Kreasi Perdagangan Teori Blok Perdagangan Bebas Regional

76

3.3.1. Kreasi Perdagangan

Kreasi perdagangan adalah keadaan dimana sebuah FTA dapat menciptakan perdagangan diantara anggota yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan adanya kreasi perdagangan, sebuah negara anggota FTA akan memperoleh barang-barang yang diproduksi secara lebih efisien dari negara anggota FTA lainnya. Oleh sebab itu, kreasi perdagangan dianggap sebagai dampak positif dari sebuah FTA. Gambar 13 memberikan ilustrasi terjadinya kreasi perdagangan bagi negara A yang membentuk FTA dengan negara B. Negara C adalah bukan anggota FTA dan diasumsikan mampu menjual produk yang sama dengan harga lebih rendah dibanding negara B. Sebelum ada FTA, tarif impor atas produk dari B dan C yang dikenakan oleh A diasumsikan sebesar: t B = t C = t atau t = P T B – P B = P T C – P C . Dengan tarif tersebut harga dipasar domestik A akan naik menjadi P T B dan P T C . Pada tingkat harga domestik P A yang lebih rendah dari P T B maupun P T C , negara A tidak melakukan impor S 1 = D 1 atau tidak ada perdagangan autarky. Selanjutnya apabila A dan B membentuk FTA dengan menghapus tarif impor dari B, maka t B = 0 sedangkan t C tetap sebesar t . Harga domestik atas barang impor dari B dan C sekarang menjadi P B dan P T C . Oleh karena P B P A maka A mengimpor dari B setelah terbentuknya PTA. Pada harga P B , impor akan naik sebesar D 2 – S 2 . Dengan demikian FTA menciptakan perdagangan antara A dan B yang tidak terjadi sebelumnya. Dengan terciptanya perdagangan mengakibatkan harga di pasar domestik A turun sehingga tingkat konsumsi naik dan kesejahteraan konsumen consumer surplus bertambah sebesar a+b+c. Sebaliknya penurunan harga menyebabkan kesejateraan produsen producer surplus domestik berkurang sebesar a. Dampak secara keseluruhan, kesejahteraan nasional meningkat sebesar b+c sebab efek postif konsumsi melampaui efek negatif distorsi produksi. 77 S 2 S 1 =D 1 D 2 Q D P b c P T B P T C P A P B P C a Negara A Sumber: Suranovic 2004 Gambar 13. Kreasi Perdagangan dan Kesejahteraan Nasional

3.3.2. Diversi Perdagangan