Tujuan Pelaporan Keuangan Karakteristik Kualitatif

14 meggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersagkutan PSAK No.1 Paragraf 66. Laporan arus kas, untuk rentang waktu tertentu, melaporkan jumlah kas yang dihasilkan dan digunakan oleh perusahaan melalui tiga tipe aktivitas yaitu: operasi, investasi, dan pendapatan. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang paling objektif karena tidak menggunakan berbagai estimasi dan penilaian akuntansi yang dibutuhkan untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi Stice, Stice, dan Skousen, 2004:12. Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk penyajian laporan keuangan secara wajar PSAK No.1 paragraf 70.

2. Tujuan Pelaporan Keuangan

Dalam PSAK No.1 paragraf 05 IAI, 2004 dinyatakan tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Universitas Sumatera Utara 15 Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan IAI, 2004:4, khususnya untuk kepentingan penilaian kinerja keuangan perusahaan demi tercapainya tujuan organisasi.

3. Karakteristik Kualitatif

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi para pemakai. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 24 IAI, 2004 menetapkan empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan, yaitu:  Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.  Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pamakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Informasi dipandang material dipandang dari kelalaiannya kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pamakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.  Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang Universitas Sumatera Utara 16 tulus atau jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.  Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. C. Analisis Laporan Keuangan Untuk melakukan analisis laporan keuangan dalam kaitannya dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan, item-item yang akan dianalisis adalah pos-pos yang terkandung pada neraca dan laporan laba rugi. Djarwanto 2001:5 menyatakan bahwa neraca merupakan suatu laporan yang sistematis tentang aktiva assets, hutang liabilities, dan modal sendiri owners equity dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan laporan laba rugi yaitu hasil usaha perusahaan dalam setiap jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun, yang dituangkan dalam laporan. Analisis laporan keuangan mencakup, pertama pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sejenis, dan kedua evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu Brigham dan Houston, 2001:78. Dengan adanya pembandingan dan evaluasi tersebut maka manajer akan termotivasi untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dari sudut pandang investor penilaian kinerja keuangan melalui analisis laporan keuangan maupun dengan metode-metode yang lain ditujukan untuk Universitas Sumatera Utara 17 memprediksi masa depan perusahaan. Sedangkan dari sudut pandang manajemen analisis tersebut ditujukan untuk membantu mangantisipasi kondisi di masa depan dan yang paling penting yaitu sebagai tolak ukur untuk merencanakan kegiatan ataupun tindakan yang akan berdampak ke masa depan. Tujuan adanya analisis laporan keuangan adalah untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan Munawir, 2002:31. Data- data yang disajikan dalan laporan keuangan akan lebih bermakna jika disajikan dalam dua periode atau lebih. Hal ini dilakukan sebagai bahan perbandingan antara tahun yang baru berakhir dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga akan diperoleh data yang mendukung dalam pengambilan keputusan. Bahkan sekarang ini banyak perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dalam bentuk triwulan. Sehingga progress yang dihasilkan perusahaan dalam setahun lebih terlihat lagi. Dua teknik analisis laporan keuangan yang biasanya digunakan oleh analis dalam menganalisis laporan keuangan adalah: 1 analisis horisontal, yaitu dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode yang ditujukan untuk menilai perkembangannya; 2 analisis vertikal, yaitu analisis yang hanya menilai laporan keuangan untuk satu periode saja, dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan, analisis ini disebut juga dengan analisis statis karena kesimpulan yang diperoleh hanya untuk satu periode saja tanpa melihat perkembangannya. Universitas Sumatera Utara 18

D. Rasio Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 186 111

Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank Mandiri, Tbk

9 92 91

Analisis Economic Value Added (EVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

15 102 104

Analisis Perbandingan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Souci Indoprima

12 71 81

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Dengan Perusahaan Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

0 60 117

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Model Economic Value added (eva) di pt. Bank sumut

0 68 139

Analisa Hubungan Rasio Profitabilitas Dengan Economic Value Added Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI

1 26 99

Analisis Perbandingan Economic Value Added (EVA) Dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Sumbetri Megah

30 128 84

ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. TELKOM TBK.

0 4 11