5.1.2 Penyebaran densitas ikan
Penyebaran densitas rata-rata ikan pelagis individum
3
setiap kedalaman menurut waktu dan lokasi pengamatan di Selat Malaka pada bulan Juni 2008
ditampilkan pada Tabel 7, Gambar 19, Gambar 20 dan Gambar 21. Nilai densitas ikan pelagis yang terdeteksi baik pada transek siang maupun malam hari
umumnya cenderung menurun dengan bertambahnya kedalaman. Nilai densitas ikan pelagis pada transek siang hari berkisar antara 0,14-30,76 individum
3
terdapat pada strata kedalaman 94-104 dan 4-14 meter, dengan rata-rata sebesar 4,20 individum
3
. Nilai densitas ikan pelagis pada transek malam hari berkisar antara 0,14-14,74 individum
3
terdapat pada strata kedalaman 94-104 dan 4-14 meter , dengan rata-rata sebesar 2,61 individum
3
. Ikan pelagis yang terdeteksi pada transek malam maupun siang hari lebih banyak menyebar pada lapisan
kedalaman 4-44 meter dengan jumlah yang berbeda, khususnya pada strata kedalaman 4-14 meter.
Penyebaran nilai densitas ikan pelagis secara horizontal di Selat Malaka dari bagian tenggara yang meliputi Perairan Pulau Karimun Besar, Pulau Bengkalis,
Pulau Rupat dan Perairan Bagan Siapi-api Kepulauan Riau ke arah barat laut Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan cenderung menurun kecuali pada
strata kedalaman 4-14 meter, dengan selang perbedaan yang cukup besar sekitar 8,46 individum
3
. Nilai densitas ikan pelagis di Perairan Kepulauan Riau berkisar antara
1,85-32,50
individum
3
terdapat pada strata kedalaman 94-104 dan 44-54 meter ,
dengan
rata-rata
12,63
individum
3
, sedangkan di Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan berkisar antara 0,14 individum
3
terdapat pada strata kedalaman 94-104 meter sampai
30,76
individum
3
terdapat pada strata kedalaman 4-14 meter dengan rata-rata
4,17
individum
3
. Densitas ikan pelagis di Perairan Kepulauan Riau paling tinggi terdapat pada lapisan kedalaman 24-54
meter dengan nilai antara
16,31
individum
3
sampai
32,50
individum
3
, lebih tebal dibandingkan dengan Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan yang memiliki
nilai densitas tertinggi sebesar 30,76 individum
3
pada strata kedalaman 4-14 meter.
Tabel 7 Penyebaran vertikal densitas rata-rata ikan pelagis individum
3
menurut waktu dan lokasi pengamatan di Selat Malaka bulan Juni 2008
Strata Densitas Rata-rata Ikan Pelagis
individum
3
Kedalaman Waktu
Lokasi meter
Siang Malam
Kepulauan Riau Tg. Balai dan Belawan
4-14 30,76
14,74 14,25
30,76 14-24
5,48 6,03
12,05 5,48
24-34 2,43
2,22 16,31
2,26 34-44
1,28 1,12
29,05 1,15
44-54 0,77
0,72 32,50
0,73 54-64
0,42 0,44
13,06 0,44
64-74 0,31
0,31 2,17
0,31 74-84
0,23 0,23
2,76 0,23
84-94 0,18
0,18 2,30
0,18 94-104
0,14 0,14
1,85 0,14
Rata-rata 4,20
2,61 12,63
4,17
Gambar 19 Penyebaran vertikal densitas rata-rata ikan pelagis individum
3
pada transek siang dan malam hari di Selat Malaka bulan Juni 2008.
Gambar 20 Penyebaran vertikal densitas rata-rata ikan pelagis individum
3
di Perairan Kepulauan Riau dan Tanjung Balai Asahan-Belawan, Selat
Malaka bulan Juni 2008.
Gambar 21 Peta sebaran horizontal densitas total ikan pelagis individum
3
di Perairan Kepulauan Riau dan Tanjung Balai Asahan-Belawan, Selat
Malaka pada Juni 2008.
Penyebaran nilai densitas rata-rata ikan demersal secara horizontal di Selat Malaka pada bulan Juni 2008 ditampilkan pada Tabel 8, Tabel 9 dan Gambar 22.
Nilai densitas ikan demersal diperoleh dari kedalaman 3 meter dari dasar perairan sepanjang transek akustik. Nilai densitas ikan demersal pada area penelitian
tersebar di 14 leg dari Perairan Kepulauan Riau bagian tenggara Selat Malaka ke arah Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan bagian barat laut Selat
Malaka. Nilai densitas yang terdeteksi menyebar pada kisaran antara 0,13-109,27 individum
3
. Nilai densitas terkecil sebesar 0,13 individum3, terdapat pada leg ke-3 yang berlokasi di Perairan Kepulauan Riau sekitar Pulau Bengkalis,
sedangkan nilai densitas terbesar 109,27 individum
3
,
terdapat pada leg ke-8 yang berlokasi di Perairan Belawan. Densitas ikan demersal di Perairan
Kepulauan Riau rata-rata 3,08 individum
3
, sedangkan di Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan rata-rata 2,88 individum
3
. Penyebaran densitas ikan demersal
di area
penelitian menunjukan
penurunan kepadatan
dengan bertambahnya kedalaman perairan. Nilai densitas tertinggi terkonsentrasi di
sekitar perairan dangkal, sedangkan nilai densitas rendah terdapat pada perairan yang lebih dalam.
Tabel 8 Penyebaran horizontal densitas rata-rata ikan demersal individum
3
setiap leg di Perairan Kepulauan Riau pada bulan Juni 2008
Leg Nilai Densitas individum
3
Minimum Maksimal
Rata-rata
1 0,72
5,52 2,24
2 0,51
96,88 5,12
3 0,13
0,46 0,25
4 0,14
37,99 3,03
5 0,14
38,02 4,18
6 0,14
38,02 2,40
7A 0,14
38,02 4,32
14B 0,14
50,98 3,11
Rata-rata 0,26
38,23 3,08
Tabel 9 Penyebaran horizontal densitas rata-rata ikan demersal individum
3
setiap leg di Perairan Tanjung Balai Asahan dan Belawan pada bulan Juni 2008
Leg Nilai Densitas individum
3
Minimum Maksimal
Rata-rata
7B 0,14
38,02 1,81
8 0,76
109,27 8,37
9 0,35
38,00 1,67
10 0,14
38,00 1,39
11 0,45
24,37 4,17
12 0,24
38,02 1,85
13 0,17
37,97 2,04
14A 0,15
37,97 1,75
Rata-rata 0,30
45,20 2,88
Gambar 22 Peta sebaran horizontal densitas total ikan demersal individum
3
di Perairan Kepulauan Riau dan Tanjung Balai Asahan-Belawan, Selat
Malaka bulan Juni 2008.
5.1.3 Kondisi oseanografi