 -0,0004 0,0005 0,0015 -0,0064 -0,0033 -0,0001 0,0013

12

0,0010 0,0020 0,0012 -0,0191 0,0020 0,0000 0,0022 0,0066 -0,0279 -0,0069 0,0004 0,0042

1

-0,2197 -0,3854 1,1560 0,0038 1,5525 0,3647 0,3953 1,2691 -5,4212 0,2939 0,2874 0,5091

2

-0,0630 -0,0814 0,3009 0,0843 0,4201 0,1002 0,1180 0,3513 -1,5358 0,0878 0,0790 0,1416

3

-0,1567 -0,2594 0,8109 0,0435 1,0977 0,2584 0,2852 0,8993 -3,8683 0,2104 0,2040 0,3619

4

-0,0156 -0,0247 0,0781 0,0090 0,1064 0,0252 0,0286 0,0893 -0,3843 0,0218 0,0199 0,0362

5

-0,0558 -0,0839 0,2737 0,0470 0,3756 0,0895 0,1030 0,3186 -1,3737 0,0795 0,0706 0,1292

6

-0,1751 -0,2770 0,8701 0,0988 1,1843 0,2813 0,3184 1,0014 -4,2882 0,2464 0,2219 0,4045

7

-0,0469 -0,0761 0,2348 0,0252 0,3191 0,0759 0,0859 0,2709 -1,1610 0,0669 0,0598 0,1101

8

-0,0130 -0,0203 0,0645 0,0089 0,0881 0,0210 0,0240 0,0747 -0,3231 0,0183 0,0166 0,0306

9

-0,0132 -0,0169 0,0626 0,0177 0,0874 0,0209 0,0246 0,0732 -0,3200 0,0183 0,0165 0,0295

10

-0,0113 -0,0175 0,0560 0,0074 0,0765 0,0182 0,0207 0,0645 -0,2771 0,0159 0,0143 0,0261

11

-0,0278 -0,0390 0,1339 0,0300 0,1852 0,0442 0,0515 0,1567 -0,6799 0,0393 0,0348 0,0635

12

-0,0595 -0,0962 0,2989 0,0316 0,4063 0,0965 0,1091 0,3433 -1,4728 0,0842 0,0761 0,1393

1

0,0071 0,0003 -0,0185 -0,0337 -0,0307 -0,0081 -0,0137 -0,0330 0,1594 -0,0112 -0,0067 -0,0155

2

0,0171 0,0246 0,0109 -0,0799 0,0132 -0,0051 -0,0311 -0,1075 0,4414 -0,0545 -0,0040 -0,0669

3

0,0010 -0,0019 0,0024 -0,0117 0,0014 -0,0001 -0,0021 -0,0038 0,0211 -0,0026 -0,0002 -0,0027

4

0,0003 0,0003 -0,0008 -0,0011 -0,0012 -0,0003 -0,0006 -0,0017 0,0076 -0,0006 -0,0003 -0,0008

5

0,0013 0,0010 -0,0023 -0,0055 -0,0037 -0,0012 -0,0025 -0,0072 0,0317 -0,0028 -0,0009 -0,0037

6

0,0007 0,0005 -0,0111 -0,0093 -0,0174 -0,0040 -0,0050 -0,0083 0,0592 -0,0002 -0,0031 -0,0048

7

0,0013 0,0008 -0,0031 -0,0054 -0,0049 -0,0014 -0,0025 -0,0068 0,0305 -0,0024 -0,0011 -0,0033

8

0,0003 0,0003 -0,0004 -0,0013 -0,0006 -0,0002 -0,0005 -0,0017 0,0066 -0,0008 -0,0002 -0,0008

9

0,0004 0,0004 -0,0002 -0,0019 -0,0003 -0,0002 -0,0007 -0,0023 0,0094 -0,0011 -0,0002 -0,0013

10

0,0001 0,0002 -0,0001 -0,0005 -0,0002 -0,0001 -0,0002 -0,0007 0,0031 -0,0003 -0,0001 -0,0004

11

0,0001 0,0001 -0,0002 -0,0006 -0,0003 -0,0001 -0,0003 -0,0008 0,0033 -0,0003 -0,0001 -0,0004

12

0,0006 0,0006 -0,0009 -0,0024 -0,0014 -0,0005 -0,0011 -0,0034 0,0146 -0,0014 -0,0004 -0,0018

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA

SUMATERA

INPUT

IN

P

U

T

A

N

T

A

RA

S

U

M

A

T

E

RA

JA

W

A

BA

L

I

K

A

L

IM

A

N

T

A

S

U

L

A

W

E

S

I

RO


(3)

Lampiran 4. Lanjutan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

-0,0160 -0,0086 0,2380 -0,1099 -0,0233 -0,0673 -0,0376 -0,8303 -0,5882 -0,0012 0,0486 -0,0423

2

-0,0154 0,0327 0,0181 0,7559 -0,0436 -0,0141 0,0174 -0,2766 -0,1022 -0,0069 -0,0038 -0,0193

3

-0,0091 -0,0038 0,1950 -0,0620 -0,0050 -0,0460 -0,0150 -0,5786 -0,5052 0,0047 0,0422 -0,0249

4

-0,0004 -0,0017 0,0194 -0,0117 -0,0043 -0,0058 -0,0028 -0,0529 -0,0097 -0,0031 -0,0023 -0,0049

5

-0,0006 -0,0023 0,0244 -0,0100 -0,0071 -0,0079 -0,0040 -0,0683 -0,0001 -0,0051 -0,0050 -0,0072

6

-0,0045 -0,0089 0,1303 -0,0595 -0,0224 -0,0377 -0,0160 -0,3803 -0,1475 -0,0142 -0,0033 -0,0294

7

-0,0018 -0,0017 0,0327 -0,0069 -0,0059 -0,0093 -0,0038 -0,1078 -0,0491 -0,0028 0,0011 -0,0076

8

-0,0008 -0,0005 0,0111 -0,0016 -0,0014 -0,0033 -0,0013 -0,0338 -0,0182 -0,0002 0,0007 -0,0026

9

0,0017 -0,0028 -0,0016 -0,0204 -0,0064 -0,0015 -0,0024 0,0242 0,0843 -0,0068 -0,0129 -0,0036

10

-0,0001 -0,0004 0,0045 -0,0022 -0,0010 -0,0014 -0,0007 -0,0125 -0,0017 -0,0007 -0,0006 -0,0012

11

-0,0002 -0,0011 0,0119 -0,0050 -0,0034 -0,0038 -0,0019 -0,0330 -0,0006 -0,0024 -0,0023 -0,0034

12

0,0022 -0,0098 0,0402 -0,0625 -0,0244 -0,0168 -0,0110 -0,0715 0,1664 -0,0219 -0,0342 -0,0200

1

0,9909 -0,0560 -0,4085 -0,5153 -0,3904 -0,1092 -0,3119 -0,8754 1,0154 -0,1121 -0,0521 -0,1212

2

-0,0465 1,2178 -0,3858 2,1743 0,1337 0,0817 0,5364 0,6270 -1,1222 0,0699 0,0370 0,0659

3

-0,1665 -0,1274 -0,7154 -1,1897 -0,8990 -0,3688 -0,6571 -1,6955 2,1898 -0,2606 -0,1327 -0,2740

4

-0,0261 0,0029 -0,1667 1,8980 0,0071 0,0427 -0,0316 -0,1001 0,1570 0,0303 0,0240 0,0190

5

-0,0107 0,1207 -0,2436 0,7904 1,1601 0,0957 0,2005 0,3050 -0,0711 0,2753 0,1154 0,1243

6

-0,1020 0,0674 -0,8644 0,8569 0,4984 1,0544 0,1284 -0,3311 -0,4247 0,1522 0,1035 0,0858

7

-0,0141 0,0050 -0,1094 0,0620 0,0082 0,0162 1,0068 -0,0703 0,0134 0,0100 0,0091 -0,0035

8

-0,0048 0,0131 -0,0343 0,0464 0,0073 0,0077 0,0115 1,0840 0,0203 0,0144 0,0026 0,0015

9

0,0019 -0,0017 0,0153 -0,0412 -0,0052 -0,0068 0,0000 0,0002 -0,5448 -0,0104 -0,0075 -0,0035

10

-0,0114 0,0209 -0,0941 0,2494 0,0888 0,0488 0,0306 0,1127 -0,0376 1,2427 0,0936 0,0386

11

-0,0212 0,0384 -0,1983 0,3629 0,1814 0,0836 0,0767 0,4378 -0,1094 0,1017 1,3833 0,0973

12

-0,0411 0,1001 -0,4796 1,0988 0,5050 0,2090 0,3434 1,3543 -0,5689 0,3017 0,3168 1,1967

1

-0,0020 -0,0032 0,0204 -0,0379 0,0004 -0,0124 -0,0099 -0,0608 0,0443 -0,0103 -0,0170 -0,0111

2

-0,0055 0,0050 0,0209 0,2102 -0,0345 -0,0020 0,0413 -0,0029 -0,1719 -0,0017 0,0105 0,0012

3

0,0012 -0,0029 0,0347 -0,0268 -0,0086 -0,0066 -0,0007 -0,0184 0,0019 -0,0098 -0,0146 -0,0067

4

0,0000 -0,0001 0,0016 0,0001 -0,0004 -0,0003 0,0002 -0,0018 -0,0017 -0,0002 -0,0002 -0,0002

5

-0,0002 0,0000 0,0031 0,0021 -0,0005 -0,0006 0,0007 -0,0041 -0,0062 -0,0001 0,0002 -0,0002

6

-0,0009 -0,0010 0,0246 -0,0018 -0,0038 -0,0048 0,0034 -0,0301 -0,0328 -0,0031 -0,0019 -0,0028

7

-0,0003 -0,0001 0,0048 0,0041 -0,0018 -0,0010 0,0007 -0,0080 -0,0059 -0,0010 -0,0008 -0,0009

8

-0,0005 -0,0004 0,0066 0,0005 -0,0023 -0,0017 0,0007 -0,0054 -0,0047 -0,0010 -0,0015 -0,0014

9

-0,0004 0,0007 -0,0003 0,0062 0,0024 0,0008 0,0014 0,0002 -0,0140 0,0021 0,0044 0,0017

10

-0,0001 0,0001 0,0007 0,0021 0,0003 0,0001 0,0004 -0,0008 -0,0030 0,0012 0,0008 0,0002

11

-0,0001 0,0000 0,0019 0,0014 -0,0004 -0,0004 0,0004 -0,0027 -0,0039 -0,0002 0,0001 -0,0002

12

-0,0004 0,0001 0,0034 0,0040 -0,0006 -0,0004 0,0011 -0,0034 -0,0114 0,0004 0,0018 0,0003

1

0,0179 -0,0633 0,0647 -0,5578 -0,5034 -0,0304 -0,0858 0,0354 0,2125 -0,1261 -0,0705 -0,0415

2

0,0052 -0,0178 0,0235 -0,1421 -0,1509 -0,0097 -0,0238 0,0008 0,0521 -0,0374 -0,0204 -0,0125

3

0,0133 -0,0405 0,0454 -0,3585 -0,3224 -0,0177 -0,0507 0,0527 0,1331 -0,0806 -0,0462 -0,0244

4

0,0014 -0,0046 0,0060 -0,0389 -0,0380 -0,0024 -0,0060 0,0012 0,0131 -0,0094 -0,0051 -0,0031

5

0,0050 -0,0177 0,0246 -0,1443 -0,1475 -0,0099 -0,0235 -0,0042 0,0466 -0,0365 -0,0194 -0,0125

6

0,0154 -0,0527 0,0692 -0,4412 -0,4329 -0,0278 -0,0682 0,0060 0,1471 -0,1074 -0,0582 -0,0358

7

0,0043 -0,0151 0,0209 -0,1254 -0,1250 -0,0083 -0,0200 -0,0029 0,0397 -0,0310 -0,0165 -0,0106

8

0,0011 -0,0040 0,0054 -0,0331 -0,0330 -0,0021 -0,0052 0,0004 0,0111 -0,0082 -0,0044 -0,0028

9

0,0011 -0,0037 0,0047 -0,0296 -0,0313 -0,0019 -0,0048 0,0006 0,0105 -0,0076 -0,0037 -0,0024

10

0,0010 -0,0034 0,0044 -0,0282 -0,0279 -0,0018 -0,0044 0,0004 0,0095 -0,0069 -0,0037 -0,0023

11

0,0024 -0,0084 0,0116 -0,0683 -0,0706 -0,0046 -0,0111 -0,0011 0,0228 -0,0175 -0,0094 -0,0059

12

0,0054 -0,0187 0,0253 -0,1557 -0,1540 -0,0100 -0,0245 -0,0004 0,0503 -0,0381 -0,0204 -0,0128

1

-0,0007 -0,0007 -0,0064 -0,0037 -0,0050 -0,0005 -0,0048 -0,0179 0,0116 -0,0013 -0,0003 -0,0018

2

-0,0120 0,0302 -0,0997 0,4435 0,1960 0,0143 0,0177 -0,0066 0,0706 0,0501 0,0223 0,0195

3

0,0002 0,0002 -0,0039 0,0016 0,0004 0,0012 -0,0007 0,0103 0,0039 0,0003 0,0002 0,0004

4

-0,0001 0,0002 -0,0007 0,0032 0,0014 0,0001 0,0001 -0,0003 0,0004 0,0004 0,0002 0,0001

5

-0,0005 0,0011 -0,0036 0,0167 0,0074 0,0005 0,0006 -0,0011 0,0022 0,0019 0,0009 0,0007

6

-0,0005 0,0006 -0,0032 0,0114 0,0043 0,0001 0,0009 -0,0053 0,0006 0,0012 0,0007 0,0002

7

-0,0004 0,0008 -0,0027 0,0126 0,0054 0,0004 0,0004 -0,0014 0,0015 0,0014 0,0007 0,0005

8

-0,0002 0,0004 -0,0013 0,0054 0,0023 0,0002 0,0002 -0,0001 0,0010 0,0006 0,0003 0,0002

9

-0,0002 0,0005 -0,0018 0,0069 0,0033 0,0005 0,0005 0,0008 0,0004 0,0012 0,0016 0,0008

10

-0,0001 0,0002 -0,0005 0,0023 0,0010 0,0001 0,0001 0,0000 0,0003 0,0004 0,0002 0,0001

11

-0,0001 0,0001 -0,0004 0,0019 0,0008 0,0001 0,0001 -0,0001 0,0003 0,0002 0,0001 0,0001

12

-0,0003 0,0006 -0,0020 0,0089 0,0039 0,0003 0,0004 -0,0004 0,0012 0,0010 0,0005 0,0004

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA

JAWA BALI

INPUT

IN

P

U

T

A

N

T

A

RA

S

U

M

A

T

E

RA

JA

W

A

BA

L

I

K

A

L

IM

A

N

T

A

S

U

L

A

W

E

S

I

RO


(4)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

-0,0186 0,0261 -0,0656 0,4493 0,1378 -0,0083 0,0662 -0,2503 1,4246 0,2030 0,0521 0,0175

2

-0,0067 0,0040 -0,0456 0,1625 0,0238 0,0077 0,0845 0,1367 0,3785 0,0055 -0,0129 -0,0112

3

-0,0151 0,0215 -0,0732 0,3620 0,0883 -0,0033 0,0545 -0,1899 1,1588 0,1609 0,0435 0,0158

4

0,0007 -0,0001 0,0154 -0,0046 0,0186 -0,0019 0,0058 0,0017 0,0221 0,0007 -0,0022 0,0004

5

0,0014 -0,0009 0,0263 -0,0169 0,0269 -0,0028 0,0081 0,0098 0,0021 -0,0038 -0,0049 -0,0001

6

-0,0002 0,0033 0,0598 0,0470 0,1076 -0,0111 0,0390 -0,0311 0,3271 0,0329 -0,0033 0,0036

7

-0,0010 0,0017 -0,0001 0,0260 0,0225 -0,0035 0,0122 -0,0240 0,1091 0,0118 0,0017 0,0033

8

-0,0006 0,0009 0,0002 0,0115 0,0086 -0,0008 0,0037 -0,0082 0,0449 0,0055 0,0005 0,0003

9

0,0046 -0,0047 0,0468 -0,0838 0,0171 -0,0023 -0,0012 0,0446 -0,1935 -0,0308 -0,0126 -0,0025

10

0,0002 -0,0001 0,0038 -0,0016 0,0045 -0,0005 0,0014 0,0006 0,0037 -0,0001 -0,0006 0,0001

11

0,0007 -0,0004 0,0128 -0,0081 0,0131 -0,0013 0,0039 0,0047 0,0015 -0,0018 -0,0023 0,0000

12

0,0117 -0,0108 0,1385 -0,1982 0,0824 -0,0099 0,0123 0,1015 -0,3843 -0,0684 -0,0337 -0,0044

1

0,0100 -0,0051 0,2613 0,0326 0,2200 0,0071 -0,0927 -0,1002 -0,6647 0,0450 0,0222 -0,0069

2

-0,0220 0,0098 -0,2545 0,4732 -0,1267 0,0538 0,1236 0,3541 0,3677 -0,0025 -0,0033 -0,0375

3

0,0294 -0,0071 0,5306 0,0411 0,4474 0,0414 -0,1442 -0,0766 -1,1723 0,0882 0,0517 0,0115

4

0,0044 -0,0006 0,0939 0,0202 0,0885 0,0094 -0,0264 -0,0164 -0,2350 0,0186 0,0111 0,0004

5

0,0017 0,0012 0,0722 0,0725 0,0907 0,0156 -0,0177 0,0002 -0,2394 0,0252 0,0145 -0,0029

6

0,0164 -0,0020 0,4237 0,1124 0,4158 0,0454 -0,1269 -0,0901 -1,1736 0,0826 0,0495 -0,0058

7

0,0019 -0,0001 0,0309 0,0127 0,0425 0,0025 -0,0130 -0,0401 -0,1727 0,0059 0,0084 0,0056

8

-0,0007 0,0012 0,0002 0,0088 0,0075 0,0019 -0,0043 -0,0096 -0,0377 0,0024 0,0003 -0,0018

9

0,0001 -0,0004 -0,0025 -0,0100 -0,0051 -0,0011 0,0022 0,0056 0,0028 -0,0045 -0,0023 -0,0002

10

0,0006 0,0007 0,0318 0,0222 0,0367 0,0056 -0,0054 -0,0115 -0,1033 0,0280 0,0075 0,0029

11

0,0016 0,0035 0,0465 0,0279 0,1250 0,0147 -0,0208 -0,0551 -0,2645 0,0195 0,0381 -0,0029

12

0,0023 0,0035 0,1390 0,0885 0,1906 0,0260 -0,0430 -0,0361 -0,4556 0,0463 0,0301 -0,0072

1

0,7576 -0,1446 -1,5497 -1,0582 -1,7437 -0,8520 -0,7819 -2,2629 -3,6498 -0,7763 -0,4857 -0,6863

2

-0,3083 2,0154 -2,7167 3,4837 -0,4143 -0,3981 0,3374 -1,6286 5,6726 -0,0487 -0,0596 -0,1819

3

-0,2616 -0,1269 -1,2295 -0,9333 -1,7122 -0,7697 -0,6709 -1,9137 -3,1633 -0,6876 -0,4353 -0,6034

4

-0,0083 0,0014 -0,0697 1,2673 -0,0536 -0,0105 -0,0040 -0,0553 -0,0259 0,0042 -0,0001 0,0028

5

-0,0117 0,0120 -0,1926 0,0950 0,9334 0,0382 0,0126 -0,1062 0,1772 0,1138 0,0913 0,0587

6

-0,1452 -0,0255 -1,2203 -0,1025 -0,6723 0,6856 -0,2181 -1,0772 0,1864 -0,2213 -0,1282 -0,2178

7

-0,0183 0,0105 -0,2548 0,0409 -0,1094 -0,0288 1,0260 -0,2397 -0,0694 -0,0428 -0,0147 -0,0199

8

-0,0211 0,0052 -0,4018 0,0052 -0,1617 0,0094 -0,0179 0,8240 -0,0997 -0,0533 -0,0354 -0,0404

9

-0,0106 0,0082 -0,1030 0,0621 -0,0524 0,0110 0,0001 -0,0779 1,2694 0,0461 0,0229 0,0014

10

-0,0069 0,0039 -0,0680 0,0238 -0,0372 0,0015 0,0145 -0,0347 0,1331 1,1242 0,0070 0,0177

11

-0,0094 0,0065 -0,1177 0,0241 0,0040 0,0138 0,0023 -0,0900 0,0858 0,0064 1,0295 -0,0083

12

-0,0225 0,0091 -0,2525 0,0353 -0,1103 -0,0049 0,0660 0,0492 0,6854 0,0019 -0,0025 0,9810

1

0,0292 -0,0084 0,2599 -0,2062 -0,4339 0,0155 0,0093 0,1576 -0,2643 -0,0770 -0,0332 0,0019

2

0,0084 -0,0022 0,0750 -0,0545 -0,1329 0,0046 0,0063 0,0487 -0,0558 -0,0222 -0,0102 0,0004

3

0,0194 -0,0058 0,1680 -0,1430 -0,2885 0,0107 0,0066 0,1100 -0,1846 -0,0540 -0,0226 0,0014

4

0,0021 -0,0006 0,0184 -0,0142 -0,0335 0,0011 0,0013 0,0114 -0,0150 -0,0056 -0,0025 0,0001

5

0,0079 -0,0020 0,0708 -0,0505 -0,1283 0,0040 0,0061 0,0434 -0,0461 -0,0204 -0,0096 0,0005

6

0,0235 -0,0064 0,2089 -0,1593 -0,3816 0,0110 0,0146 0,1267 -0,1654 -0,0637 -0,0291 0,0008

7

0,0067 -0,0016 0,0583 -0,0433 -0,1096 0,0032 0,0052 0,0344 -0,0409 -0,0175 -0,0079 0,0009

8

0,0017 -0,0004 0,0152 -0,0118 -0,0292 0,0009 0,0012 0,0093 -0,0115 -0,0047 -0,0023 0,0000

9

0,0017 -0,0005 0,0155 -0,0114 -0,0276 0,0009 0,0013 0,0099 -0,0119 -0,0046 -0,0021 0,0001

10

0,0015 -0,0004 0,0135 -0,0102 -0,0245 0,0007 0,0010 0,0083 -0,0106 -0,0041 -0,0019 0,0001

11

0,0038 -0,0010 0,0338 -0,0246 -0,0615 0,0019 0,0029 0,0212 -0,0234 -0,0100 -0,0047 0,0002

12

0,0083 -0,0021 0,0734 -0,0547 -0,1350 0,0042 0,0060 0,0445 -0,0530 -0,0219 -0,0100 0,0007

1

-0,0008 -0,0005 0,0000 -0,0006 -0,0045 -0,0030 -0,0041 -0,0112 -0,0172 -0,0010 -0,0012 -0,0025

2

0,0017 0,0000 0,0425 0,0272 0,0493 0,0064 -0,0108 -0,0021 -0,1164 0,0110 0,0065 -0,0003

3

0,0002 -0,0001 0,0039 -0,0001 -0,0023 0,0000 -0,0007 -0,0007 -0,0064 0,0000 -0,0001 -0,0003

4

0,0000 0,0000 0,0003 0,0003 0,0004 0,0000 -0,0001 -0,0001 -0,0005 0,0001 0,0001 0,0000

5

0,0000 0,0000 0,0015 0,0014 0,0019 0,0002 -0,0004 -0,0004 -0,0033 0,0006 0,0003 0,0000

6

-0,0007 -0,0001 -0,0036 0,0015 -0,0023 -0,0015 -0,0012 -0,0066 -0,0020 -0,0006 -0,0006 -0,0013

7

0,0000 0,0000 -0,0002 0,0013 0,0009 0,0000 -0,0001 -0,0018 -0,0026 0,0003 0,0003 0,0002

8

0,0000 0,0000 0,0001 0,0004 0,0004 0,0000 -0,0002 -0,0004 -0,0013 0,0001 0,0000 -0,0001

9

0,0000 0,0000 0,0007 0,0005 0,0009 0,0001 -0,0002 -0,0001 -0,0020 0,0002 0,0001 0,0000

10

0,0000 0,0000 0,0002 0,0002 0,0003 0,0000 -0,0001 0,0000 -0,0006 0,0001 0,0000 0,0000

11

0,0000 0,0000 0,0002 0,0001 0,0002 0,0000 0,0000 -0,0001 -0,0004 0,0001 0,0000 0,0000

12

0,0000 0,0000 0,0007 0,0007 0,0010 0,0001 -0,0002 -0,0002 -0,0017 0,0003 0,0001 0,0000

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA

KALIMANTAN

INPUT

IN

P

U

T

A

N

T

A

RA

S

U

M

A

T

E

RA

JA

W

A

BA

L

I

K

A

L

IM

A

N

T

A

S

U

L

A

W

E

S

I

RO


(5)

Lampiran 4. Lanjutan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

0,3020 1,1282 2,1169 3,0985 6,5395 1,4414 2,5749 1,2596 4,4112 0,7581 1,1173 0,6069

2

0,0396 0,2522 0,3550 0,7607 1,2753 0,2780 0,5947 0,2320 1,0667 0,1503 0,2192 0,0837

3

0,2151 0,8152 1,5115 2,2373 4,7115 1,0360 1,8607 0,9034 3,1970 0,5465 0,8052 0,4342

4

0,0168 0,0643 0,1177 0,1772 0,3729 0,0808 0,1475 0,0709 0,2428 0,0431 0,0636 0,0341

5

0,0203 0,0787 0,1429 0,2178 0,4555 0,0983 0,1810 0,0863 0,2945 0,0526 0,0777 0,0414

6

0,1257 0,4806 0,8849 1,3233 2,7840 0,6065 1,1010 0,5304 1,8383 0,3222 0,4752 0,2551

7

0,0357 0,1370 0,2522 0,3775 0,7925 0,1733 0,3138 0,1506 0,5265 0,0918 0,1353 0,0721

8

0,0132 0,0507 0,0937 0,1398 0,2940 0,0643 0,1163 0,0576 0,1954 0,0341 0,0503 0,0267

9

-0,0141 -0,0529 -0,1008 -0,1449 -0,3025 -0,0690 -0,1198 -0,0595 -0,2251 -0,0354 -0,0520 -0,0278

10

0,0039 0,0152 0,0278 0,0419 0,0880 0,0191 0,0349 0,0168 0,0572 0,0102 0,0150 0,0080

11

0,0098 0,0379 0,0688 0,1049 0,2195 0,0474 0,0873 0,0415 0,1420 0,0254 0,0374 0,0199

12

0,0097 0,0407 0,0656 0,1145 0,2442 0,0455 0,0971 0,0428 0,0966 0,0273 0,0409 0,0218

1

0,3056 0,8117 1,9452 2,2428 4,9547 1,2075 1,8689 1,1332 3,1583 0,5730 0,8488 0,5735

2

-0,0578 -0,0531 -0,2526 0,0418 -0,7457 -0,1144 -0,0690 -0,1068 0,1306 -0,0775 -0,1206 -0,1245

3

0,5108 1,3244 3,2140 3,6550 8,1129 1,9904 3,0502 1,8807 5,1461 0,9378 1,3899 0,9577

4

0,1069 0,2820 0,6811 0,7835 1,7186 0,4245 0,6538 0,3995 1,1056 0,1995 0,2955 0,2000

5

0,1219 0,3343 0,7949 0,9482 1,9985 0,5028 0,7843 0,4710 1,3435 0,2341 0,3459 0,2265

6

0,5355 1,4219 3,4277 3,9594 8,6506 2,1403 3,3011 2,0068 5,5983 1,0045 1,4885 1,0005

7

0,0655 0,1740 0,4194 0,4837 1,0604 0,2623 0,4032 0,2443 0,6775 0,1230 0,1822 0,1219

8

0,0136 0,0376 0,0907 0,1070 0,2290 0,0571 0,0884 0,0607 0,1485 0,0269 0,0399 0,0248

9

-0,0096 -0,0260 -0,0617 -0,0722 -0,1569 -0,0389 -0,0602 -0,0362 -0,1041 -0,0183 -0,0271 -0,0179

10

0,0440 0,1201 0,2931 0,3406 0,7317 0,1916 0,2860 0,1729 0,4801 0,0911 0,1296 0,0827

11

0,0717 0,1977 0,4959 0,5620 1,2031 0,3279 0,4866 0,2750 0,7837 0,1428 0,2203 0,1332

12

0,2560 0,6867 1,6624 1,9249 4,1660 1,0428 1,6217 0,9847 2,7270 0,4863 0,7216 0,4762

1

0,0586 0,1777 0,3784 0,4842 1,0762 0,2355 0,4032 0,2303 0,6568 0,1203 0,1748 0,1049

2

-0,0173 0,0456 -0,0493 0,1887 0,0583 -0,0007 0,1237 0,0166 0,2996 0,0048 -0,0013 -0,0452

3

0,0421 0,1275 0,2629 0,3452 0,7627 0,1673 0,2921 0,1680 0,4732 0,0851 0,1236 0,0758

4

0,0022 0,0073 0,0143 0,0200 0,0427 0,0093 0,0169 0,0093 0,0280 0,0048 0,0069 0,0039

5

0,0052 0,0182 0,0355 0,0504 0,1061 0,0232 0,0425 0,0232 0,0710 0,0119 0,0172 0,0093

6

0,0400 0,1312 0,2633 0,3593 0,7757 0,1702 0,3028 0,1676 0,5023 0,0872 0,1264 0,0717

7

0,0069 0,0245 0,0467 0,0679 0,1425 0,0309 0,0569 0,0300 0,0937 0,0160 0,0231 0,0121

8

0,0101 0,0353 0,0691 0,0972 0,2086 0,0449 0,0817 0,0491 0,1328 0,0235 0,0335 0,0177

9

0,0040 0,0135 0,0272 0,0373 0,0784 0,0179 0,0312 0,0171 0,0556 0,0090 0,0130 0,0072

10

0,0020 0,0068 0,0134 0,0188 0,0397 0,0090 0,0159 0,0088 0,0267 0,0046 0,0065 0,0035

11

0,0032 0,0112 0,0219 0,0310 0,0653 0,0144 0,0262 0,0141 0,0436 0,0074 0,0107 0,0057

12

0,0041 0,0163 0,0311 0,0447 0,0947 0,0203 0,0422 0,0220 0,0673 0,0106 0,0153 0,0069

1

-0,2075 -3,8574 -6,7432 -10,5783 -21,9985 -5,3984 -9,2094 -5,3674 -15,5800 -2,5777 -3,8173 -2,6274

2

-0,3526 0,1080 -2,0494 -2,3873 -5,3267 -1,3722 -2,2880 -1,3892 -3,8566 -0,6260 -0,9285 -0,6727

3

-0,8765 -2,6144 -4,4771 -7,1716 -14,9114 -3,6782 -6,2539 -3,6274 -10,5530 -1,7472 -2,5878 -1,7801

4

-0,0886 -0,2460 -0,5130 0,4696 -1,4527 -0,3219 -0,5146 -0,2248 -0,8308 -0,1609 -0,2398 -0,1577

5

-0,3147 -0,7773 -1,9669 -2,1310 -4,3784 -1,1750 -1,9420 -1,2335 -3,2784 -0,5180 -0,7690 -0,5804

6

-0,9961 -2,7541 -5,8277 -7,4608 -15,9462 -2,8234 -6,1677 -3,9492 -10,7361 -1,8555 -2,7277 -1,9392

7

-0,2685 -0,7377 -1,6678 -2,0498 -4,3944 -1,0257 -0,7067 -1,0831 -3,0496 -0,5085 -0,7471 -0,5367

8

-0,0761 -0,2058 -0,4433 -0,5673 -1,1987 -0,2830 -0,4742 0,7787 -0,8375 -0,1324 -0,2057 -0,1462

9

-0,0732 -0,1754 -0,4251 -0,5426 -1,1655 -0,2540 -0,4691 -0,2869 0,8096 -0,1272 -0,1890 -0,1404

10

-0,0640 -0,1753 -0,3751 -0,4712 -1,0272 -0,2019 -0,3872 -0,2332 -0,6447 0,9113 -0,1662 -0,1181

11

-0,1591 -0,4346 -0,9433 -1,1752 -2,5897 -0,5513 -0,9471 -0,6040 -1,6742 -0,2934 0,5943 -0,2989

12

-0,3396 -0,9523 -2,0637 -2,6493 -5,6712 -1,2955 -1,6602 -1,1578 -3,4783 -0,6472 -0,9318 0,3508

1

0,0024 0,0069 0,0201 0,0194 0,0468 0,0096 0,0138 0,0063 0,0236 0,0052 0,0077 0,0036

2

0,0567 0,1530 0,3652 0,4300 0,9215 0,2293 0,3564 0,2155 0,6079 0,1073 0,1588 0,1058

3

-0,0071 -0,0181 -0,0399 -0,0496 -0,0997 -0,0265 -0,0461 -0,0291 -0,0776 -0,0118 -0,0176 -0,0138

4

0,0005 0,0014 0,0032 0,0039 0,0084 0,0020 0,0033 0,0019 0,0056 0,0010 0,0014 0,0009

5

0,0024 0,0068 0,0157 0,0190 0,0407 0,0100 0,0158 0,0093 0,0269 0,0047 0,0070 0,0045

6

0,0014 0,0051 0,0114 0,0146 0,0318 0,0072 0,0120 0,0053 0,0200 0,0037 0,0054 0,0025

7

0,0018 0,0053 0,0119 0,0147 0,0315 0,0076 0,0122 0,0069 0,0206 0,0037 0,0054 0,0034

8

0,0007 0,0018 0,0044 0,0052 0,0112 0,0027 0,0043 0,0027 0,0072 0,0013 0,0019 0,0012

9

0,0010 0,0029 0,0068 0,0080 0,0172 0,0043 0,0067 0,0040 0,0113 0,0020 0,0030 0,0019

10

0,0003 0,0009 0,0020 0,0024 0,0052 0,0013 0,0020 0,0012 0,0034 0,0006 0,0009 0,0006

11

0,0003 0,0007 0,0017 0,0020 0,0043 0,0011 0,0017 0,0010 0,0028 0,0005 0,0007 0,0005

12

0,0012 0,0034 0,0080 0,0096 0,0205 0,0050 0,0079 0,0047 0,0135 0,0024 0,0035 0,0023

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA

SULAWESI

INPUT

IN

P

U

T

A

N

T

A

RA

S

U

M

A

T

E

RA

JA

W

A

BA

L

I

K

A

L

IM

A

N

T

A

S

U

L

A

W

E

S

I

RO


(6)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

-0,0987 -0,1226 -0,0155 -0,0064 -0,0103 -0,0117 -0,0231 -0,0134 -0,0461 -0,0015 0,0002 -0,0633

2

-0,0349 -0,0411 -0,0061 0,0013 -0,0153 -0,0036 0,0052 -0,0030 -0,0118 -0,0004 -0,0009 -0,0197

3

-0,0728 -0,0896 -0,0116 -0,0046 -0,0121 -0,0086 -0,0167 -0,0097 -0,0322 -0,0011 0,0005 -0,0464

4

-0,0059 -0,0077 -0,0009 -0,0004 -0,0010 -0,0007 -0,0014 -0,0008 -0,0032 -0,0001 0,0001 -0,0039

5

-0,0074 -0,0098 -0,0011 -0,0005 -0,0013 -0,0009 -0,0016 -0,0010 -0,0042 -0,0001 0,0001 -0,0050

6

-0,0439 -0,0560 -0,0066 -0,0028 -0,0068 -0,0052 -0,0100 -0,0059 -0,0223 -0,0007 0,0005 -0,0287

7

-0,0126 -0,0154 -0,0019 -0,0008 -0,0020 -0,0015 -0,0027 -0,0017 -0,0063 -0,0002 0,0001 -0,0081

8

-0,0047 -0,0058 -0,0007 -0,0003 -0,0008 -0,0005 -0,0010 -0,0006 -0,0023 0,0000 0,0000 -0,0030

9

0,0044 0,0046 0,0007 0,0002 0,0006 0,0005 0,0008 0,0006 0,0010 0,0000 0,0000 0,0025

10

-0,0014 -0,0018 -0,0002 -0,0001 -0,0002 -0,0002 -0,0003 -0,0002 -0,0008 0,0000 0,0000 -0,0009

11

-0,0036 -0,0047 -0,0006 -0,0002 -0,0006 -0,0004 -0,0008 -0,0005 -0,0020 -0,0001 0,0000 -0,0024

12

-0,0048 -0,0085 -0,0007 -0,0005 -0,0011 -0,0007 -0,0016 -0,0007 -0,0058 -0,0002 0,0002 -0,0041

1

-0,0221 -0,0445 -0,0034 -0,0033 0,0138 -0,0029 -0,0112 -0,0072 -0,0397 -0,0006 -0,0127 -0,0160

2

-0,0117 -0,0072 -0,0039 0,0086 -0,0229 0,0005 0,0328 0,0018 0,0046 0,0007 -0,0067 0,0016

3

-0,0297 -0,0662 -0,0072 -0,0053 0,0227 -0,0041 -0,0183 -0,0112 -0,0654 -0,0011 -0,0226 -0,0218

4

-0,0073 -0,0139 -0,0016 -0,0009 0,0045 -0,0008 -0,0030 -0,0024 -0,0130 -0,0001 -0,0042 -0,0050

5

-0,0109 -0,0170 -0,0023 -0,0003 0,0032 -0,0009 -0,0005 -0,0028 -0,0146 0,0003 -0,0045 -0,0063

6

-0,0386 -0,0713 -0,0072 -0,0041 0,0228 -0,0040 -0,0134 -0,0122 -0,0645 -0,0002 -0,0208 -0,0256

7

-0,0047 -0,0077 -0,0010 -0,0005 0,0029 -0,0004 -0,0018 -0,0016 -0,0086 0,0000 -0,0027 -0,0032

8

-0,0013 -0,0019 -0,0002 -0,0001 0,0004 -0,0001 0,0000 -0,0001 -0,0020 0,0003 -0,0007 -0,0008

9

0,0008 0,0013 0,0002 0,0001 -0,0003 0,0001 0,0002 0,0002 0,0011 0,0000 0,0003 0,0005

10

-0,0047 -0,0075 -0,0010 -0,0003 0,0004 -0,0003 -0,0010 -0,0012 -0,0065 0,0004 0,0000 -0,0023

11

-0,0095 -0,0149 -0,0019 -0,0008 -0,0013 -0,0005 -0,0021 -0,0026 -0,0131 0,0007 0,0049 -0,0057

12

-0,0203 -0,0200 -0,0040 -0,0014 0,0141 -0,0011 -0,0038 -0,0056 -0,0185 0,0013 -0,0049 -0,0120

1

-0,0058 -0,0073 -0,0022 -0,0005 0,0052 -0,0008 -0,0012 -0,0006 -0,0055 -0,0004 -0,0031 -0,0025

2

-0,0100 0,0000 -0,0035 0,0039 -0,0054 -0,0003 0,0152 0,0018 0,0100 -0,0002 -0,0022 0,0004

3

-0,0032 -0,0038 -0,0015 -0,0003 0,0033 -0,0005 -0,0006 -0,0001 -0,0028 -0,0003 -0,0021 -0,0011

4

-0,0003 -0,0002 -0,0001 0,0000 0,0002 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 -0,0001

5

-0,0008 -0,0003 -0,0002 0,0000 0,0006 -0,0001 0,0002 0,0000 0,0002 0,0000 -0,0001 -0,0003

6

-0,0052 -0,0044 -0,0010 0,0000 0,0038 -0,0005 0,0002 -0,0003 -0,0012 -0,0002 -0,0011 -0,0020

7

-0,0012 -0,0006 -0,0003 0,0000 0,0005 -0,0001 0,0002 -0,0001 -0,0002 0,0000 -0,0002 -0,0005

8

-0,0017 -0,0013 -0,0004 0,0000 0,0008 -0,0002 0,0002 -0,0001 -0,0004 -0,0001 -0,0005 -0,0006

9

-0,0006 -0,0004 -0,0001 0,0000 0,0002 -0,0001 0,0000 -0,0001 0,0000 0,0000 -0,0001 -0,0002

10

-0,0003 -0,0001 -0,0001 0,0000 0,0002 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001

11

-0,0005 -0,0004 -0,0001 0,0000 0,0002 0,0000 0,0001 0,0000 -0,0001 0,0000 0,0000 -0,0002

12

-0,0009 0,0036 -0,0002 0,0001 0,0018 0,0001 0,0005 0,0000 0,0038 0,0002 0,0009 0,0000

1

0,0385 0,0509 0,0009 0,0008 -0,1423 0,0035 0,0042 0,0024 0,0222 -0,0007 -0,0093 0,0250

2

0,0100 0,0136 0,0001 0,0003 -0,0442 0,0009 0,0013 0,0006 0,0063 -0,0002 -0,0028 0,0066

3

0,0273 0,0362 0,0009 0,0007 -0,0931 0,0025 0,0033 0,0019 0,0160 -0,0004 -0,0059 0,0177

4

0,0026 0,0035 0,0000 0,0001 -0,0110 0,0002 0,0003 0,0002 0,0016 -0,0001 -0,0007 0,0017

5

0,0092 0,0125 0,0000 0,0002 -0,0426 0,0008 0,0011 0,0005 0,0058 -0,0002 -0,0026 0,0061

6

0,0294 0,0396 0,0007 0,0008 -0,1244 0,0026 0,0037 0,0017 0,0183 -0,0006 -0,0075 0,0193

7

0,0079 0,0108 0,0000 0,0002 -0,0360 0,0007 0,0009 0,0004 0,0050 -0,0002 -0,0022 0,0052

8

0,0022 0,0029 0,0000 0,0001 -0,0095 0,0002 0,0003 0,0001 0,0013 0,0000 -0,0006 0,0014

9

0,0021 0,0028 0,0000 0,0001 -0,0091 0,0002 0,0003 0,0001 0,0013 0,0000 -0,0006 0,0014

10

0,0019 0,0025 0,0000 0,0000 -0,0080 0,0002 0,0002 0,0001 0,0012 0,0000 -0,0005 0,0012

11

0,0045 0,0061 0,0000 0,0001 -0,0203 0,0004 0,0006 0,0002 0,0029 -0,0001 -0,0012 0,0030

12

0,0101 0,0137 0,0001 0,0002 -0,0444 0,0009 0,0012 0,0006 0,0063 -0,0002 -0,0027 0,0066

1

1,2419 0,0161 0,1308 0,0009 0,1196 0,0163 0,0158 0,0374 0,0068 0,0010 0,0117 0,1124

2

-0,0017 1,2919 0,0008 0,0260 0,1471 0,0010 0,0064 0,0015 0,0293 0,0015 0,0100 0,0002

3

0,0931 0,0101 1,0376 0,0006 0,0580 0,0069 0,0063 0,0140 0,0115 0,0006 0,0160 0,0312

4

0,0005 0,0093 0,0006 1,0043 0,0025 0,0019 0,0012 0,0009 0,0023 0,0013 0,0115 0,0056

5

0,0067 0,0489 0,0011 0,0043 1,0318 0,0063 0,0061 0,0021 0,0069 0,0070 0,0806 0,0123

6

0,0251 0,0323 0,0352 0,0138 0,1029 1,0067 0,0281 0,0067 0,0469 0,0019 0,0380 0,0218

7

0,0103 0,0367 0,0039 0,0021 0,0537 0,0082 1,0072 0,0012 0,0058 0,0010 0,0126 0,0073

8

0,0066 0,0158 0,0029 0,0005 0,0134 0,0015 0,0051 1,0034 0,0056 0,0026 0,0024 0,0022

9

0,0003 0,0158 0,0005 0,0004 0,0030 0,0008 0,0003 0,0015 1,0434 0,0009 0,0029 0,0110

10

0,0003 0,0065 0,0003 0,0016 0,0035 0,0019 0,0016 0,0010 0,0051 1,0067 0,0254 0,0096

11

0,0016 0,0055 0,0016 0,0003 0,0041 0,0022 0,0018 0,0011 0,0050 0,0017 1,0452 0,0032

12

0,0032 0,0255 0,0025 0,0010 0,0217 0,0030 0,0104 0,0051 0,0450 0,0013 0,0077 1,0828

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA

ROI

INPUT

IN

P

U

T

A

N

T

A

RA

S

U

M

A

T

E

RA

JA

W

A

BA

L

I

K

A

L

IM

A

N

T

A

S

U

L

A

W

E

S

I

RO