kecukupan gizi kalium pada orang dewasa sehari-hari adalah sebesar 2000 mg Almatsier 2003.
c. Magnesium Mg
Magnesium merupakan unsur logam dengan nomor atom 12 dan memiliki berat atom 24,312 dengan lambang Mg. Garam dari magnesium esensial di dalam
gizi dan diperlukan untuk aktivitas enzim, terutama yang bertanggung jawab dalam fosforilasi oksidasi besi Harjono et al. 1996.
Magnesium memegang peranan penting dalam sistem enzim di dalam tubuh. Magnesium berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologik
termasuk reaksi-reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lipida, protein, dan asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas
bahan gen DNA. Magnesium juga berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot, pembekuan darah, dan mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di
dalam email gigi Almatsier 2003. Kandungan magnesium pada komoditas perairan berbeda-beda nilainya
tergantung dari spesies. Jenis rumput laut memiliki kandungan magnesium lebih tinggi dibandingkan kerang-kerangan, udang dan ikan. Produk perikanan
mengandung magnesium sebesar 20-50 mg100 g, sementara jenis rumput laut memiliki kandungan sebesar 120-620 mg100 g. Komoditas perairan tersebut
berpotensi besar untuk mencukupi kebutuhan gizi rata-rata magnesium bagi manusia Okuzumi dan Fujii 2000.
Angka kecukupan gizi rata-rata magnesium bagi bayi umur 0-12 bulan adalah 25-55 mghari, anak-anak 1-9 tahun sebesar 60-120 mghari, laki-laki dan
wanita 10-18 tahun sebesar 170-270 mghari, serta usia 19-65 tahun ke atas sebesar 270-300 mghari Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004.
Kekurangan magnesium terjadi apabila kekurangan konsumsi protein dan energi. Kekurangan magnesium akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan
dalam pertumbuhan, koma, gagal jantung, lemah otot, kejang kaki, serta telapak kaki dan tangan gemetar Almatsier 2003.
d. Natrium Na
Natrium banyak terdapat dalam plasma darah dan cairan di luar sel ekstraseluler, beberapa diantaranya terdapat dalam tulang. Natrium dan klorida
umumnya berhubungan sangat baik sebagai bahan makanan maupun fungsinya di dalam tubuh. Sebagai bagian terbesar dari cairan ekstraseluler, natrium dan
klorida berfungsi membantu mempertahankan tekanan osmotik dan menjaga keseimbangan asam basa Winarno 2008.
Kekurangan natrium disebabkan oleh berkurangnya cairan ekstraseluler sehingga tekanan osmotik dalam tubuh menurun. Natrium dalam jumlah banyak
akan menyebabkan orang muntah-muntah atau diare, kejang, dan kehilangan nafsu makan. Pada saat kadar natrium darah turun, maka perlu diberikan natrium
dan air untuk mengembalikan keseimbangan Almatsier 2003. Kelebihan kadar natrium akan menyebabkan hipertensi tekanan darah
tinggi, yang banyak ditemukan pada masyarakat yang mengkonsumsi natrium dalam jumlah besar seperti masyarakat Asia. Hal ini disebabkan oleh pola
kebiasaan dalam mengkonsumsi makanan dengan kandungan natrium yang tinggi yaitu 7,6–8,2 gram per hari Winarno 2008. Angka kecukupan gizi rata-rata
natrium orang dewasa adalah 500-2400 mghari. Natrium dapat diperoleh dari makanan yang menggunakan garam dapur, susu, telur, daging, ikan, udang dan
hasil laut lainnya Almatsier 2003.
e. Fosfor P
Fosfor merupakan unsur mineral dengan lambang P dan memiliki nomor atom 15 dengan berat atom 30,974. Fosfor merupakan unsur esensial dalam diet,
unsur ini merupakan komponen utama dalam fase mineral tulang dan terdapat secara berlimpah dalam semua jaringan Harjono et al. 1996. Fosfor bersama
dengan kalsium adalah penyusun tulang dan gigi yang sangat penting. Fosfor juga terdapat pada semua sel hidup dan diperlukan untuk pelepasan dan penyimpanan
energi Kasmidjo 1992. Fosfor ada di semua sel makhluk hidup, maka fosfor terdapat di dalam
semua makanan terutama makanan kaya protein. Bahan makanan yang dapat dijadikan sumber fosfor yaitu daging, telur, susu, dan ikan Almatsier 2003.
Kandungan fosfor dalam produk perairan tergolong tinggi, menurut penelitian yang dilakukan nilai fosfor sekitar 100-300 mg100 g Okuzumi dan Fujii 2000.
Kekurangan fosfor akan menyebabkan kerusakan tulang. Gejalanya adalah rasa lelah dan kurang nafsu makan. Kelebihan kadar fosfor akan menyebabkan ion
fosfat mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang Almatsier 2003. Fosfor yang dikonsumsi tubuh dapat diabsorbsi antara 50-70 pada kondisi
normal Groft dan Gropper 1999. Angka kecukupan gizi rata-rata fosfor bagi bayi usia 0-12 bulan adalah sebesar 100-225 mghari, anak-anak usia 1-9 tahun
sebesar 400 mghari, laki-laki dan wanita usia 10-18 tahun sebesar 1000 mghari, serta usia 19-65 tahun sebesar 800 mghari Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi 2004. 2.3.2
Mineral Mikro
Mineral mikro merupakan mineral yang terdapat di dalam tubuh dalam jumlah yang kecil dan secara tetap terdapat dalam sistem biologis. Kebutuhan
tubuh akan mineral mikro adalah kurang dari 100 mg sehari. Mineral mikro terdiri dari besi, iodium, seng, mangan, kobalt, fluorin, dan tembaga Winarno 2008.
Beberapa unsur mineral mikro yang dibutuhkan oleh manusia dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Besi Fe