Tujuan dan Manfaat Kerangka Pemikiran

4 1. Ketergantungan masyarakat Kecamatan Pulau Tiga terhadap keberadaan sumberdaya terumbu karang sebagai penopang kehidupan. 2. Pemanfaatan sumberdaya perairan yang bersifat merusak lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan terumbu karang. 3. Keberadaan ikan karang khususnya ikan herbivora yang diindikasikan sebagai bioindikator kesehatan karang serta bernilai ekonomis yang cenderung mengalami penurunan. 4. Pengelolaan ekosistem terumbu karang yang belum terarah, dikarenakan belum adanya keseriusan oleh pengelola di daerah dalam penge lolaannya. Banyak aspek yang menyangkut masalah kesehatan ekosistem laut terkait dengan keberadaan ikan- ikan herbivora. Namun dalam penelitian ini permasalahan dibatasi dan dirumuskan dalam suatu ungkapan pertanyaan: “Bagaimana tingkat kesehatan dan pemulihan ekosistem terumbu karang bila dipandang dari kondisi kelimpahan dan struktur komunitas ikan- ikan herbivora di perairan Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna?”

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman jenis ikan herbivora. 2. Mengetahui hubungan antara struktur bent ik dan struktur komunitas ikan ikan karang non-herbivora dan herbivora 3. Mengetahui hubungan antara kondisi kelimpahan jenis-jenis ikan herbivora dengan tingkat pemulihan terumbu karang. 4. Merumuskan rekomendasi untuk arahan pengembangan pengelolaan ekosistem terumbu karang berbasis ekologi secara terpadu dan berkelanjutan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan pengelolaan ekologi terumbu karang dan ikan karang secara berkelanjutan dan konsep penangkapan ikan yang lestari bagi nelayan setempat.

1.4 Kerangka Pemikiran

Secara ekologis adanya hubungan antara terumbu karang dan ikan herbivora saling mendukung di dalam rantai makanan. Apabila terjadi tekanan 5 terhadap terumbu karang, maka akan berpengaruh terhadap ikan herbivora begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya terdapat dinamika yang erat antara dinamika keberadaan ikan herbivora, tingkat tutupan makroalga dan penempelan larva hewan karang di substrat Albert et al. 2007. Hubungan tersebut konsisten asalkan diukur dari tipe habitat yang sama Russ 1984a. Larva hewan karang dan makroalga bersaing dalam mendapatkan substrat yang sesuai bagi kehidupannya. Namun, kehadiran ikan herbivora dalam jumlah tertentu akan mengarahkan kemenangan persaingan lebih ke larva hewan karang Sluka Miller 2001. Atas dasar pemikiran demikian maka tingkat pemulihan ekosistem terumbu karang didekati dengan melihat kondisi kelimpahan ikan herbivora. Gambar 1 Diagram Alir Kerangka Penelitian Persentase Substrat Keras yang tertutup Mikroalga dan Makroalga Pertumbuhan Koloni Karang Muda Analisis Indeks Analisis Beberapa EKOSISTEM TERUMBU KARANG Kualitas Perairan Kondisi Terumbu Karang Kondisi Ikan Karang Non-Herbivora dan Herbivora Ekologi Standar Tingkat Hubungan Gambaran Kondisi Ekologis Rekomendasi Pengelolaan Terumbu Karang dan Ikan Secara Terpadu dan Berkelanjutan Pemulihan Ekosistem Terumbu Karang 6 Kondisi ikan herbivora yang melimpah akan mengurangi tingkat prosentase tutupan makroalga di suatu substrat keras karena keberadaannya kemungkinan besar akan digerogoti grazing oleh ikan herbivora. Hal ini akan memberikan kesempatan larva hewan karang menambah tingkat penempelannya di substrat yang sesuai. Kondisi yang demikian akan memudahkan suatu ekosistem terumbu karang untuk memulihkan diri bila mengalami kerusakan. Dengan demikian maka diperlukan pola pengembangan pengelolaan sumberdaya terumbu karang secara ekologis, agar keseimbangan antara pemanfaatan berbasis pelestarian ekosistem tetap terjaga. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terumbu Karang 2.1.1 Biologi Karang