Komposisi Jenis dan Suku Ikan Karang

62 Sementara itu, pada stasiun 2, tutupan DCA tidak terlalu tinggi padahal daerah ini juga mengalami gangguan walaupun tidak lebih berat dari stasiun 1. Diindikasikan pada lokasi ini kondisi terumbu karang berangsur-angsur mengalami pemulihan karena tingkat tekanan yang semakin berkurang. Namun yang lebih menarik adalah pada stasiun ini dijumpai beberapa hewan invertebrata bulu babi yang merupakan salah satu spesies pemangsa utama alga, ini menandakan pada lokasi tersebut terjadi pemulihan terumbu karang.

5.3 Tingkat Kesehatan Karang berdasarkan Struktur Komunitas Ikan

Data ikan yang diperoleh dari 4 stasiun pengamatan di lokasi penelitian meliputi data ikan herbivora dan ikan karang secara keseluruhan walaupun sebenarnya pengamatan terhadap ikan lebih difokuskan pada ikan herbivora indikator. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat keseimbangan dan sebaran ikan di daerah tersebut.

5.3.1 Komposisi Jenis dan Suku Ikan Karang

Sensus terhadap ikan dilakukan pada waktu dan kondisi yang sama dengan pengamatan karang. Pada lokasi dengan kondisi ekosistem yang relatif terganggu, sensus ikan dilakukan pada kedalaman 4 meter di stasiun 1 dan 7 meter di stasiun 2. Sedangkan pada lokasi dengan kondisi ekosistem yang relatif tidak terganggu, masing- masing pada kedalaman 5 meter di stasiun 3 dan 7 meter di stasiun 4. Hasil analisis terhadap sensus visual ikan UVC diperoleh total jumlah keseluruhan ikan karang yaitu 4.055 individu dengan total kelimpahan rata-rata 28.964 individuha. Jenis ikan karang yang ditemukan secara keseluruhan berjumlah 73 spesies yang termasuk dalam 15 suku Lampiran 9. Jumlah spesies dan individu yang tertinggi adalah dari suku Pomacentridae 26.021 individuha, dengan spesies tertinggi berturut-turut dari spesies Chromis viridis 14.393 individuha, Neopomacentrus filamentosus 7.143 individuha, Dascyllus reticulatus 1.121 individuha, Amblyglyphidodon curacao 907 individuha, Pomacentrus alexanderae 714 individuha dan P. moluccensis 564 individuha Tabel 4. 63 Kelimpahan ikan tertinggi diperoleh pada stasiun 4 yaitu 2.043 individu yang terdiri dari 41 spesies dan 9 suku ikan, kemudian diikuti oleh stasiun 3 dengan jumlah 1.474 individu terdiri dari 51 spesies dan 13 suku dan stasiun 1 dengan jumlah 305 individu terdiri dari 31 spesies dan 8 suku dan terakhir pada stasiun 2 dengan jumlah 233 individu terdiri dari 42 spesies dan 11 suku. Jumlah kelimpahan individu ikan yang rendah pada stasiun 1 dan 2 tersebut diakibatkan oleh adanya aktifitas penangkapan ikan yang merusak yaitu pengeboman dan pembiusan. Tabel 4 Enam jenis kelimpahan ikan karang tertinggi di lokasi penelitian No Nama Jenis Kelimpahan Ind.Transek Kelimpahan Jenis Ind.Ha 1 Chromis Viridis 504 14.393 2 Neopomacentrus filamentosus 250 7.143 3 Dascyllus reticulatus 39 1.121 4 Amblyglyphidodon curacao 32 907 5 Pomacentrus alexanderae 25 714 6 Pomacentrus moluccensis 20 564 Kelimpahan jenis keseluruhan ikan karang ditinjau berdasarkan masing- masing stasiun penelitian secara umum menunjukkan adanya peningkatan jumlah ikan seiring dengan tingginya nilai tutupan karang hidup pada ekosistem terumbu karang. Hanya pada stasiun 2 yang memiliki kelimpahan ikan yang rendah dengan tutupan karang hidup yang tinggi. Hutomo dan Adrim 1986; Hutomo 1987; Gomez et al. 1988 menyatakan bahwa korelasi positif terjadi antara jumlah spesies ikan dan tutupan karang hidup pada ekosistem terumbu karang. Dari perhitungan indeks keanekaragaman jenis Shannon dan indeks keseragaman jenis Pielou di empat stasiun penelitian, keanekaragaman dan keseragaman tertinggi berada pada stasiun 2 H’ = 3,079 dan E = 0,824, sedangkan tiga stasiun lainnya memiliki indeks dominansi ikan karang yang tinggi. Pada stasiun 1 C = 0,325 ditandai dengan dominasi ikan dari spesies C. viridis , stasiun 3 C = 0,476 didominasi oleh ikan dari jenis N. filamentosus, dan pada stasiun 4 C = 0,646 memiliki tingkat dominasi jenis ikan tertinggi yaitu ikan dari jenis C. viridis Gambar 15, Lampiran 10. 64 Gambar 15 Nilai indeks keanekaragaman H’, keseragaman E dan dominansi C keseluruhan ikan karang non-herbivora dan herbivora pada masing- masing stasiun pengamatan di lokasi penelitian. Keanekaragaman dan keseragaman yang tinggi namun kelimpahan ikan yang rendah pada stasiun 2 disebabkan pada daerah ini memiliki dasar perairan yang berbeda dari tiga stasiun lainnya dimana merupakan daerah peralihan antara daerah tubir reef crest dan lereng reef slope. Biasanya pada daerah seperti itu kelimpahan ikan tidak terlalu tinggi tetapi jenis-jenis ikan yang ditemui beragam dan jumlahnya seimbang. Sedangkan pada pada stasiun 1, stasiun 3 dan stasiun 4 yang berada pada daerah lereng reef slope, yaitu biasanya jenis-jenis ikan yang ditemui melimpah dan berukuran lebih besar namun tingkat dominasi ikan tinggi yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan spesies ikan karang dalam ekosistem tersebut Gambar 16. Menurut Hukom 2001, bahwa famili Pomacentridae merupakan ikan karang yang memiliki jumlah spesies terbanyak serta kelompok dominan di perairan terumbu karang. Ikan ini di daerah terumbu karang sangat dipengaruhi oleh tutupan karang hidup ; zona habitat inner reef flat, outer reef flat, reef crest, reef slope, reef base, dan rataan pas ir; dan peubah fisik, seperti arus, kecerahan dan suhu. Dominasi yang tinggi oleh ikan jenis C. viridis pada stasiun 1 dan stasiun 4 adalah karena bentuk pertumbuhan karang pada ekosistem tersebut didominasi oleh bentuk pertumbuhan Acropora yang mana menurut Hukom 2001 bahwa jenis ikan tersebut merupakan jenis ikan yang senantiasa hidup bergerombol dan ditemukan dalam jumlah besar di daerah yang memiliki tipe terumbu karang 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 ST-1 ST-2 ST-3 ST-4 Dom inance index C Evenness index E Diversit y index H 65 bercabang. Sedangkan N. filamentosus habitatnya berasosiasi dengan karang dan biasanya ditemukan di dekat terumbu karang dangkal, di dasar lembut pada daerah laguna dan dekat pantai di sekitar karang di sekitar tonjolan karang, bebatuan, dan puing-puing karang Mequila Campos 2007; ditemukan pada kedalaman 5-12 meter Allen 1991. Gambar 16 Kelimpahan dan dominasi ikan dari suku Pomacentridae yang dijumpai di lokasi penelitian. Hampir di semua stasiun ditemukan ikan target dalam jumlah yang kecil dan mayoritas didominasi oleh ikan dari kelompok mayor Pomacentridae kecuali ikan target dari suku ikan herbivora, hal ini diindikasikan pada daerah tersebut telah terjadi penangkapan lebih overfishing dan penangkapan ikan dengan metode yang merusak lingkungan bom dan potassiumcyanida terhadap ikan target ekonomis. Berdasarkan informasi dan fakta yang terjadi di lapang, penangkapan lebih tersebut merupakan bentuk operasi pencurian ikan yang dilakukan oleh nelayan asing dari Thailand dengan menggunakan alat tangkap trawl, jumlah armada yang beroperasi bisa mencapai hitungan belasan bahkan puluhan unit. Kemudian diikuti oleh masuknya nelayan dari luar daerah yang melakukan operasi penangkapan seperti nelayan Pekalongan yang beroperasi dengan purse-seine dan banyak lagi seperti dari Madura dan Kalimantan. Namun demikian faktor lain yang masih mempengaruhi distribusi dan kelimpahan ikan masih perlu dikaji lebih jauh lagi karena diketahui bersama 66 bahwa ikan cenderung beruaya dalam hal mencari makan, tempat berpijah dan tempat bernaung.

5.3.2 Kelimpahan Jenis dan Suku Ikan Herbivora