Pendugaan dan Penentuan Biaya Persediaan Analisis Model Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Penentuan volume atau tingkat persediaan pengaman yang dipilih perusahaan harus didasarkan atas pertimbangan yang rasional sehingga dapat menghasilkan penentuan kebijakan yang efektif. Persediaan pengaman merupakan persediaan yang harus ada selama waktu tunggu pengadaan bahan baku. Dalam perhitungan persediaan pengaman terdapat faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu waktu tunggu, dan rata-rata pemakaian bahan baku. Rumus perhitungan persediaan pengaman adalah sebagai berikut : S = d x L di mana : S : Persediaan pengaman d : Rata-rata permintaan pemakaian bahan per periode L : Waktu tunggu pemakaian per periode

4.4.3 Pendugaan dan Penentuan Biaya Persediaan

Perhitungan-perhitungan yang dilakukan dalam menentukan kuantitas optimal pesanan pada analisis pengendalian persediaan merupakan perhitungan yang melibatkan berbagai jenis biaya yang terkandung dalam persediaan, yaitu meliputi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan bahan baku. Biaya pemesanan setahun dihitung dengan cara : TC = f X C dimana : TC : Biaya pemesanan selama setahun Rp F : Kuantitas pemesanan selama setahun Kg C : Biaya pemesanan per pesanan Rp Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang berkenaan dengan diadakannya persediaan. Biaya ini berkaitan dengan tingkat rata-rata persediaan yang ada di gudang. Biaya penyimpanan setahun dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : T H = ∑ = 12 1 i t hi T hi = Q ri x h Q ri = Q awi + Q aki 2 T hi = [Q awi + Q aki 2] x h maka : T H = ∑ = 12 1 i [Q awi + Q aki 2] x h T H = [ ∑ = 12 1 i Q awi + ∑ = 12 1 i Q aki 2 x h] di mana : T hi : Biaya penyimpanan sebulan Rp h : Biaya penyimpanan per unit per bulan Rp Q awi : Tingkat persediaan awal bulan i Kg Q ki : Tingkat persediaan akhir bulan i Kg Q ri : Persediaan rata-rata Kg

4.4.4 Analisis Model Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengendalian persediaan bahan baku yang termasuk dalam rencana kebutuhan bahan Material Requirement Planning System, MRP. Dalam model MRP biasanya digunakan format seperti pada Tabel 8. Tabel 8. Format Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku MRP Mingguan Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kebutuhan kotor Persediaan Kebutuhan bersih Rencana penerimaan pesanan Rencana pelaksanaan pesanan Sumber : Buffa dan Sarin, 1996 Langkah-langkah pengisian tabel MRP adalah sebagai berikut : 1. Menentukan kebutuhan kotor. Kebutuhan kotor adalah rencana pemakaian bahan baku perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya pada saat penjadwalan produksi. 2. Persediaan di tangan Perkiraan persediaan yang ada di tangan untuk satu periode. Apabila tidak terdapat kebutuhan bersih dan rencana penerimaan pesanan pada periode tersebut, maka besarnya persediaan di tangan untuk suatu periode adalah persediaan di tangan periode sebelumnya dikurangi kebutuhan kotor periode tersebut. Apabila terdapat kebutuhan bersih dan rencana penerimaan pesanan pada periode tersebut, maka persediaan di tangan untuk suatu periode adalah sebesar rencana penerimaan pesanan periode tersebut ditambah persediaan ditangan periode sebelumnya dikurangi kebutuhan kotor periode tersebut. 3. Menghitung kebutuhan bersih. Kebutuhan bersih adalah kebutuhan bahan baku yang tidak dapat lagi dipenuhi oleh persediaan perusahaan. Apabila persediaan di tangan suatu periode lebih besar dari kebutuhan kotor, maka tidak terdapat kebutuhan bersih untuk periode tersebut. Tetapi, jika persediaan di tangan lebih kecil dari kebutuhan kotor suatu periode, maka kebutuhan bersih untuk periode tersebut adalah sebesar kebutuhan kotor periode tersebut dikurangi persediaan di tangan periode sebelumnya. 4. Menentukan rencana penerimaan pesanan. Rencana penerimaan pesanan adalah besarnya bahan baku yang akan diterima pada periode tertentu berdasarkan pemesanan yang telah dilakukan sebelumnya. 5. Membuat rencana pelaksanaan pesanan. Rencana pelaksanaan pesanan adalah besarnya pesanan yang direncanakan perusahaan pada suatu periode dengan harapan akan diterima perusahaan tepat pada saat dibutuhkan, yaitu pada saat rencana penerimaan pesanan, hanya periode pelaksanaannya yang berbeda yaitu sebelum rencana penerimaan pesanan. Pesanan diasumsikan akan diterima ketika barang terakhir meninggalkan pesanan. Ukuran Lot adalah jumlah kuantitas yang akan dipesan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan dengan kuantitas yang minimum. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menentukan ukuran lot pada system MRP, diantaranya :

a. Teknik Lot For Lot