b Menimbulkan minat belajar, menarik perhatian siswa, serta mengatasi masalah
siswa yang pasif. c
Media pembelajaran dapat mengatasi indera, ruang dan waktu.
2.1.11. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Seiring dengan kemajuan teknologi berbagai jenis dan bentuk media pembelajaran bermunculan dan dapat digunakan di dalam maupun di luar kelas.
Hamdani 2011:248 mengelompokkan berbagai jenis media pembelajaran menjadi tiga yaitu:
a Media visual, media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indera penglihatan. Contoh media visual adalah gambar, binatang, tempat, proyektor, dan papan tulis.
b Media audio, media audio adalah media yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan
ajar. Contoh media audio adalah kaset suara, radio, tape recoder. c
Media audio visual, media audio visual adalah kombinasi dari media audio dan visual. Contoh media ini adalah video, televisi, program slide suara.
2.1.12. Hakekat Media Audiovisual
Media pembelajaran audiovisual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera penglihatan dan indera pendengaran. Secara umum media
audiovisual menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki efektifitas paling tinggi dibandingkan media audio atau media visual. Diantara jenis media
audiovisual adalah film, video, televisi dan program slide suara yang biasa digunakan adalah power point PPT.
Film atau yang sering disebut movie atau sinema. Pengertian secara harfiah film atau sinema adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho
= phytos cahaya + graphie = grhap tulisan=gambar=citra, jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis dengan cahaya kita
harus menggunakan alat yang disebut kamera. Definisi film menurut UU 81992 dalam Sukiman 2012:185 adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan
media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat atas asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, danatau bahan
hasil temuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara,
yang dapat dipertunjukkan danatau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik danatau lainnya.
Sedangkan pengertian video menurut Sukiman 2012:187 adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus
suara dalam waktu bersamaan. Secara garis besar film dan video memiliki kesamaan karena sama-sama memiliki unsur yang dapat didengar dan dilihat.
Namun keduanya juga memiliki perbedaan yaitu film memiliki alur cerita baik yang bersifat non fiksi atau fiksi, kalau video tidak memiliki alur cerita.
Media film dan video memiliki kelebihan dan kekurangan. Di atara kelebihannya Sukiman, 2012:188 adalah:
a Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
ketika mereka membaca, berdiskusi, praktek dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek secara normal
tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut. b
Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c Di samping mendorong dan memotivasi, film dan video menanamkan sikap
dan segi-segi afektif lainnya. d
Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e Film dan video dapat menyajikan peristiwa berbahaya seperti bencana alam
atau peperangan. f
Film dan video dapat diperlihatkan kepada kelompok besar sampai perorangan g
Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu seminggu atau sebulan dapat ditampilkan
dalam satu atau dua menit. Seperti proses bunga mekar atau menetasnya telur. Adapun kekurangan film dan video adalah:
a Pengandaan film atau video biasanya menggunakan waktu yang lama dan
biaya yang besar. b
Pada saat ditayangkan gambar dalam film atau video bergerak terus sehingga akan menyulitkan siswa mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui
film atau video tersebut.
c Film atau video tersebut tidak selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran yang diinginkan, kecuali film dan video tersebut diproduksi sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Program slide suara yang umum didengar adalah program Power Point
PPT atau mikromedia Flash. Power point merupakan program unggulan Microsoft Corporation dalam program aplikasi presentasi yang paling banyak
digunakan saat ini. Hal ini dikarenakan kelebihannya di dalamnya yang memberikan banyak kemudahan yang disediakan. Dengan Microsoft Power Point
ini kita dapat merancang dan membuat presentasi yang lebih menarik dan professional. Pemanfaatan media presentasi ini dapat digunakan oleh siswa
maupun guru untuk mempresentasikan materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang diberikan.
2.1.13.
Implementasi Pembelajaran IPS melalui Model Learning Cycle Berbantuan Media Audiovisual
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB. IPS mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap
kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Selain itu mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
Pembelajaran siklus merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis yang berpusat pada siswa. Model learning cycle
bertujuan membantu mengembangkan berpikir siswa dari berpikir konkret ke abstrak atau konkret ke abstrak.
Model ini diperkenalkan pertama kali lebih dari 30 tahun yang lalu oleh Robert Karplus dalam program sains sekolah dasar yaitu Science Curriculum
Improvement Study SCIS. Model pembelajaran ini telah banyak diaplikasikan dalam penelitian tindakan kelas di Indonesia baik di tingkat sekolah dasar maupun
di tingkat sekolah lanjutan. Selanjutnya menurut Lorsbach dalam Made Wena, 171:2011, tiga tahap siklus tersebut mengalami pengembangan. Tiga siklus
tersebut saat ini dikembangkan menjadi lima tahap yang terdiri menjadi atas tahap 1 pembangkitan minat engogement, 2 eksporasi exploration, 3 penjelasan
explanation, d elaborasi elaboration, dan 5 evaluasi evaluation. Dan keuntungan yang didapatkan apabila menggunakan model ini adalah:
a Merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah
mereka dapatkan sebelumnya. b
Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dan menembah rasa keiingintahuan.
c Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen
d Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka
pelajari. e
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari.
f Guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang saling
mengisi satu sama lainnya. g
Guru dapat menerapkan model ini dengan metode yang berbeda-beda. Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, dan secara harfiah berarti
perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan Hamadi, 2011. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar siswa untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif. Media pembelajaran audiovisual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera penglihatan dan indera
pendengaran. Adapun keunggulan menggunakan media audiovisual adalah 1 media
pembelajaran sangat berguna untuk menunjang pembela-jaran untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan efisien, 2 memperjelas dan memperlancar
pesan atau materi kepada siswa, 3 menimbulkan minat belajar, menarik perhati- an siswa, serta mengatasi masalah siswa yang pasif, 3 media pembelajaran dapat
mengatasi indera, ruang dan waktu.
Harapan menggunakan model learning cycle berbantuan audiovisual dalam pembelajaran adalah selain mendapatkan berbagai keuntungan diatas tapi
juga siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi pemahamannya terhadap konsep
yang dipelajari. Pernedaan yang mendasar antara model pembelajaran siklus belajar dengan pembelajaran konvensional adalah guru lebih banyak bertanya
daripada memberitahu. Dengan demikian, kemampuan analisis, evaluatif, dan argumentatif siswa dapat berkembang dan meningkat secara signifikan. Selain itu
dengan bantuan media audiovisual dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat anak, dan meningkatkan pemahaman dan daya ingat anak terhadap konsep atau
materi pelajaran. Adapun langkah-langkah pembelajaran learning cycle berbantuan media
audiovisual pada pembelajaran IPS adalah sebagai berikut: a
Guru memutarkan filmvideo yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Kemudia guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan video dan
pengalaman kehidupan siswa sehari-hari. Pembangkitan minat b
Membentuk kelompok, memberikan kesempatan untuk bekerjasama memba- has suatu konsepmasalah dalam kelompok kecil secara mandiri sesuai dengan
pemahaman awal mereka. Eksplorasi c
Siswa menjelaskan konsepnya dengan kalimatnya sendiri. Kemudian guru memberikan definisi dan penjelasan tentang konsep yang sebebnarnya.
Penjelasan
d Melalui diskusi kelas siswa membahas konsep tersebut dalam kondisi dan
situasi berbeda atau baru. Elaborasi e
Melakukan evaluasi bersama-sama dan mencari kesimpulan hasil pembahas- an. Evaluasi
2.2. KAJIAN EMPIRIS