Aplikasi Model Keseimbangan Umum Dalam Analisis Kebijakan

89 kata lain, alokasi sumberdaya yang efisien tidak harus merata dan menjadi tugas pemerintah untuk melakukan redistribusi pendapatan atau barang kepada masyarakat sehingga terjadi pemerataan. Sumber: Manna 2001 Gambar 21. Efisien Pareto dan Keseimbangan Umum

3.4.3. Aplikasi Model Keseimbangan Umum Dalam Analisis Kebijakan

Sejak pertama kali dikembangkan oleh Johansen 1960 model keseimbangan umum terapan atau sering disebut Computable General Equilibrium CGE telah diaplikasikan secara luas untuk melakukan analisis dampak berbagai kebijakan makroekonomi, perdagangan dan lingkungan hidup, terutama di negara-negara berkembang Devarajan, 2002; Klepper et al, 2003. Aplikasi model CGE untuk analisis dampak kebijakan makroekonomi penyesuaian struktural, distribusi pendapatan, kemiskinan, dan lain-lain telah banyak dilakukan di negara-negara berkembang, antara lain: Amerika Latin Harris, 2001; Coady, 2001; Ianchovichina et al , 2001; Bussolo, 2003; Jemio dan Wiebelt, 2003, Afrika Bautista et al, 1998; E 1 E , 2 1 A A A F F U F 2 A B E , 2 1 B B B F F U F 1 90 Devarajan and Mensbrugghe, 2000; Lofgren, 2001, dan Asia Bautista and Thomas, 1997; Devarajan et al, 1997; Diao et al, 1999; Storm, 1999; Cockburn, 2001. Di bidang perdagangan, model CGE banyak diaplikasikan untuk menganilisis dampak liberalisasi perdagangan multilateral dan regional: WTO Francois, 1995; Harrison, Rutherford and Tarr, 1995; Shrama et al, 1996; Blake, Rayner and Reed, 1999, APEC Adams, 1998; Walmsley, 1998; Ballard and Cheong, 1997; Benjamin and Diao, 2000; Oktaviani, 2000; Scollay and Gilbert, 2000, NAFTA Brown et al, 1992; Francois and Shiells, 1994; Brown, Deardorff and Stern, 1995; Krueger, 2000; Rutherford and Martinez, 2000, dan AFTA Adams and Park, 1995; Innwon, 1995; Mung-Heng, 1996; Ma and Wang, 2002; Chirathivat, 2002; Urata and Kiyota, 2003; Le et al, 2004. Selain itu, model CGE juga digunakan untuk mengevaluasi dampak perjanjian di bidang lingkungan Kyoto Protocol seperti: Harrison et al, 1989; Springer, 2000; Hill, 2001; dan Klepper et al, 2003. Perkembangan model CGE sangat didukung oleh kemajuan teknologi komputer sehingga memudahkan bagi penyusun model untuk melakukan modifikasi dan penyempurnaan model sebelumnya. Pada saat ini banyak lembaga penelitian mengembangkan model CGE baik yang bersifat multi-country, seperti: model GTAP Universitas Purdue, Amerika Serikat, maupun single-country, seperti: ORANI Universitas Monash, Australia, INDORANI dan WAYANG Indonesia. Model CGE merupakan model ekonomi multi-sektor yang memuat semua transaksi antar pelaku ekonomi di pasar faktor produksi dan pasar komoditi, sehingga dampak dari suatu kebijakan dapat dianalisis secara kuantitatif baik di tingkat makroekonomi maupun sektoral. Dibandingkan dengan model ekonomi multi-sektor lainnya, seperti: Input-Output I – O, model CGE memiliki beberapa kelebihan, antara lain: 91 1. Model CGE memiliki landasan mikroekonomi yang kuat yang dapat membantu dalam mengintepretasikan hasil simulasi atau analisis faktual. Hal ini dimungkinkan karena model CGE memuat spesifikasi lengkap mengenai penawaran dan permintaan di semua pasar serta perilaku dari semua pelaku ekonomi Robinson, 1989 dalam Hakim 2004. 2. Model CGE dapat melakukan analisis dampak kebijakan terhadap semua sektor ekonomi secara simultan. Sedangkan, model Input – Output hanya dapat menganalisis dampak kebijakan di tingkat industri. Berbeda dengan model Input – Output, model CGE memasukkan harga sebagai variabel endogen sehingga substitusi antar faktor produksi dapat dilakukan di dalam model Horison, 1997 dalam Taufikurahman, 2004. 3. Model CGE dapat melakukan analisis berdasarkan data tahun tertentu particular benchmark years, sedangkan model ekonometrika sangat mengandalkan data deret waktu time series. Di sisi lain, model CGE juga memiliki beberapa kekurangan antara lain: 1. Model CGE tidak dapat melakukan estimasi parameter untuk digunakan di dalam model. Sebagian besar parameter seperti: elastisitas yang digunakan dalam model CGE diambil dari hasil beberapa studi terdahulu sehingga perlu kehati-hatian dalam menggunakan nilai elastisitas tersebut sebab seringkali jumlah dan jenis sektor maupun tahun penerbitan hasil studi berbeda dengan sektor yang akan dianalisis Hakim, 2004. 2. Model CGE dinilai terlalu kompleks karena terdiri dari banyak sektor, institusi dan region sehingga seringkali sulit untuk mengintepretasikan hasil simulasi. 3. Solusi model CGE sangat sensitif terhadap spesifikasi penutup makroekonomi closure sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menetapkannya. 92

3.5. Kajian Penelitian Terdahulu