Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

11 G.W Allport David O. Seas : 1985:137, mengemukakan bahwa sikap merupakan suatu keadaan mental dan syaraf yang diatur melalui pengalaman sehingga memberikan pengaruh yang dinamis terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya. Sikap yang diggambarkan oleh Allport digambarkan sebagai suatu kesiapan mental untuk menanggapai dengan cara tertentu dan memberikan penekanan pada implikasi perilaku. Definisi dari sikap yang telah disampaikan beberapa ahli diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa sikap merupakan pandangan, perasaan, dan tindakan terhadap suatu objek tertentu. Sikap tersebut dapat berupa pandangan yang positif maupun negatif, ketika bersikap positif seseorang akan membantu dan berbuat untuk menguntungkan objek atau mendukung situasi tersebut, sedangkan ketika bersikap negatif maka seseorang akan menolak dan merugikan objek atau situasi tersebut, sikap positif maupun negatif diwujudkan dalam suatu tindakan yang nyata.

b. Ciri – ciri Sikap

Sikap merupakan hal yang dapat menentukan tindakan seseorang terhadap suatu kejadian yang berhubungan dengan dirinya. Dengan demikian, sikap dapat dikatakan sebagai faktor internal dalam menentukan tindakan, adapun ciri – ciri sikap secara umum seperti yang dijelaskan oleh Abu Ahmadi 2002:178 adalah sebagai berikut : 12 1 Sikap itu dapat dipelajari learnability. Sikap merupakan suatu hasil belajar, seiring berjalannya kehidupan setiap individu akan mendapatkan suatu pelajaran dari pengalaman yang telah dilaluinya. Sikap akan dipelajari apabila individu tersebut mengerti bahwa hal tersebut akan membuat mereka lebih baik, membantu tujuan kelompok, atau memperoleh nilai yang sifatnya perseorangan. 2 Memiliki kestabilan stability. Sikap merupakan hal yang semula dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat dan stabil bagi dirinya setelah terjadi internalisasi sikap melalui pengalaman yang terjadi secara terus menerus. Salah satu contohnya ialah ketika seseorang yang tidak suka terhadap hal tertentu seperti makanan, yang sifatnya berulang –ulang maka ia akan tetap membenci makanan itu. 3 Personal – societal significance. Sikap dapat melibatkan suatu hubungan antara seseorang dengan orang lain maupun dengan barang atau situasi. Seseorang yang menganggap orang lain cocok dengan dirinya maka orang tersebut akan terbuka dan hangat, namun berlaku sebaliknya, apabila seseorang merasa tidak cocok dengan orang lain maka orang tersebut akan cenderung menutup dirinya kepada orang lain. Sikap ini juga berlaku terhadap situasi,