Uji Normalitas Uji Homoskedastitas dan Uji Heteroskedastisitas Uji F Uji Secara Simultan Uji Signifikan Parsial Uji –t Uji Determinan R

Cronbachs Alpha N of Items .957 18 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tabel 3.6 menunjukkan seluruh pernyataan reliabel karena nilai Cronbach Alpha sebesar 0,957 lebih besar dari 0,80.

3.9 Teknik Analisis

Metode analisis data pada penelitian ini adalah:

3.9.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisi deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisisan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, agar dapat perkiraan yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang dkk, 2010:91, uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan kolmogrov- smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5.

b. Uji Homoskedastitas dan Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara Uji homoskedastitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastitas, sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastitas Situmorang dkk, 2010:98. Uji heteroskedastitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF Varians Imflation Factor melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai tolerence 0,1 atau nilai VIF 5 maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk, 2010:136.

3.9.3 Metode Analisis Regresi Berganda

Metode analisis regresi berganda yang digunakan untuk peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati dan keputusan pembelian terhadap variabel terikat. Unutk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan SPSS Statistical Package for the Social Science 16.0 for windows. Menurut Sugiono 2003:204 model regresi berganda yang digunakan adalah: Y=a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana: Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta b = Koefisien Regresi X 1 = Bukti Fisik Universitas Sumatera Utara X 2 = Kehandalan X 3 = Daya Tanggap X 4 = Jaminan X 5 = Empati e = Standar eror Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima.

3.9.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap kepuasan konsumen maka dilakukan pengujian dengan menggunakan.

a. Uji F Uji Secara Simultan

Bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel indevenden terhadap variabel devenden. Kriteria pengujiannya sebagai berikut: Ho : b 1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X terdapat Keputusan Pembelian. Ho : b 1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh X terhadap keputusan pembelian. Dengan kriteria keputusan pembelian: Ho diterima jika F hitung F tabel pada � = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel pada � = 5

b. Uji Signifikan Parsial Uji –t

Uji – t menemukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Ho : b 1 = 0 Universitas Sumatera Utara Artinya secara persial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 yaitu berupa bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati terhadap Keputusan Pembelian yaitu variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika t hitung t tabel pada � = 5 H 1 diterima jika t hitung ≥ t tabel pada � = 5

c. Uji Determinan R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 yaitu berupa bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 yaitu berupa bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati terhadap variabel terikat Y yaitu Keputusan Pembelian semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh pada variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Makan Tenda Biru Rumah Makan Tenda Biru Kapten Mukhtar Basri Medan Merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang makanan. Rumah Makan Tenda Biru didirikan pada Tanggal 2 Maret 2002 oleh Bapak Syafuddin. Bapak Syafuddin merupakan seorang pemuda yang sudah berkeluarga dengan mempunyai 3 orang anak yang berasal dari jawa yang kemudian merantau ke Medan pada tahun 1992. Mulanya Bapak Syafuddin adalah seorang pekerja disebuah bengkel milik cina dan berpenghasilan sangat minimum. Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit Bapak Syafuddin mulai menabung dengan hasil susah payahnya selama bekerja diperusahaan milik cina. Dari hasil yang di tabung dan ia raih, kemudian pada Tahun 2002 beliau memutuskan untuk membuka Rumah Makan yang ia sewa dan beliau beri nama Rumah Makan Tenda Biru. Awalnya beliau ragu dengan membuka rumah makan dikarenaklan modal yang sangat minim. Dengan giat dan semangat Bapak Syafuddin dan berjuang terus menerus ingin membuka Rumah Makan, maka terkabul yang beliau inginkan untuk membuka Rumah Makan yang beliau harapkan. Awalnya Rumah Makan Tenda Biru memiliki 3 orang tenaga kerja yakni tidak lain adalah istri beserta anaknya yang membantu. Seiring berjalannya waktu, Rumah Makan Tenda Biru mulai dikenal oleh masyarakat dan masyarakat mulai tertarik untuk berkunjung di Rumah Makan Tenda Biru. Dengan bertambahnya jumlah pembeli di Rumah Makan Tenda Biru milik Bapak Syafuddin, maka Pada Tahun 2004 Bapak Syafuddin memutuskan untuk menerima pegawai baru untuk dijadikan juru masak serta pelayanan yang berjumlah 4 orang. Seiring berjalannya waktu sampai dengan Tahun 2006 mengalami peningkatan pada Rumah Makan Tenda Biru milik Bapak Syafuddin dan beliau mencari pegawai baru lagi berjumlah 5 Orang untuk membantu pelayanan pada Rumah Makan Tenda Biru, dan berjalan terus Universitas Sumatera Utara