Pemberlakuan Subsidi Ekspor Analisis Dampak Hambatan Perdagangan Terhadap Kesejahteraan

71

3.2.3. Pemberlakuan Subsidi Ekspor

Kebijakan subsidi ekspor biasanya dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan insentif kepada produsen domestik guna meningkatkan ekspor. Subsidi merupakan transfer pembayaran dari pemerintah kepada produsen yang dananya berasal dari seluruh masyarakat. Dengan demikian, kebijakan subsidi hanya akan menguntungkan satu kelompok tetapi mengakibatkan kerugian bagi kelompok masyarakat lainnya. Gambar 12 memberi illustrasi mengenai dampak subsidi ekspor yang dilakukan oleh satu negara eksporti besar di pasar persaingan sempurna. Pada kondisi perdagangan bebas dengan harga P FT , negara pengekspor mengalami kelebihan penawaran excess supply yang besarnya sama dengan kelebihan permintaan excess demand di negara pengimpor. Kelebihan penawaran dan permintaan tersebut adalah sama dengan jumlah ekspor dan impor yang besarnya masing-masing adalah: S EX – D EX dan D IM – S IM . Apabila suatu negara besar P FT A B C D S D S FT S Q D Q D FT Q P Q P Negara Pengimpor Sumber: Suranovic 2004 Gambar 11. Analisis Keseimbangan Parsial Dampak Kuota Impor 72 menerapkan kebijakan subsidi ekspor, harga domestik di negara pengekspor akan naik menjadi P S EX dan tingkat konsumsi turun dari D EX ke D S EX . Di lain pihak, produksi meningkat dari S EX menjadi S S EX dan jumlah ekspor bertambah sebesar S S EX – D S EX sehingga harga di pasar dunia turun ke P S IM . Dengan asumsi subsidi ekspor tersebut adalah subsidi spesifik berupa uang tunai yang diberikan kepada produsen per unit ekspor maka besarnya subsidi adalah: S = P S EX – P S IM . Di negara pengimpor, jumlah konsumsi akan meningkat S S IM – D S IM karena harga barang impor dan barang substitusi produksi dalam negeri turun menjadi P S IM . Pada tingkat harga ini, produksi menjadi berkurang S IM – S S IM sehingga untuk memenuhi kelebihan permintaan tersebut jumlah impor meningkat D S IM – S S IM . Berdasarkan gambar di atas, kebijakan subsidi ekspor akan menurunkan tingkat kesejahteraan konsumen di negara eksportir sebesar a+b. Kerugian konsumen ini disebabkan harga di pasar domestik naik sehingga tingkat konsumsi turun. Di lain pihak, kenaikan harga tersebut meningkatkan kesejahteraan produsen sebesar a+b+c. Bagi pemerintah di negara eksportir, kebijakan subsidi ekspor e f g h a b c d P FT P S IM S IM D IM Q D S D P S EX A B C D D EX S EX S S EX S P E F G H Q P P FT P S IM P S EX S S IM D S IM D S EX a. Importir b. Eksportir Sumber: Suranovic 2004 Gambar 12. Analisis Keseimbangan Partial Dampak Subsidi Ekspor 73 menimbulkan biaya yang harus ditanggung sebesar b+c+d+f+g+h. Secara keseluruhan, kesejahteraan nasional negara pengekspor menjadi turun akibat kebijakan subsidi ekspor. Penurunan kesejahteraan tersebut disebabkan oleh adanya efek negatif dari distorsi konsumsi b, distorsi produksi d, dan terms of trade sebesar f + g + h. Sedangkan bagi negara pengimpor, kebijakan subsidi ekspor akan meningkatkan kesejahteraan konsumen sebesar F, tetapi sebaliknya merugikan produsen sebesar H. Namur secara keseluruhan, kesejahteraan negara importir meningkat sebesar G. Hal ini disebabkan efek positif terms of trade F + G + H lebih besar dibandingkan dengan efek negatif dari distorsi konsumsi F dan distorsi produksi H. Untuk tingkat dunia, perubahan kesejahteraan dunia merupakan penjumlahan dari perubahan kesejahteraan di negara pengekspor dan pengimpor yang hasilnya menunjukkan perubahan negatif sebesar F + H + b + d. Dengan demikian, kebijakan subsidi ekspor yang dilakukan oleh negara besar akan menurunkan efisiensi konsumsi dan produksi global.

3.3. Teori Blok Perdagangan Bebas Regional