menggunakan purse seine. Kedua alat bantu ini sangat membantu untuk menjangkau fishing ground yang jauh yang dianggap potensi di perairan utara
Aceh. Biaya investasi echosounder dan kompas ini masing-masing sekitar Rp 4.000.000 dan Rp 800.000.
Tabel 15 Biaya investasi usaha perikanan pukat cincin
Uraian Investasi Rp
Kapal Pukat Cincin 700.000.000
Alat Tangkap Jaring 200.000.000
Mesin Induk 95.000.000
Mesin Lampu 950 Watt 20.000.000
Echosounder 4.000.000
Roller 4.500.000
Kompas 800.000
Palka 2 buah 5.000.000
Jerigen air 20 buah 1.000.000
Pelampung Permanen 1.500.000
Jumlah 1.031.800.000
Sumber : Hasil analisis data lapang 2010 Roller sangat dibutuhkan untuk membantu hauling jaring pukat cincin,
sehingga hasil tangkapan dapat dengan cepat ditarik ke atas kapal. Pelampung permanen dibutuhkan sebagai pengikat atau tempat bertumpu ujung jaring pukat
cincin pada saat setting dilakukan, sehingga jaring pukat cincin dapat melingkar lebih sempurna dalam memerangkap ikan pelagis kecil sasaran. Biaya investasi
untuk roller dan pelampung permanen ini berturut-turut sekitar Rp 4.500.000 dan Rp 1.500.000.
Mesin lampu dibutuhkan bila dilakukan operasi pada malam hari terutama bila trip penangkapan dilakukan dalam beberapa hari. Biaya investasi mesin
lampu ini sekitar Rp 20.000.000. Palka sangat dibutuhkan untuk menyimpan hasil tangkapan dan biasanya selalu dilengkapi dengan es sehingga hasil tangkapan
tersebut tetap segar hingga di daratan. Biaya investasi palka pada usaha purse seine ini sekitar Rp 5.000.000. Jerigen air digunakan untuk membawa air tawar
yang dibutuhkan ABK selama operasi penangkapan ikan menggunakan purse seine ini, dengan nilai investasi sekitar Rp 1.000.000.
4.7 Biaya Operasional Usaha Perikanan Pelagis Kecil
Secara umum, usaha perikanan pelagis kecil di perairan utara Aceh biasanya membutuhkan biaya operasional yang cukup besar karena umumnya dilakukan
dalam skala besar dan operasinya melibatkan banyak orang. Biaya operasional harus tersedia setiap trip saat nelayan melakukan kegiatan penangkapan ikan. Di
perairan utara Aceh, operasi penangkapan ikan menggunakan jaring insang ini dapat dilakukan sepanjang tahun baik pada musim puncak, biasa, maupun musim
pacekelik.
4.7.1 Biaya operasional usaha jaring insang
Setiap jenis alat tangkap mempunyai jumlah trip tersendiri untuk beroperasi secara normal setiap tahunnya, dan hal ini sangat dipengaruhi oleh jumlah hari
dibutuhkan untuk setiap tripnya. Jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk setiap trip operasi penangkapan ikan menggunakan jaring insang hanyut JIH,
jaring lingkar JL, dan trammel net berturut-turut adalah 4 hari, 1 hari, dan 3 hari. Dengan memperhatikan jumlah hari per trip secara normal, operasi penangkapan
ikan menggunakan jaring insang hanyut JIH, jaring lingkar JL, dan trammel net dapat dilakukan berturut-turut sebanyak 48 trip, 200 trip, dan 48 trip untuk
setiap tahunnya. Pada musim puncak, kegiatan penangkapan dapat dilakukan lebih sering, sehingga trip penangkapan pada musim ini bisa lebih banyak, sedangkan
pada musim paceklik hasil tangkapan sedikit sehingga nelayan jarang berangkat melaut trip penangkapan sedikit.
Setiap tahun, musim pacekelik biasanya terjadi pada bulan Juni-Juli, musim penangkapan terjadi pada Agustus-Desember, dan musim puncak terjadi pada
bulan Januaru-Mei. Setiap trip operasi tersebut membutuhkan biaya untuk pengadaan bahan kebutuhan operasi penangkapan yang terdiri dari solar atau
bensin sebagai bahan bakar, minyak tanah, oli, es, air tawar, dan perbekalan.
Pemenuhan kebutuhan untuk operasional tersebut dapat dipenuhi semuanya di perairan utara Aceh dengan basis di Lampulo. Suku cadang tertentu yang
sifatnya umum dibutuhkan bagi mesin dan badan kapal seperti rantai, as, kipas, dan lainnya juga dapat diadakan secara cepat di lokasi dan bila tidak dapat di
pesan ke lokasi lain, misalnya ke pusat kota Banda Aceh atau ke Medan. Tabel 16 Biaya operasional jaring insang hanyut JIH
Uraian Biaya Operasional Rptahun
JIH
Minyak Tanah 38.400.000
Bensin 36.000.000
Solar Oli
5.000.000 Es Balok
224.000.000 Air Tawar
4.800.000 Ransum
134.400.000 Jumlah
802.600.000 Sumber : Hasil analisis data lapang 2010
Tabel 16 menunjukkan solar termasuk biaya operasi paling besar dari jaring insang hanyut JIH yaitu masing-masing mencapai Rp 360.000.000 per tahun.
Hasil analisis detail terkait kebutuhan biaya operasional jaring insang hanyut JIH pada Lampiran 18-22. Kebutuhan solar tersebut termasuk banyak karena
daerah penangkapan yang cukup jauh, dengan perjalanan biasa mencapai 15-20 jam.
Oli digunakan untuk mendukung operasi kapal kedari lokasi daerah penangkapan fishing ground yang kebutuhannya bervariasi setiap usaha
perikanan pelagis kecil. Kebutuhan biaya operasional untuk oli bagi usaha perikanan jaring insang hanyut JIH adalah Rp 5.000.000 per tahun. Oli ini
menjadi pelumas mesin induk maupun mesin lampu yang intensif digunakan dalam operasi penangkapan ikan. Campuran minyak tanah dan bensin digunakan
untuk menghidupkan mesin induk dan mesin lampu pada kegiatan penangkapan ikan di malam hari. Air tawar digunakan untuk kebutuhan ABK selama operasi