Penulisan Nama Tokoh Dialog Teks Samping

PERSOALAN YANG TERUS MENERUS MERONGRONG PIKIRANYA Fauzi 2007:5

4. Penulisan Nama Tokoh

Penulisan nama tokoh dalam teks drama pada umumnya ditempatkan di sebelah kiri dengan huruf kapital. Sebelum dialog yang diucapkan tokoh dituliskan. Untuk lebih memperluas penulisan nama tokoh dalam teks drama, berikut ini adalah contoh teks drama berjudul Geer karya Putu Wijaya. PENGGALI KUBUR : “ Kamu ngomong? Bob? Kau bilang mayat tidak bisa ngomong “ PENGGALI KUBUR : “ Awas, Jon” PENGGALI KUBUR : “ Kamu ngomong?” BIMA : “ Ya “ PENGGALI KUBUR : “Astagfirulloh” JATUH Fauzi 2007:15

5. Dialog

Penulisan dialog dalam teks drama ditempatkan sebuah penulisan nama tokoh. Penulisan dialog ini mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakan huruf kapital, diawali dengan tanda petik dan diakhiri dengan tanda petik setelah tanda baca titik. Untuk lebih jelasny, berikut ini contoh teks drama dengan judul “ Layang-Layang” karya Hrdjono Wiryosoetrisno. MUMI : “ Bunyi genderang itu menggangu barangkali. Apa jendela saya tutup saja? ” BAHRI MASI TENGGELAM DALAM LAMUNANYA. MUMI : “ Kak...” BAHRI : “ Hm? “ TIBA-TIBA SADAR BAHWA ISTRINYA BERTANYA. Fauzi 2007:68

6. Teks Samping

Penjelas laku dalam teks drama disebut catatan samping yang berfungsi sebagai penjelas laku dan action para pelaku drama. Catatan samping tersebut ditulis terpisah dari teks drama yang penulisanya di dalam tanda kurung. Penempatan catatan pinggir dapat terletak sebelum penulisan dialog dan dapat pula ditempatkan setelah penulisan dialog. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah petikan teks drama berjudul “Mahkamah” karya Asrul Sani. SEBUAH MEJA DAN SEBUAH KURSI. HAKIM DUDUK DI KURSI SAMBIL MENYELONJORKAN KAKINYA. DI ATAS MEJA ADA BANYAK SEKALI BUKU-BUKU YANG DAPAT DISUSUN DALAM TUMPUKAN YANG TINGGI. MALAM HARI LONCENG BERDENTANG SEKITAR LIMA PULUH KALI. MULA-MULA HANYA TEMPAT HAKIM YANG TERANG. TAK LAMA KEMUDIAN SETELAH LONCENG BERHENTI, LAMPU TERANG DI TEPAMPAT PELAYANAN. KELIHATAN PELAYAN MEMBAWA BANYAK SEKALI KORAN DAN SURAT-SURAT. IA MEMBACA UNTUK HAKIM.

7. Epilog