Bias pendugaan Estimasi Kelimpahan Ikan

Saat pendeteksian berlangsung, setiap interval jarak tertentu dilakukan perataan nilai acoustic backscattering croos section sebagai rata-rata area backscattering per satuan area secara horisontal. Echo Integration secara vertikal dan perataan acoustic backscattering croos section secara horisontal untuk setiap interval menghasilkan nilai rata-rata nilai densitas ikan per satuan volume Johnnesson dan Mitson, 1983.

2.4.4 Bias pendugaan

Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya bias dalam pendugaan kelimpahan ikan pada suatu perairan dengan menggunakan metode hidroakustik adalah kualitas kalibrasi sistem akustik, metodologi yang digunakan dan ketelitian rata-rata target strength yang digunakan sebagai factor skala integrator. Parameter sistem akustik diukur secara skematik, perangkat alat dipasang di dalam kapal penelitian dan kalibrasi setiap selesai survei Nelson dan Dark, 1986. Hal yang sama juga diutarakan oleh Burczynski dan Johnson 1986, dimana bias dalam estimasi factor skala integrator juga dapat disebabkan oleh kesalahan kalibrasi hidroakustik, perubahan parameter peralatan, dan estimasi rata-rata backscattering cross section ikan yang tidak tepat. Bias dalam survei akustik dapat terjadi ketika sebagian populasi ikan yang disurvei tidak tercakup. Hal ini terjadi karena berbagai fenomena yang berhubungan dengan tingkah laku ikan. Ikan dapat menghindari gerakan kapal biasanya terjadi pada saat ikan bergerombol, atau beberapa echo ikan tertutup oleh echo dasar atau noise Burczynski dan Johnson, 1986. Menurut Burczynski et al., 1987 data integrator yang dikumpulkan saat survei sebaiknya diperiksa lagi untuk menghilangkan noise yang berasal dari perairan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1 pemeriksaan echogram secara visual untuk noise yang terlihat, 2 membandingkan echo yang kembali pada suatu rangkaian echogram tertentu dengan echogram lain yang berdekatan, dimana tidak ditemukan noise akan tetapi densitas ikan yang terdeteksi secara visual sama, 3 mereduksi nilai energi echo pada echogram yang mempunyai noise, sehingga echogram tersebut bebas berkurang dari noise. Pengaruh noise dalam survei hidroakustik sebaiknya dikurangi agar pendugaan kelimpahan tidak terlalu bias. Noise ini biasanya bersumber dari angin, hujan, sistem sonar, organisme laut, dan baling-baling kapal Clay, 1990. MacLennan dan Simmonds 1992, menyatakan bahwa noise merupakan sinyal yang tidak di inginkan, dapat terjadi karena beberapa faktor seperti faktor fisik angin, pecahan ombak dan turbulensi, faktor biologi suara dan pergerakan binatang di bawah air, faktor artifisial deruman mesin kapal, baling-baling kapal dan aliran air di sekitar kapal.

2.5 Rancangan Survei Akustik