2.10 Koloid dalam Pembelajaran dengan Metode Praktikum
Aplikatif Berorientasi CEP
Pembelajaran sekarang ini didesain untuk membuat siswa aktif belajar. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
Pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa. Pokok bahasan sistem koloid, jenis koloid, sifat-sifat koloid, peranan
koloid, pembuatan koloid, dan pencemaran akibat koloid dapat dibuatkan rancangan praktikum yang berkaitan dengan materi bahasan. Praktikum tersebut
merupakan aplikasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis
sehingga siswa lebih tertarik dalam mempelajari pokok bahasan koloid dan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk berwirausaha. Contoh produk yang
dihasilkan dari praktikum aplikatif berorientasi CEP pada pokok bahasan koloid ini adalah selai tempe yang ada kaitannya dengan bahasan jenis koloid
berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi, es krim buah yang berkaitan dengan bahasan sifat koloid sebagai koloid pelindung, agar-agar jambu biji yang
berkaitan dengan bahasan pembuatan koloid, dan jamu beras kencur yang tidak mengendap yang berkaitan dengan bahasan peran koloid serta sifat koloid.
Langkah-langkah pembelajaran dengan praktikum aplikatif berorientasi CEP:
1 Pretes mengenai materi yang akan diajarkan.
2 Pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan secara singkat materi yang
akan dipraktikumkan.
3 Guru membentuk kelompok kecil 4-5 siswa.
Kelompok bersifat heterogen, yaitu campuran antara siswa yang kemampuan akademiknya rendah, sedang dan tinggi. Kelompok yang dibentuk bersifat
permanen, dalam arti anggota kelompok ini tetap selama penelitian dilakukan. 4
Guru membagikan lembar kerja siswa yang berisi petunjuk praktikum yang akan dilakukan, hasil pengamatan praktikum yang harus diisi siswa dan soal-
soal yang berkaitan dengan materi dan praktikum yang akan dilakukan. 5
Siswa secara berkelompok melakukan praktikum aplikatif berorientasi CEP yang berkaitan dengan materi dan menghasilkan suatu produk yang
bermanfaat dan bernilai ekonomis dari praktikum yang telah dilakukan. Pada saat siswa melakukan praktikum, guru dibantu observer melakukan
penilaian psikomotorik siswa. 6
Siswa menuliskan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung dan menganalisis modal, harga jual serta keuntungan yang didapat jika produk
dijual. 7
Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas berupa hasil pengamatan selama praktikum, jawaban soal dan analisis modal,
harga jual serta keuntungan jika produk dijual. 8
Siswa bertanya dan memberikan pendapatnya mengenai apa yang dipresentasikan oleh kelompok lain.
9 Guru mengoreksi dan memberikan penekanan terhadap jawaban maupun
pendapat yang diberikan siswa.
10 Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan mengenai konsep yang
dipelajari pada hari tersebut. Kesimpulan juga ditulis pada lembar kerja siswa dan dikumpulkan pada guru.
11 Setelah pembelajaran selesai, diadakan postes sebagai evaluasi.
Hasil postes kemudian dianalisis secara statistik untuk mengungkap perbedaan hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Selama proses pembelajaran termasuk pada saat postes, guru melakukan penilaian afektif siswa.
2.11 Kajian Penelitian yang Relevan