Jenis, Asal dan Kualitas Persediaan Perencanaan Pengadaan Bahan Baku

VI. SISTEM PERSEDIAAN INTI SAWIT DEPARTEMEN PALM KERNEL CRUSHING PT. SAP

6.1 Jenis, Asal dan Kualitas Persediaan

Jenis bahan baku yang digunakan oleh departemen PKC PT. SAP adalah inti sawit. Proses produksi minyak inti sawit PKO di departemen PKC tidak menggunakan bahan baku tambahan dan bahan baku pembantu. Untuk bisa menjadi bahan baku PKO, inti sawit harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan Standar Nasional Indonesia SNI 01-0002-1987. Standar ini menetapkan spesifikasi inti kelapa sawit dengan persyaratan dan kriteria uji yang meliputi kadar minyak kering, kadar asam lemak bebas yang dihitung sebagai asam laurat, kadar air dan kadar kotoran. Spesifikasi standar untuk kadar inti sawit setiap perusahaan berbeda-beda. Standar kadar inti sawit di PT. Sinar Alam Permai dapat dilihat pada Tabel 12. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas dari minyak inti sawit PKO, tidak merusak mesin produksi dan dapat meningkatkan efisiensi produksi sehingga target produksi yang diinginkan tercapai. Tabel 12. Spesifikasi Standar Kadar Inti Sawit PT. SAP Spesifikasi PKO PKM Kadar Minyak Minimum 8 - 10 Maksimum 7 - 12 Kadar Air Maksimal 7 - 10 Maksimum 3.5 – 5.0 Kadar Kotoran Maksimal 5 - 7 - Sumber : Bagian Laboratorium Inti sawit yang diperoleh PT. SAP berasal dari pabrik kelapa sawit PKS yang memiliki perkebunan kelapa sawit yang berada dalam satu grup Wilmar dan pabrik kelapa sawit PKS lain di luar grup Wilmar. PKS tersebut berada di Propinsi Sumatera Selatan Kabupaten Musi Banyu Asin, Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan propinsi Jambi.

6.2 Perencanaan Pengadaan Bahan Baku

Perencanaan pengadaan bahan baku adalah menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produksi masa mendatang. Sebelum rencana produksi disusun, terlebih dahulu dibuat order status oleh bagian PPIC Production Planning and Inventory Control yang ditujukan ke bagian logistik, departemen Tracking. Setelah mendapatkan kepastian tentang jumlah bahan baku yang dapat dipenuhi oleh bagian logistik, selanjutnya bagian PPIC bersama dengan manajer dan staff departemen PKC mengadakan rapat koordinasi untuk menyusun rencana produksi. Perencanaan produksi berisi susunan program dalam memproduksi produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Perencanaan tersebut disesuaikan dengan jumlah bahan baku yang ada. Departemen PKC memeriksa kondisi stok bahan baku yang ada. Departemen PKC melakukan koordinasi dengan bagian PPIC mengenai jumlah stok bahan baku yang ada. Bagian PPIC berkoordinasi dengan bagian logistik untuk permintaan bahan baku yang dibutuhkan oleh departemen PKC. Bagian logistik akan menghubungi kantor pusat HO di Medan, setelah ada kesepakatan antara HO dan pihak PKS perkebunan. Bagian logistik memberi jawaban ke bagian PPIC mengenai kuantitas, kualitas dan waktu pengiriman bahan baku Gambar 5. Bahan baku yang sudah diterima oleh bagian loading rump akan dibuat laporan penerimaan barang yang akan disampaikan ke bagian administrasi departemen PKC kemudian ke bagian PPIC untuk dibuat dokumen jumlah barang Mengkonfirmasikan stok bahan baku yang ada di gudang Order Status Ya PO Purcase Order Bila sudah ada kesepakatan harga, standar kadar inti sawit dan jumlah inti yang dapat disediakan serta penanda tanganan kontrak, PKS akan mengirim inti sawit ke PT. SAP sesuai dengan perjanjian. yang masuk. Lamanya waktu dari bahan baku dipesan sampai bahan baku tiba sekitar 2 sampai 6 hari. Keterlambatan inti sawit sampai ke perusahaan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pengaruh musim dan mundurnya pemanenan bahan baku dari pihak pabrik kelapa sawit PKS. Faktor cuaca pun berperan pada saat pengiriman bahan baku dan juga mempengaruhi kwalitas dari bahan baku. Gambar 5. Diagram Alir Perencanaan dan Penerimaan Bahan Baku PT. SAP Bagian PPIC Production Planning and Inventory Control Kantor Pusat Head Office, HO Departemen PKC Palm Kernel Crushing Bagian Logistik Bagian Laboratorium PK Pemasok PKS 6.3 Prosedur Pembelian dan Penerimaan Inti Sawit 6.3.1 Prosedur Pembelian Inti Sawit