dengan menafsirkan symbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan decoding.
2.1.9. Landasan Teori Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran berpengaruh besar dalam menciptakan proses pembe- lajaran yang efisien. Sehingga media pembelajaran sangat deperlukan dalam
pembelajaran. Landasan psikologis anak dalam belajar merupakan dasar
penggunaan media dalam pembelajaran.
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman yang pernah diala-
mi sebelumnya. Menurut Brunner ada tiga tingkatan utama modus belajar yaitu, pengalaman langsung enactive, pengalaman pictorialgambar iconic, dan peng-
alaman abstrak symbolic. Sebagai gambaran misalnya belajar memahami apa itu pasar tradisional. Dalam tingkat pengalaman langsung, untuk memperoleh pema-
haman siswa tentang pasar tradisional secara langsung siswa diajak mengunjungi ke pasar. Pada tingkat kedua, iconic pemahaman tentang pasar dipelajari melalui
gambar, foto, film atau rekaman video tentang pasar tradisional. Selanjutnya pada tingkat pengalaman abstrak, siswa memahaminya lewat membaca atau mende-
ngarkan uraian tentang pasar tradisional. Uraian diatas memberikan gambaran bahwa agar proses belajar mengajar
dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berupaya untuk menampilkan rangsangan yang dapat
diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk mengolah dan menerima informasi semakin besar kemungkinan ingatan.
Dengan demikian, peserta didik diharapakan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi.
Levie Levie dalam Sukiman, 2012:31 menjelaskan bahwa ada dua sistem ingatan manusia, satu untuk mengolah symbol-simbol verbal kemudian
menyimpannya dalam bentuk proporsi verbal, dan yang lainnya untuk mengolah image nonverbal yang kemudian disimpan dalam bentuk proporsi image. Belajar
dengan menggunakan ganda pandang dan dengar berdasarkan konsep tersebut akan memberikan keuntungan siswa. Siswa akan belajar lebih banyak daripada
jika materi pelajaran disampaiakan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar.
Para ahli memiliki pandangan yang searah dengan hal ini. Azhar Arsyad dalam Sukiman, 2012:32 menjelaskan perbandingan pemerelohan hasil belajar
melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90 hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, hanya sekitar
5 diperoleh melalui indera dengar dan 5 dengar lainnya. Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media
dalam pembelajaran adalah Dale’s Cone of Eksperimence Kerucut pengalaman
Dale.
Gambar 2.1 : Kerucut Pengalaman Dale Edgar Dale dalam Sukiman, 2012:32
Kerucut ini merupakan elaborasi rinci dari konsep tiga tingkatan pengala- man yang dikemukakan oleh Brunner sebagaimana diuraikan sebelumnya. Yaitu
enactive, econic dan symbolic
Sukiman, 2012:32
. Berdasarkan pendapat berbagai tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
landasan psikologis dari penggunaan media karena anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkret dari pada yang abstrak serta anak akan lebih mudah
mengingat apabila menggunakan lebih banyak alat indranya untuk menerima informasi.
Disamping itu, agar proses belajar dapat efektif perlu juga penyesuaian dengan gaya atau tipe belajar siswa. Gaya belajar merupakan kecenderungan
seseorang untuk menggunakan cara tertentu dalam belajar sehingga akan dapat belajar dengan baik.
2.1.10. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran