Pengujian Hipotesis Sikap Kepemimpinan
96 yang saat ini dapat dikatakan cukup rendah. Hasil pengamatan dan
wawancara di SD se gugus I sedayu yang menemukan berbagai masalah diantaranya ialah siswa tidak mau menjadi pemimpin baik dalam kelas,
upacara, maupun pada saat ekstrakurikuler kepramukaan, siswa tidak disiplin disekolah, siswa tidak tertib dalam kegiatan di sekolah. Pendidikan
kepramukaan dalam pola pembinaannya mengajarkan berbagai hal antara lain mengajarkan sikap hormat, kedisiplinan, kejujuran, dan diajarkan untuk dapat
menjadi pemimpin bagi orang lain. Ekstrakurikuler kepramukaan dalam pelaksanaannya yang dalam
penelitian ini adalah Penggalang golongan Ramu, menggunakan kurikulum yang termuat dalam syarat kecakapan umum, dalam kurikulum tersebut
mengajarkan berbagai keterampilan baik dari mental, spiritual, dan sosial. Sistem beregu dalam pendidikan kepramukaan dapat membuat peserta didik
memiliki sikap tanggungjawab, belajar untuk mengarahkan dan diarahkan yang sesuai dengan indikator sikap kepemimpinan. Sutikno dkk 2011,25
menjelaskan bahwa sistem beregu dalam pendidikan kepramukaan dilaksanakan agar para peserta didik memperoleh kesempatan untuk
memimpin dan dipimpin secara organisasi, memikul tanggungjawab yang dibebankan kepadanya, mengatur diri, menempatkan diri, dan bekerja sama
dalam kerukunan. Kepramukaan juga mengajarkan kedisiplinan dibiasakan melalui
berbagai hal diantaranya adalah baris berbaris dan upacara, kedisiplinan ini dibiasakan agar peserta didik menjadikan sikap disiplin sebagai bagian dari
97 dirinya bukan sebagai paksaan dari orang lain. Sikap disiplin ini juga
merupakan salah satu indikator sikap kepemimpinan. Baden Powel Setyawan, 2009:73 menegaskan bahwa sikap disiplin adalah harus timbul
dari dalam hati dan bukan dipaksakan oleh orang lain, disiplin sangat penting dalam rangka membangun masyarakat, karena kemakmuran hanya bisa
didapat melalui disiplin yang tinggi. Kepramukaan sangatlah sesuai apabila digunakan sebagai salah satu
wadah untuk membentuk sikap kepemimpinan siswa Sekolah Dasar. Ciri khas dari pendidikan kepramukaan yang fleksibel dan dapat disesuaikan
dengan karakteristik siswa baik secara usia maupun secara keterampilan dapat menjadikan kepramukaan efektif untuk menanamkan sikap kepemimpinan.
Pendidikan kepramukaan yang dilakukan dengan cara – cara menyenangkan seperti menjelajah dan berkemah dapat dijadikan proses internalisasi nilai –
nilai luhur dalam kehidupan siswa. Jana T Anggadiredja 2011:1 menyebutkan bahwa pendidikan
kepramukaan yang salah satu sasarannya ialah membentuk sikap
kepemimpinan peserta didik dapat dilakukan melalui metode kepramukaan, salah satu metode kepramukaan yang dapat dilakukan ialah dengan
menggunakan sistem tanda kecakapan. Sistem tanda kecakapan harus dibuat secara sistematis agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.Salah satu
indikator dari ekstrakurikuler kepramukaan yang diperlukan oleh seorang pemimpin yaitu indikator menyampaikan pendapat dimuka umum, pada
pendidikan kepramukaan, peserta didik memang diharuskan untuk mampu
98 mengemukakan pendapat dimuka umum, dengan melakukan hal tersebut
maka peserta didik diharapkan mempunyai keberanian untuk tampil dimuka umum yang merupakan salah satu hal yang penting dimiliki oleh seorang
pemimpin. Indikator lain yang sesuai dan dapat menumbuhkan sikap kepemimpinan ialah baris – berbaris yang menumbuhkan kedisiplinan dan
sikap hormat, perkemahan yang dapat memunculkan kepribadian seperti kemandirian, kejujuran, dan semangat untuk memperoleh prestasi.
Analisa data statistik penelitian menggunakan analisis regresi diperoleh R-Square
sebesar 0,240,
menandakan bahwa faktor ekstrakurikuler
kepramukaan memberikan
kontribusi terhadap
munculnya sikap
kepemimpinan sebesar 24, sedangkan 76 selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Perhitungan analisis
regresi juga menghasilkan nilai konstan sebesar 37,587 koefisien regresi untuk varibel ekstrakurikuler kepramukaan sebesar 0,457, sehingga model
regresi sederhana yang diperoleh dapat dinyatakan sebagai berikut Y = 37,587+ 0,457X Nilai 0,457 ialah perubahan garis regresi, dimana setiap satu
satuan dari nilai X akan diikuti perubahan Y sebesar 0,457. Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa setiap kenaikan 1 unit skor ekstrakurikuler
kepramukaan maka akan diikuti kenaikan sikap kepemimpinan sebesar 0,457 dengan asumsi bahwa ekstrakurikuler kepramukaan bersifat tetap.
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi kita bahwa ekstrakurikuler
kepramukaan memiliki
pengaruh terhadap
sikap kepemimpinan yang akan berguna bagi peserta didik. Penelitian ini