Analisis strategi pengembangan Metode pengolahan dan analisis data
3 Penyusunan matriks perbandingan berpasangan
Komparasi berpasangan untuk menggambarkan pengaruh relatif atau pengaruh setiap komponen terhadap masing-masing kriteria yang setingkat di
atasnya, perbandingan berdasarkan judgement dari para pengambil keputusan, dengan menilai tingkat kepentingan satu komponen dibandingkan dengan
komponen lainnya. Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen yang lain, maka digunakan pembobotan berdasarkan skala
banding berpasangan menurut proses Saaty 1993 seperti yang disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Skala banding berpasangan
Tingkat Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1
3
5
7
9 Kedua elemen sama
pentingnya. Elemen yang satu sedikit
lebih penting daripada elemen yang lainnya.
Elemen yang satu lebih penting daripada elemen
yang lain. Elemen yang satu jelas
lebih penting daripada elemen yang lain.
Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada
elemen yang lain. Dua elemen mempunyai
pengaruh yang sama terhadap tujuan.
Pengalaman dan penilaian sedikit
mendukung satu
elemen dibandingkan elemen lainnya.
Pengalaman dan penilaian sangat kuat mendukung satu
elemen dibanding elemen lainnya.
Satu elemen dengan kuat didukung
dan dominan
terlihat dalam praktek. Bukti
yang mendukung
elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat
penegasan tertinggi
yang
Tingkat Kepentingan
Keterangan Penjelasan
2,4,6,8
Kebalikan Nilai-nilai antara dua
nilai pertimbangan yang berdekatan.
Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka bila
dibandingkan dengan
aktifitas j,
maka j
mempunyai nilai
kebalikannya bila
dibandingkan dengan i. mungkin menguatkan.
Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara dua
pilihan.
Untuk mengkualifikasikan data kualitatif pada materi wawancara digunakan nilai skala komparasi 1 sampai 9. Skala 1 sampai dengan 9 merupakan skala yang
terbaik dalam mengkualifikasikan pendapat, yaitu berdasarkan akurasinya yang ditunjukkan dengan nilai RMS Root Mean Square deviation dan MAD Median
Absolute Deviation.
4 Formulasi data
Formulasi data merupakan kegiatan menginput data hasil analisis skala banding perpasangan ke dalam struktur hierarki. Pembuatan hierarki dan input
data ini dilakukan menggunakan Program Expert Choice 9.5. Sedangkan data yang diinput disiapkan menggunakan program MS Excell.
5 Perhitungan perbandingan berpasangan
Perbandingan berpasangan dilakukan untuk memperoleh judgment seluruhnya sebanyak n x [n-12] buah, dengan n adalah banyaknya komponen
yang dibandingkan. Bila vektor pembobotan komponen-komponen operasi A1, A2, A3 dinyatakan sebagai vektor W, dengan W=w1,w2,w3 maka nilai
intensitas kepentingan komponen operasi A1 dibandingkan dengan A2 dapat dinyatakan sebagai perbandingan bobot komponen A1 terhadap A2, yakni
W1W2 = A12.
Nilai wiwj dengan i, j = 1,2,3 … n didapat dari responden, yaitu para stakeholders yang berkompeten di kawasan. Bila matriks ini dikalikan dengan
vektor kolom W w1, w2, w3 .. wn maka diperoleh hubungan; AW = nW ……………………………………………................. 12
Bila matriks A diketahui dan ingin diperoleh nilai W, maka dapat diselesaikan melalui persamaan berikut :
[ A – n I ] W = 0 ….……………………………………................... 13 dimana I = matriks identitas
Selanjutnya dilakukan uji konsistensi, jika tidak konsisten maka dilakukan pengambilan data diulangi atau dikoreksi.
Perhitungan akar ciri: untuk mendapatkan akar ciri n maka harus ada kondisi;
[ A – n I ] = 0 Contohnya; dengan menggunakan matriks A, maka:
1 1
1 1
32 31
23 1
21 13
12 1
n
a a
a a
a a
1 32
31 23
1 21
13 12
1
n
n n
a a
a a
a a
Hasil perhitungan akan didapatkan akar ciri; n1, n2, n3. Perhitungan vektor ciri : nilai vektor ciri merupakan bobot setiap komponen.
Langkah ini untuk mensitesis judgement dalam penetuan perioritas. Untuk menghitung vektor ciri W, maka akar ciri n maksimum hasil penghitungan di
atas disubsitusikan dengan persamaan: [ A – n I ] = 0;
dengan menggunakan normalisasi W1 + W2 + W3 = 1, sehingga bila
didapatkan maksimum = 2, maka perkaliannya menjadi sebagai berikut: [ A -nI ] W = 0
3 2
1 1
1 1
2 1
32 31
23 1
21 13
12 1
w w
w a
a a
a a
a
Sehingga :
3 2
1 2
1 32
31 23
2 1
21 13
12 2
1
w w
w a
a a
a a
a
Dimana pada akhir perhitungan akan diperoleh vektor ciri w1, w2, w3. Vektor tersebut memberikan informasi, pilihan alternatif strategi yang paling
optimal.
6 Interpretasi hasil analisis
`Tahapan interpretasi ini merupakan tahapan penggunaan hasil analisis AHP dalam
menjelaskan dan
memberikan rekomendasi
prioritas strategi
pengembangan perikanan pelagis kecil di perairan utara provinsi Aceh .
4 HASIL DAN PEMBAHASAN