Analisis Deskriptif untuk Data Aspek Afektif dan Psikomotorik

Kriteria yang digunakan adalah : jika thitung t n-11- α , maka anak tersebut sudah tuntas. Selain dihitung ketuntasan belajar individu, kelas eksperimen dan kelas kontrol juga dihitung ketuntasan belajar klasikal keberhasilan kelas. Menurut Mulyasa 2007: 254 keberhasilan kelas ketuntasan klasikal dapat dilihat sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal adalah : = 100 X n  Keterangan: X = jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar n = jumlah seluruh siswa

3.7.8 Analisis Deskriptif untuk Data Aspek Afektif dan Psikomotorik

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok control. Rumus yang digunakan yaitu : Arikunto, 2006: 254 Tabel 3.10 Kriteria Rata-rata Nilai Aspek Afektif dan Psikomotorik Kelas Rata-rata nilai kelas Kriteria 85 x ≤ 100 70 x ≤ 85 55 x ≤ 70 40 x ≤ 55 25 x ≤ 40 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 100 x Skor total skor Jumlah siswa Nilai  Tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kedua kelas dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Rumus yang digunakan yaitu : Setiap aspek dalam penilaian afektif maupun psikomotorik dapat dikategorikan sangat baik jika rata-rata nilai 3,4 s.d 4,0, kategori baik jika rata- rata nilai 2,8 s.d 3,4, kategori sedang jika rata-rata nilai 2,2 s.d 2,8, kategori rendah jika rata-rata nilai 1,6 s.d 2,2, dan kategori sangat rendah jika rata-rata nilai 1,0 s.d 1,6. Arikunto, 2006: 254 3.7.9Analisis Data Angket Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia menggunakan praktikum aplikatif berorientasi CEP yang diungkapkan menggunakan angket. Setiap aspek dari pembelajaran kimia menggunakan praktikum aplikatif breorientasi CEP dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam kelas eksperimen. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket bergradasi atau berperingkat satu sampai dengan lima, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif sebagai berikut: 1 Sangat setuju menunjukkan gradasi paling tinggi. Untuk kondisi tersebut diberi nilai 4. 2 Setuju menunjukkan peringkat lebih rendah dibandingkan dengan kata sangat. Oleh karena itu kondisi tersebut diberi nilai 3. responden Jumlah nilai Jumlah aspek tiap nilai rata - Rata  3 Kurang setuju, karena berada dibawah setuju, diberi nilai 2. 4 Tidak Setuju yang berada di bawah kurang setuju, diberi nilai 1. Besarnya presentase tanggapan siswa dihitung dengan rumus : x 100 Arikunto, 2006: 243 responden Jumlah nilai Jumlah aspek tiap nilai rata - Rata 

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian dan pengumpulan data yang telah dilakukan di SMA Negeri 4 Magelang pada pelajaran kimia materi pokok koloid pada kelas XI diperoleh hasil sebagai berikut :

4.1.1 Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan. Data yang digunakan yaitu data nilai pretes dan postes, nilai hasil belajar afektif dan psikomotorik, baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Analisis data ini meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varian, uji perbedaan rata-rata dan uji hipotesis meliputi analisis terhadap pengaruh antar variabel, uji ketuntasan hasil belajar, koefisien determinasi, normalized gain N-gain, analisis deskripstif hasil belajar afektif dan psikomotorik, serta analisis angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran.

4.1.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Pretest 40 30 83 67 63 48 Posttest 60 77 90 100 82 92

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODUL LARUTAN PENYANGGA BERORIENTASI CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) KELAS XI SMA MA

18 66 161

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 13 19

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA.

0 4 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP (CEP) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 19

PENGARUH PENGAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 15

(ABSTRAK) KOMPARASI ANTARA PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM.

0 0 2

IMPLEMENTASI LEARNING CYCLE 5E BERORIENTASI CEP (CHEMOENTREPRENEURSHIP) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM DAN BASA PADA SISWA KELAS XI IA 1 SMA IBU KARTINI SEMARANG.

0 0 114

PENINGKATAN MOTIVASI, HASIL BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP).

2 6 287

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP) Menggunakan Praktikum Aplikatif Berbasis Life Skill.

0 0 80

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP MATERI SISTEM KOLOID

0 0 15