Hasil Belajar Psikomotorik Pengaruh Implementasi Praktikum Aplikatif Berorientasi CEP

dilakukan dengan praktikum di laboratorium berpengaruh positif terhadap hasil belajar afektif siswa.

4.2.2.3 Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik merupakan hasil belajar yang berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa selama proses pembelajaran. Penilaian ranah psikomotorik menggunakan lembar observasi atau lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer. Penilaian ini dilaksanakan ketika siswa melaksanakan praktikum. Hasil analisis terhadap rata-rata kedua kelas termasuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 82 dan kelas kontrol 77. Perbandingan hasil belajar ranah psikomotorik pada kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan praktikum aplikatif berorientasi CEP dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran menggunakan metode praktikum setelah penelitian dimuat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Keterangan aspek penilaian : 1 = persiapan alat dan bahan 2 = keterampilan menggunakan alat 3 = ketepatan prosedur praktikum 4 = kerjasama 5 = mengamati hasil praktikum 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 1 2 3 4 5 6 7 8 N il a i R a ta -ra ta Aspek Penilaian Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 6 = Kebersihan alat dan ruang 7 = menyampaikan hasil praktikum 8 = pembuatan laporan Rata-rata nilai semua indikator dalam kemampuan psikomotor antara kelas eksperimen dengan kontrol menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap penggunaan pembelajaran dengan metode praktikum aplikatif berorientasi CEP pada kelas eksperimen dan metode praktikum pada kelas kontrol. Pada semua aspek terlihat kelas eksperimen memiliki rata-rata psikomotorik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran praktikum aplikatif berorientasi CEP. Metode tersebut dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang pada akhirnya akan menghasilkan produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis sehingga siswa akan cenderung lebih tertarik mengikuti pelajaran. Ketertarikan siswa tersebut ditunjukkan dengan melakukan praktikum secara sungguh-sungguh dan semua siswa ikut berpartisipasi aktif dalam praktikum. Pada aspek 1 yaitu aspek persiapan alat dan bahan pada kelas eksperimen mempunyai rata-rata skor dengan kategori sangat tinggi sedangkan pada kelas kontrol mempunyai rata-rata skor dengan kategori tinggi. Metode praktikum aplikatif berorientasi CEP yang diterapkan pada kelas eksperimen mengharuskan siswa untuk membuat produk dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Hal tersebut menjadikan siswa pada kelas eksperimen dengan semangat mempersiapkan bahan dan alat untuk praktikum dan menjadikan persiapan bahan dan alat kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut ditunjukkan pada saat peneliti meminta untuk mencatat bahan dan alat apa saja yang harus dibawa untuk praktikum, banyak pertanyaan dan pernyataan yang diutarakan siswa. Pada aspek 7, yaitu menyampaikan hasil praktikum juga terlihat perbedaan yang cukup menonjol antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut terjadi karena siswa pada kelas eksperimen selain memprentasikan hasil pengamatan praktikum, siswa juga berlomba-lomba untuk memperkenalkan produk yang telah siswa buat. Siswa menyampaikan presentasinya dengan semenarik mungkin dan sebaik mungkin supaya produknya tidak kalah dengan produk dari kelompok lain. Rata-rata kemampuan psikomotorik kelas eksperimen dan kontrol sama-sama mempunyai kategori tinggi. Hal itu menunjukkan bahwa implementasi praktikum aplikatif berorientasi CEP berpengaruh positif terhadap hasil belajar psikomotorik siswa.

4.2.2.4 Hasil Angket Tanggapan Siswa

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODUL LARUTAN PENYANGGA BERORIENTASI CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) KELAS XI SMA MA

18 66 161

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 13 19

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA.

0 4 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP (CEP) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 19

PENGARUH PENGAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 15

(ABSTRAK) KOMPARASI ANTARA PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM.

0 0 2

IMPLEMENTASI LEARNING CYCLE 5E BERORIENTASI CEP (CHEMOENTREPRENEURSHIP) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM DAN BASA PADA SISWA KELAS XI IA 1 SMA IBU KARTINI SEMARANG.

0 0 114

PENINGKATAN MOTIVASI, HASIL BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP).

2 6 287

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP) Menggunakan Praktikum Aplikatif Berbasis Life Skill.

0 0 80

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP MATERI SISTEM KOLOID

0 0 15