Skema Penurunan dan Penghapusan Tarif dan Non-Tarif

2.2.1. Skema Penurunan dan Penghapusan Tarif dan Non-Tarif

Kesepakatan perdagangan bebas ASEAN dilaksanakan melalui skema Common Effective Preferential Tariffs CEPT – AFTA. Berdasarkan skema CEPT – AFTA, negara-negara ASEAN sepakat untuk menurunkan tingkat tarif perdagangan intra-ASEAN menjadi 0 – 5 persen, serta mengurangi dan menghapuskan pembatasan-pembatasan kuantitatif dan hambatan perdagangan lainnya. Produk- produk dalam skema CEPT – AFTA diklasifikasikan ke dalam 4 kategori, yaitu: Inclusion List IL, Temporary Exclusion List TEL, Sensitive List SL , dan General Exception List GEL. Produk-produk dalam IL harus segera diliberalisasi dengan menurunkan tarifnya menjadi 0 – 5 persen mulai Januari 2002 dan menghapuskan hambatan non-tarif lainnya. Produk dalam TEL untuk sementara waktu dapat dikeluarkan dari skema CEPT, tetapi mulai Januari 1996 produk TEL tersebut harus dimasukkan ke dalam IL untuk secara bertahap diturunkan tarifnya menjadi 0 – 5 persen. Semua produk sensitif, khususnya produk pertanian non-olahan seperti: beras, gula, pada akhirnya harus diturunkan tarifnya antara 0 – 5 persen. Jadwal penurunan tarif produk SL adalah: ASEAN-6 mulai tahun 2003, Vietnam tahun 2013, Laos dan Myanmar tahun 2015, sedangkan Cambodia tahun 2017. Produk dalam GEL secara permanen dikecualikan dari skema CEPT – AFTA dengan pertimbangan untuk melindungi keamanan nasional, moral masyarakat, kehidupan dan kesehatan manusia, dan nilai sejarah atau arkeologis. Data pada Lampiran 1 dan 2 menunjukkan bahwa pelaksanaan CEPT-AFTA selama 1993 – 2003 telah berhasil menurunkan tingkat tarif rata-rata ASEAN dari 7.03 persen 1993 menjadi 3.33 persen 2003 atau terjadi penurunan sebesar lebih dari 47 persen. Untuk negara-negara ASEAN-6, tingkat tarif rata-rata hanya tinggal sebesar 2.39 persen 2003. Sedangkan di kelompok negara CLMV Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam tingkat tarif rata-rata masih sebesar 6.22 persen. Pada tahun 2003, ada sebanyak 49 017 pos tarif atau sekitar 99.60 persen dari total pos tarif di ASEAN-6 yang telah diturunkan menjadi 0 – 5 persen. Namun untuk negara-negara CLMV lebih dari 34 persen pos tarifnya masih di atas 5 persen.

2.2.2 Perkembangan Perdagangan ASEAN dalam Kerangka AFTA