d Melalui  diskusi  kelas  siswa    membahas  konsep  tersebut  dalam  kondisi  dan
situasi berbeda atau baru. Elaborasi e
Melakukan evaluasi bersama-sama dan mencari kesimpulan hasil pembahas- an. Evaluasi
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian  ini  juga  didasarkan  pada  hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh beberapa peneliti yang menggunakan model pembelajaran learning cycle. Adapun
hasil penelitian tersebut antara lain : Wijayanti, Suci. 2009. Penerapan Model Siklus Belajar Learning Cycle
dengan  Metode  Eksperimen  pada  Pokok  Bahasan  Benda  dan  Sifatnya  untuk Meningkatkan  Kerja  Ilmiah  dan  Hasil  Belajar  Kognitif  Siswa  Kelas  IV-B
Semester  1  SDN  Bareng  I  Kota  Malang.  Skripsi,  Program  Studi  S1-PGSD. Skripsi. Jurusan KSDP, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Hasil  penelitian  setelah  diterapkan  siklus  belajar  dengan  metode  eksperi- men  pada  mata  pelajaran  IPA  pokok  bahasan  benda  dan  sifatnya  menunjukkan
adanya  peningkatan  kerja  ilmiah  siswa  dari  siklus  I  dengan  rata-rata  67,5  ke siklus  II  meningkat  rata-ratanya  menjadi  70.  Sehingga  dapat  diketahui  bahwa
ada  peningkatan  kerja  ilmiah  sebesar  2,5.  Begitu  juga  dengan  hasil  belajar kognitif  siswa  meningkat  dari  siklus  I  dengan  rata-rata  71,87  ke  siklus  II
meningkat  rata-ratanya  menjadi  76,25.  Persentase  ketuntasan  kelas  pada  siklus  I adalah  71,  dan  pada  siklus  II  meningkat  menjadi  93.  Berdasarkan  hasil
penelitian  tersebut  maka  disarankan  agar  di  dalam  pembelajaran  IPA  khususnya
menerapkan siklus belajar dengan metode aksperimen untuk  meningkatkan kerja ilmiah dan hasil belajar kognitif siswa.
Faoziyah, Anik. 2012.  Penerapan Model  Siklus  Belajar Learning Cycle untuk  Meningkatkan  Pembelajaran  IPA  Siswa  Kelas  IV  SDN  Karangbesuki  I
Kecamatan  Sukun  Kota  Malang.  Skripsi,  Jurusan  Kependidikan  Sekolah  Dasar dan Pra Sekolah Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  perolehan  penerapan  model  siklus
belajar  learning  cycle  terdiri  dari  5  fase  yaitu  engagement,  exploration, explanation,  elaboration,  dan  evaluation  meningkatdari  84  pada  siklus  I
menjadi  94  pada  siklus  II.  Sedangkan  aktivitas  belajar  meningkat  dari  siklus  I sebesar  72,68,  pada  siklus  II  meningka  tmenjadi  76,65.  Dan  untuk  hasil
belajar  siswa  juga  mengalami  peningkatan.  Ketuntasan  belajar  secara  klasikal pada siklus I mencapai 64,1 dan pada siklus II meningkat menjadi 97,44.
Yuliana, Ika. 2007. Penerapan model siklus belajar learning cycle untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS Geografi di SMP Negeri 4 Malang.
Skripsi  Program  S1  Program  Studi  Geografi,  Fakultas  Geografi  Universitas Negeri Malang.
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  keaktifan  belajar  siswa  meningkat, yaitu  dari  skor  28  dengan  nilai  cukup  menjadi  38  dengan  nilai  baik.  Selain  itu
hasil belajar siswa juga meningkat dari baik dengan nilai rata-rata 74,32 menjadi sangat baik dengan nilai rata-rata 96,25.  Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan
guru  bidang  studi  geografi  dapat  menggunakan  model  siklus  belajar  learning cycle yang disesuaikan dengan materi selama proses pembelajaran.
Dari  kajian  empiris  tersebut  didapatkan  informasi  bahwa  model pembelajaran  leanig  cycle  dapat  meningkatkan  kualitas  pembelajaran.  Aktivitas
siswa,  aktivitas  guru  dan  hasil  belajar  mengalami  peningkatan  dengan menggunakan  model  pembelajaran  learning  cycle.  Maka  dalam  penelitian  ini
peneliti  akan  menerapkan  model  pembelajaran  learning  cycle  yang  diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS kelas IV di SDN Mangkangkulon
1 Kota Semarang.
2.3. KERANGKA BERFIKIR