Pemetaan daerah penangkapan ikan

5.1.5 Pemetaan daerah penangkapan ikan

Berdasarkan hasil survei akustik di Selat Malaka pada bulan Juni 2008 diperoleh peta daerah penangkapan ikan pelagis dan demersal di 14 leg sepanjang transek akustik dari Kepulauan Riau tenggara Selat Malaka sampai Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan bagian barat laut Selat Malaka. Peta tersebut berdasarkan dua indikator penentuan daerah penangkapan ikan yang telah ditetapkan nilai TS dan densitas ikan, yang terdiri dari dua klasifikasi, yaitu daerah penangkapan ikan sedang dan kurang potensial. Daerah penangkapan ikan pelagis yang memiliki potensi sedang di Perairan Kepulauan Riau menyebar pada kedalaman 24-54 meter yang terletak di bagian timur Pulau Bengkalis, sedangkan DPI kurang potensial menyebar pada kedalaman 4-24 meter yang terletak antara Pulau Karimun Besar dan Pulau Panjang, dan sekitar Pulau Rupat. Daerah penangkapan ikan pelagis yang memiliki potensi sedang di Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan menyebar pada kedalaman 4-14 meter dan 54-74 meter yang terletak di bagian utara dan barat laut Bagan Siapi-api, utara Tanjung Balai Asahan, dan timur Perairan Belawan, sedangkan DPI kurang potensial menyebar pada kedalaman 14- 54 meter yang terletak di bagian barat laut Perairan Tanjung Balai Asahan. Daerah penangkapan ikan demersal yang memiliki potensi sedang di Perairan Kepulauan Riau terletak di sekitar Perairan Pulau Bengkalis, timur Pulau Rupat dan utara Bagan Siapi-api yang menyebar pada kedalaman 30-50 meter, sedangkan DPI kurang potensial terletak di sekitar Perairan Karimun Besar dan timur Pulau Rupat yang menyebar pada kedalaman 15-25 meter. Daerah penangkapan ikan demersal yang memiliki potensi sedang di Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan terletak di bagian timur Perairan Tanjung Balai Asahan dan bagian tenggara dan utara Perairan Belawan yang menyebar pada kedalaman 30-60 meter, sedangkan DPI kurang potensial terletak di bagian tenggara Perairan Tanjung Balai Asahan yang menyebar pada kedalaman 20-40 meter. Hal ini sesuai dengan keberadaan ikan demersal yang terkonsentrasi pada kedalaman tersebut. Pemetaan daerah penangkapan ikan dengan menggunakan metode hidroakustik di Selat Malaka pada bulan Juni 2008 ditampilkan pada Tabel 19, Tabel 20 dan Gambar 28. Tabel 19 Klasifikasi daerah penangkapan ikan pelagis di Selat Malaka pada bulan Juni 2008 Leg Posisi Indikator Bobot Total Klasifikasi DPI TS dB Bobot Densitas individum 3 Bobot 1 2 3 4 5 6 7A 7B 8 9 10 11 12 13 14A 14B 0° 08 400 dan 103° 12 800 ~ 1° 00 750 dan 103° 08 433 1° 00 850 dan 103° 08 367 ~ 1° 06 217 dan 102° 10 267 2° 00 433 dan 102° 13 700 ~ 2° 02 967 dan 101° 11 600 2° 02 967 dan 101° 11 600 ~ 2° 05 600 dan 101° 09 233 2° 05 650 dan 101° 09 183 ~ 2° 08 500 dan 101° 06 600 2° 08 500 dan 101° 06 600 ~ 2° 09 983 dan 101° 04 600 2° 10 050 dan 101° 04 483 ~ 2° 13 033 dan 101° 00 333 3° 15 850 dan 100° 08 008 ~ 3° 15 317 dan 098° 13 042 3° 14 333 dan 098° 12 040 ~ 4° 02 083 dan 099° 00 083 4° 03 100 dan 099° 00 093 ~ 3° 11 433 dan 099° 04 063 3° 12 617 dan 099° 04 037 ~ 3° 12 067 dan 099° 09 000 3° 11 367 dan 099° 09 002 ~ 3° 09 300 dan 099° 11 092 3° 09 750 dan 099° 12 045 ~ 3° 07 900 dan 100° 00 013 3° 07 800 dan 100° 00 020 ~ 3° 00 450 dan 100° 10 052 3° 00 450 dan 100° 10 052 ~ 2° 13 400 dan 100° 16 062 2° 13 317 dan 101° 00 005 ~ 0° 13 233 dan 103° 10 022 -60 dB -60 dB -60 dB -60 dB -60 dB -60 dB -60 dB -60 ~ -57 dB -60 dB -60 dB -60 ~ -57 dB -60 dB -60 dB -60 ~ -57 dB -60 ~ -57 dB -60 dB 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3-5 3 3-5 3-5 3 3 3 3-5 5 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 5 6 4 4 5 6 6 Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Sedang Kurang Sedang Sedang Kurang Kurang Kurang Sedang Sedang Tabel 20 Klasifikasi daerah penangkapan ikan demersal di Selat Malaka pada bulan Juni 2008 Leg Posisi Indikator Bobot Total Klasifikasi DPI TS dB Bobot Densitas individum 3 Bobot 1 2 3 4 5 6 7A 7B 8 9 10 11 12 13 14A 14B 0° 08 400 dan 103° 12 800 ~ 1° 00 750 dan 103° 08 433 1° 00 850 dan 103° 08 367 ~ 1° 06 217 dan 102° 10 267 2° 00 433 dan 102° 13 700 ~ 2° 02 967 dan 101° 11 600 2° 02 967 dan 101° 11 600 ~ 2° 05 600 dan 101° 09 233 2° 05 650 dan 101° 09 183 ~ 2° 08 500 dan 101° 06 600 2° 08 500 dan 101° 06 600 ~ 2° 09 983 dan 101° 04 600 2° 10 050 dan 101° 04 483 ~ 2° 13 033 dan 101° 00 333 3° 15 850 dan 100° 08 008 ~ 3° 15 317 dan 098° 13 042 3° 14 333 dan 098° 12 040 ~ 4° 02 083 dan 099° 00 083 4° 03 100 dan 099° 00 093 ~ 3° 11 433 dan 099° 04 063 3° 12 617 dan 099° 04 037 ~ 3° 12 067 dan 099° 09 000 3° 11 367 dan 099° 09 002 ~ 3° 09 300 dan 099° 11 092 3° 09 750 dan 099° 12 045 ~ 3° 07 900 dan 100° 00 013 3° 07 800 dan 100° 00 020 ~ 3° 00 450 dan 100° 10 052 3° 00 450 dan 100° 10 052 ~ 2° 13 400 dan 100° 16 062 2° 13 317 dan 101° 00 005 ~ 0° 13 233 dan 103° 10 022 -60 dB -60 dB -57 dB -60 ~ -57 dB -60 dB -60 ~ -57 dB -60 ~ -57 dB -60 ~ -57 dB -60 dB -60 ~ -57 dB -60 ~ -57 dB -60 dB -57 dB -57 dB -60 dB -60 dB 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 2 3 5 3 3-5 3-5 3 3-5 3 5 3 3 3-5 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 4 5 6 6 5 5 6 5 6 5 5 5 6 6 4 4 Kurang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Kurang Kurang Gambar 28 Peta daerah penangkapan ikan di Selat Malaka pada bulan Juni 2008. 5.2 Pembahasan 5.2.1 Hubungan