I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada era globalisasi saat ini, berbagai pengaruh perubahan yang terjadi menuntut organisasi untuk membuka diri terhadap tuntutan
perubahan lingkungan bisnis. Kondisi ini berpengaruh terhadap persaingan dalam dunia usaha, khususnya sektor perbankan yang semakin kompleks
dengan perubahan-perubahan lingkungan yang drastis dan inovasi teknologi yang begitu cepat. Salah satu hal yang paling penting
keberadaanya dalam sebuah organisasi adalah sumber daya manusia. Berdasarkan fungsi dasar dari SDM yaitu sebagai penggerak dalam
pencapaian visi, misi, tujuan, dan strategi perusahaan, oleh karena itu penting untuk menerapkan manajemen sumber daya manusia berbasis
kompetensi. Karena diyakini kompetensi berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Irianto 2011
menyebutkan bahwa ada tiga kelemahan mendasar yang melekat pada kapabilitas atau kompetensi tenaga kerja di Indonesia. Pertama adalah
rendahnya keterampilan, kedua adalah sempitnya pengetahuan dan wawasan, dan yang ketiga adalah perilaku dalam mengatasi setiap
masalah. Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kompetensi yaitu
dengan melaksanakan kegiatan pelatihan. Pelatihan merupakan media untuk membangun sumber daya
manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Dengan adanya pelatihan, perusahaan berharap akan adanya peningkatan
kompetensi karyawan agar mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kompetensi berhubungan erat dengan kinerja karyawan dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Di samping itu, keberadaan karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena
dengan adanya karyawan yang berkualitas akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan tersebut dan pada akhirnya berpengaruh pada kinerja
perusahaan.
PT.Bank Panin,Tbk merupakan salah satu perusahaan perbankan nasional, menyadari bahwa keberhasilan perusahaan dan tercapainya visi
dan misi serta tujuan perusahaan tidak terlepas dari peranan SDM. Panin berupaya mendorong terbentuknya karyawan yang kompeten serta
memiliki pedoman yang menggambarkan budaya kerja yang ideal. Dalam rangka mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia yang
kompeten maka pada Tahun 2011, Panin mencetuskan suatu nilai-nilai perusahaan yang disebut “I CARE”. Kemudian selanjutnya Panin mulai
mengadakan program pelatihan pada bulan oktober 2011 yang dikenal dengan nama pelatihan I CARE. Konsep Pelatihan I CARE dapat dilihat
pada Gambar 1.
Konsep pelatihan I CARE PT.Bank Panin,Tbk disebutkan bahwa I CARE terdiri dari lima nilai-nilai yaitu Intergrity, Collaboration,
Accountability, Respect, dan Excellence. Kelima nilai-nilai I CARE tersebut dicetuskan dengan tujuan meningkatkan kompetensi karyawan.
Karakteristik kompetensi yang ingin ditingkatkan yaitu : 1 Pengetahuan
Peningkatan pengetahuan dalam pengambilan keputusan dari suatu perkara atau masalah, produk-produk perbankan, dan mengenai SOP
prosedur yang harus dilakukan dalam menyelesaikan tugas. 2 Sikap kerja
Peningkatan sikap kerja karyawan dalam menciptakan inovasi baru, cara berkomunikasi dengan sesama karyawan atau dengan atasan, dan
peningkatan pelayanan terhadap nasabah.
Gambar 1 .
Konsep Pelatihan I CARE PT.Bank Panin,Tbk
Sumber : Bagian HRD PT.Bank Panin, Tbk Cabang Bogor
Accountability
Tanggung jawab ,jujur
beretika Inovasi baru
komunikasi pelayanan
Pengambilan Keputusan Produk Perbankan
SOPProsedur Perbankan Peningkatan
Kompetensi Dan
Penanaman Nilai-nilai
budaya Pelatihan
I CARE
Pengetahuan
Sikap Kerja
Keterampilan n
Integrity Collaboration
Respect Excellence
3 Keterampilan. Peningkatan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan, memiliki sikap
jujur satu sama lain dan memiliki etika yang baik. Pelatihan I CARE ini diberikan kepada seluruh karyawan Panin
yang mempunyai kontribusi dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan perusahaan yaitu karyawan yang berada di barisan depan dan juga yang
berada di barisan belakang atau bagian operasional. Hal ini disebabkan karena kedua bagian tersebut saling melengkapi satu sama lain. Berikut
adalah data pelatihan yang pernah diadakan di PT.Bank Panin,Tbk selama 10 Tahun terakhir yang diikuti oleh seluruh divisi karyawan dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Pelatihan yang diadakan di Bank Panin selama 10 Tahun Terakhir
No Nama Pelatihan
Tahun Pelatihan
1 Sales Culture Training
2001 2
Panin One Acces Training 2004
3 Bussines Culture Training
2007 4
Pelatihan I CARE 2011
Sumber :Bagian HRD PT.Bank Panin, Tbk Cabang Bogor Berdasarkan data di atas sebelum diadakan pelatihan I CARE,
Panin jarang sekali mengadakan program pelatihan yang diikuti oleh seluruh divisi karyawan dan jarak dari satu pelatihan ke pelatihan lain
sangatlah jauh, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap program pelatihan I CARE ini agar efektivitas pelatihan dapat terukur.
Atas dasar tujuan pelatihan I CARE yang ingin meningkatkan kompetensi yang terdiri dari pengetahuan, sikap kerja dan keterampilan
seperti dijabarkan di atas serta ingin menanamkan nilai-nilai budaya kerja yang ideal. Selain itu juga agar dapat menjadi masukkan bagi Bank Panin
untuk secara berkesinambungan mengadakan program pelatihan-pelatihan selanjutnya. Atas dasar permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian untuk melihat pengaruh evaluasi pelatihan I CARE terhadap peningkatan kompetensi karyawan PT.Bank Panin,Tbk Cabang
Bogor.
1.2 Perumusan Masalah