12
berbeda. Penggunaan data industri sebagai pembanding perlu pula ditaksirkan dengan hati-hati. Mungkin saja prestasi dan kondisi keuangan seluruh industri
memang kurang memuaskan. Dengan demikian untuk satu perusahaan yang kebetulan berada diatas rata-rata, belumlah dapat dikatakan sebagai hasil yang
memuaskan.
B. Laporan Keuangan
Brigham dan Houston 2001:36 menyatakan bahwa tujuan dari manajer keuangan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan, dimana nilai ini
didasarkan pada aliran laba dan arus kas yang akan diperoleh perusahaan dimasa depan. Seorang investor memerlukan informasi keuangan dalam melakukan
penilaian sebelum memutuskan untuk melakukan investasi terhadap suatu perusahaan ataupun memutuskan apakah mempertahankan ataupun menjual
kembali saham yang dimilikinya atas suatu perusahaan. Penilaian suatu perusahaan dapat dilakukan melalui analisis laporan keuangan perusahaan baik
dari sisi neraca, laporan laba rugi dan laporan-laporan keuangan lainnya.
1. Pengertian Laporan Keuangan
Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 06 IAI, 2004 diatur sebagai berikut:
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana,
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan
informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya,
Universitas Sumatera Utara
13
laporan keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1 Paragraf 07 IAI, 2004 dinyatakan bahwa laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
komponen-komponen berikut ini: 1.
Neraca 2.
Laporan laba rugi 3.
Laporan perubahan ekuitas 4.
Laporan arus kas 5.
Catatan atas laporan keuangan Neraca, pada suatu waktu tertentu, melaporkan sumber daya yang dimiliki
perusahaan aktiva, kewajiban perusahaan pasiva atau utang, dan selisih bersih antara aktiva dan kewajiban, yang mewakili ekuitas atau modal pemilik Stice,
Stice, dan Skousen, 2004:12. Laporan laba rugi, untuk rentang waktu tertentu, melaporkan aktiva bersih
yang dihasilkan oleh operasi perusahaan pendapatan, aktiva bersih yang digunakan beban, dan selisihnya, yang disebut laba bersih. Laporan laba rugi
merupakan usaha terbaik akuntan dalam mengukur kinerja ekonomis suatu perusahaan pada periode tertentu Stice, Stice, dan Skousen, 2004:12.
Laporan perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari
transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen,
Universitas Sumatera Utara
14
meggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersagkutan PSAK No.1 Paragraf 66.
Laporan arus kas, untuk rentang waktu tertentu, melaporkan jumlah kas yang dihasilkan dan digunakan oleh perusahaan melalui tiga tipe aktivitas yaitu:
operasi, investasi, dan pendapatan. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang paling objektif karena tidak menggunakan berbagai estimasi dan penilaian
akuntansi yang dibutuhkan untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi Stice, Stice, dan Skousen, 2004:12.
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas, serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang
diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan
untuk penyajian laporan keuangan secara wajar PSAK No.1 paragraf 70.
2. Tujuan Pelaporan Keuangan