Metode pengumpulan data Metode Penelitian .1 Metode penetapan kelompok sampling dan responden

dari interest rate yang berlaku maka nilai NPV lebih kecil dari 0, berarti usaha perikanan pelagis kecil tersebut tidak layak dilaksanakan dan ini menjadi pertimbangan negatif untuk pengembangannya. Secara umum, usaha perikanan pelagis kecil yang dilakukan oleh nelayan atau lainnya di perairan utara provinsi Aceh dapat dikatakan layak sehingga dapat dikembangkan lanjut bila usaha perikanan pelagis kecil tersebut mempunyai NPV0, BC ratio1, IRR lebih besar dari interest rate suku bunga yang berlaku,. Interest rate i bank yang digunakan dalam analisis ini mengacu kepada Bank Indonesia 2009 yaitu 6,25. 3 Analisis benefit-cost ratio BC ratio Benefit-Cost Ratio BC ratio merupakan perbandingan dimana present value sebagai pembilang terdiri atas total dari manfaat bersih investasi usaha perikanan pelagis kecil yang bersifat positif, sedangkan sebagai penyebut terdiri atas persent value total yang bernilai negatif atau pada keadaan biaya kotor lebih besar daripada manfaat kotor usaha perikanan pelagis kecil tersebut. Perhitungan Benefit-Cost Ratio BC ratio menggunakan rumus : BC ratio =         n 1 t t n t t Ct - Bt i 1 Bt - Ct Ct - Bt i 1 Ct - Bt ..…………………..………… 13 Keterangan : B = benefit C = cost i = discount rate t = periode Bt = benefit pada periode tertentu Ct = cost pada periode tertentu Pada rumus tersebut terlihat bahwa nilai BC ratio akan terhitung bila terdapat paling sedikit satu nilai Bt–Ct yang bernilai positif. Bila BC rasio1, maka kondisi ini menunjukkan investasi usaha perikanan pelagis kecil menguntungkan NPV0. Terkait dengan ini, maka bila BC ratio1 berarti investasi usaha perikanan pelagis kecil tersebut layak sehingga menjadi pertimbangan positif untuk pengembangannya. Sedangkan bila BC ratio1 berarti investasi usaha perikanan pelagis kecil tersebut tidak layak dilaksanakan, sehingga menjadi pertimbangan negatif bagi dukungan lembaga keuangan.

3.4.3.8 Analisis strategi pengembangan

Analisis ini dimaksud untuk menetapkan strategi yang dapat dilakukan bila usaha perikanan pelagis kecil benar-benar akan dikembangkan secara luas di perairan utara provinsi Aceh.Strategi tersebut diharapkan merupakan strategi terbaik yang memberi manfaat secara luas bagi pengembangan kawasan perairan utara provinsi Aceh. Penetapan prioritas strategi dilakukan dengan mengakomodir kepentingan semua stakeholders dan tetap mempertimbangkan semua keterbatasanhambatan yang ada melalui suatu analisis berhierarki yang dikenal dengan Analitical Hierachy Process AHP. Dalam kaitan dengan hierarki ini, AHP bertujuan untuk memecahkan masalah kualitatif yang komplek dengan memakai perhitungan kuantitatif, melalui proses pengekspresian masalah dalam kerangka berfikir yang terorganisir, sehingga memungkinkannya proses pengambilan keputusan secara efektif. Adapun prinsip dasar dari AHP adalah: 1 penyederhanaan masalah yang komplek, serta bersifat startegik dan dinamis melalui panataan rangkaian variabelnya dalam suatu hirarki, 2 secara subjektif tingkat kepentingan dari setiap variabel diberi nilai numerik yang dapat menjelaskan arti pentingnya suatu variabel dibandingkan variabel lainnya, 3 Mensistesiskan informasi yang tersedia untuk menetapkan variabel mana yang memiliki tingkat priritas paling tinggi disamping memiliki peran yang mempengaruhi hasil dalam sistem dimaksud 4 secara grafis, persoalan keputusan dikonstruksikan sebagai bentuk diagram bertingkat, tersusun. Dalam kaitan dengan analisis strategi pengembangan perikanan pelagis kecil di provinsi Aceh ini, maka analisis menggunakan AHP ini diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengkaji interaksi menyeluruh dari semua komponen yang terkait. Adapun tahapan analisis dalam analisis strategi pengembangan perikanan pelagis kecil menggunakan AHP ini adalah: pendefinisian masalahkomponen sistem, perancangan struktur hierarki, penyusunan matriks perbandingan berpasangan, perhitungan perbandingan berpasangan, pengujian konsistensi dan