4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografis Daerah
Kecamatan Pulau Tiga merupakan salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Natuna yang secara geografis berada pada posisi 3
o
34’30’’ – 3
o
39’05’’ LU Lintang Utara dan 108
o
02’25” – 108
o
06’15” BT Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Bunguran Barat, sebelah selatan dengan Kecamatan Midai, sebelah barat dengan Kecamatan Siantan dan sebelah timur dengan Kecamatan Bunguran Timur.
Luas wilayah Kecamatan Pulau Tiga adalah ± 211,5989 Km
2
atau sekitar 7,99 dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Natuna, yang memiliki 16 buah
pulau diantaranya hanya 3 pulau yang berpenghuni dan selebihnya 13 pulau belum dihuni. Pulau-pulau yang berpenghuni tersebut adalah Sabang Mawang,
Pulau Tiga dan Sededap, dengan Sabang Mawang sebagai ibukota Kecamatan. Sementara desa-desa yang tercakup di kecamatan tersebut berjumlah 10 desa,
yang terdiri dari Desa Sededap, Sabang Mawang, Pulau Tiga, Tanjung Batang, Serantas, Sabang Mawang Barat, Tanjung Kumbik Utara, Setumuk, Selading dan
Teluk Labuh. Berdasarkan data sekunder, kondisi fisik daerah tersebut umumnya
merupakan tanah berbukit dan bergunung batu, dengan tinggi 3 – 500 meter dari permukaan laut. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggiran pantai.
Kondisi pantai berbatu karang dan hanya sebagian kecil saja ditemukan yang berpasir putih.
Iklim di daerah tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Musim kemarau terjadi pada bulan Maret hingga Juli, sedangkan musim
penghujan terjadi pada bulan September hingga Februari. Curah hujan rata-rata pertahun berkisar 268 mm dengan rata-rata kelembaban udara sekitar 81,4 dan
temperature berkisar antara 27,3
o
C. Besar kecilnya curah hujan dan saat terjadinya hujan sangat menentukan kondisi iklim suatu daerah.
Kondisi iklim di wilayah Pulau Natuna secara umum terbagi kedalam empat macam musim yaitu musim utara, musim timur, musim selatan dan
musim barat.
38
a. Musim utara, angin bertiup dari arah utara dengan kecepatan rata-rata 25 knots dan kecepatan maksimum 36 knots, sehingga menimbulkan gelombang laut
yang besar dan sering disertai hujan serta dapat mengkibatkan banjir. Angin musim utara ini biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan
Februari. b. Musim selatan, angin bertiup dari arah selatan dengan kecepatan rata-rata 10
knots diikuti hujan rintik-rintik, biasanya terjadi pada bulan Juli dan Agustus. c. Musim barat, terjadi pada bulan September dan Oktober setiap tahunnya.
Angin bertiup dari arah barat kecepatan angin kadang-kadang sampai mencapai kecepatan 50 knots dan disertai hujan lebat
d. Musim timur, terjadi pada bulan Maret sampai dengan juni setiap tahunnya. Angin ini bertiup dari arah Timur dengan kecepatan rata-rata 12 knots.
Keadaan cuaca di wilayah ini sering tidak menentu, hujan dan angin kencang sering datang secara mendadak, perubahan angin terasa sekali pada bulan
Desember hingga Februari, pada saat itu bertiup angin utara dengan kencang dan keadaan laut berombak Candra 2003.
4.2 Kondisi Sosial dan Kependudukan