teks drama adalah percakapan atau dialog antar tokoh. Sedangkan dilihat dari tujuan penciptaanya, teks drama ditulis oelh pengarang untuk divisualisasikan
atau dipentaskan. Berbeda dengan karya sastra puisi atau prosa yang kemungkinan dipentaskan terbatas.
Sistematika penulisan teks drama dewasa ini mengalami perubahan- perubahan yang semuanya itu berkembang sesuai dengan kekreatifan para
sastrawan untuk mencapai kepuasan estetikanya. Sistematika penulisan teks drama secara umum dibagi menjadi tujuh bagian sebagai berikut.
1. Judul
Penempatan judul teks drama pada umumnya sama seperti penulisan pada karya sastra prosa dan puisi. Judul ditulis pada bagian atas dan terletak di tengah
tetapi terpisah dari uraian teksnya, ditulis menggunakan huruf kapital tebal. Berikut ini contoh susunan tokoh dalam kutipan drama berjudul “Perangkap”
karya Eugene yang diterjemahkan oleh Faried W.Abe 2005:1.
TERPERANGKAP
Tokoh atau Para pemain Rose : Seorang pelacur muda yang hidup dalam keadaan
kekurangan Steve : Seorang tukang pukul yang kerap sekali melakukan
pembunuhan dalam setiap aksinya
Berandal: Berandal dan perampok yang isi hatinya sulit ditebak
2. Susunan Tokoh Drama
Berbeda dari prosa dan puisi yang tidak memberikan ruang tersendiri untuk menuliskan tokoh-tokoh yang berperan dalam ceritanya, dalam teks drama
tokoh-tokoh disebutkan berurutan dengan menyertakan penjelasan singkat mengenai ciri-ciri serta perananya dalam drama. Menurut Waluyo 2003:14,
susunan tokoh drama personae adalah daftar tokoh-tokoh yang berperan dalam drama itu. Dalam susunan tokoh itu terlebih dahulu dijelaskan adalah nama, jenis
kelamin, tipe fisik, jabatan, dan keadaan jiwa para pelaku drama. Berikut ini contoh susunan tokoh dalam kutipan drama berjudul “Perangkap” karya Eugene
yang diterjemahkan oleh Faried W.Abe 2005:1.
TERPERANGKAP
Tokoh atau Para pemain Rose : Seorang pelacur muda yang hidup dalam keadaan
kekurangan Steve : Seorang tukang pukul yang kerap sekali melakukan
pembunuhan dalam setiap aksinya Berandal: Berandal dan perampok yang isi hatinya sulit ditebak
3. Prolog
Penulisan prolog pada teks drama pada dasarnya sama dengan penulisan prolog pada karya sastra prosa. Prolog merupakan kata pengantar yang
menggambarkan keadaan awal sebelum cerita dimulai. Untuk membedakan dengan dialog prolog ditulis dengan huruf kapital semua. Di dalam prolog
dijelaskan latar cerita yang bertujuan untuk memperkenalkan tempat, waktu, dan suasana yang akan diceritakan. Untuk lebih memperjelas, berikut ini adalah
contoh penulisan prolog dalam teks drama dengan judul “ Bapak” Karya B.Soelarto.
DRAMA INI TERJADI PADA TANGGAL 19 JANUARI 1949, SEBULAN SETELAH TENTARA KOLONIAL BELANDA
MELANCARKAN AGRESINYA YANG KEDUA DENGAN MEREBUT IBU KOTA REPUBLIK INDONESIA, YOGYAKARTA. TENTARA
KOLONIAL TELAH PULA SIAP SIAGA UNTUK MELANCARKAN SERANGAN KILATBHENDAK MEREBUTSEBUAH KOTA
STRATEGIS YANG HANYA DIPERTAHANKAN OLEH SATU BATALYON TENTARA NASIONAL INDONESIA.
DI KOTA ITULAH SI BAPAK DIKAGETKAN DENGAN KEDATANGAN PUTRA SULUNGNYA YANG MENDADAK
MUNCUL SETELAH BERTAHUN-TAHUN MERANTAU TANPA KABAR BERITA. SI SULUNG TELAH KEMBALI PULANG DENGAN
MEMBAWA USUL YANG SANGAT MENGAGETKAN SI BAPAK. WAKTU ITU SEKITAR PUKUL 10.00, SI BAPAK YANG SUDAH
LANJUT USIA JALAN HILIR MUDIK DENGAN MEMBAWA BEBAN
PERSOALAN YANG TERUS MENERUS MERONGRONG PIKIRANYA
Fauzi 2007:5
4. Penulisan Nama Tokoh