Jenis Penelitian Variabel dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan cara mengadakan pengamatan pada kelompok atau anggota kasus yang akan diteliti. Dalam rancangan penelitian observasional ini menggunakan metode case control. Case control merupakan rancangan penelitian dengan cara membandingkan kelompok kasus dengan kelompok control dengan tujuan untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya sebuah paparan, hal ini dikenal dengan sifat restrospektif yaitu rancang bangun dengan melihat kebelakang tentang penyebab kejadian gizi lebih pada mahasiswa Akademi Kebidanan Agatha Pematang Siantar.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Agatha Pematang Siantar. Alasan dilakukan penelitian di Akademi Kebidanan Agatha Pematang Siantar karena pada saat survei awal didapati mahasiswa yang memiliki berat badan berlebih dan gizi lebih IMT ≥ 25 sebesar 20,1.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Februari-Agustus 2014. 35 Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi kasus adalah seluruh mahasiswa angkatan 2011, 2012 dan 2013 yang memiliki masalah gizi lebih dengan IMT 25-27 di Akademi Kebidanan Agatha Pematang Siantar. Populasi kontrol adalah seluruh mahasiswa angkatan 2011, 2012 dan 2013 yang tidak memiliki masalah gizi lebih dengan IMT 18-24 di Akademi Kebidanan Agatha Pematang Siantar.

3.3.2. Sampel

Dalam penelitian ini sampel terdiri dari kasus dan kontrol. a. Kasus adalah sebagian mahasiswa angkatan 2011, 2012 dan 2013 yang memiliki masalah gizi lebih dengan IMT 25-27 di Akademi Kebidanan Agatha Pematang Siantar. b. Kontrol adalah sebagian mahasiswa angkatan 2011, 2012 dan 2013 yang tidak memiliki masalah gizi lebih dengan IMT 18-24 di Akademi Kebidanan Agatha Pematang Siantar . Penentuan besarnya sampel penelitian dengan memperhatikan Odds Ratio OR hasil beberapa penelitian terdahulu tentang beberapa faktor risiko gizi lebih. Untuk memenuhi jumlah sampel minimal, penentuan ukuran sampel menggunakan rumus Lameshow 1997 sebagai berikut : 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 p p p p p p z p p z n − − + − + − = − − β α 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 p p p p p p z p p z n − − + − + − = − − β α Universitas Sumatera Utara Keterangan: n = besar sampel minimal Z 1- α = nilai distribusi baku normal pada α = 5 1,96 Z 1- β = nilai distribusi baku normal pada β = 80 0,842 p 1 = perkiraan probabilitas paparan pada kasus 0,76 p 2 = perkiraan probabilitas paparan pada kontrol 0,47 = 44 Berdasarkan perhitungan diatas terdapat jumlah sampel minimal kasus sebanyak 44 orang. Dilakukan matching terhadap terhadap umur dan angkatan yang sama. Apabila kasus yang diambil adalah mahasiswa dengan IMT 25-27 berasal dari angkatan 2011, 2012, 2013.

3.3.3. Tehnik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah untuk kasus dengan menggunakan tehnik systematik random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan jumlah populasi mahasiswa yang memiliki IMT 25-27 ada 68 orang, besar sampel yang diinginkan sebanyak 44 untuk kasus berarti K = 68 : 44 = 1,5 maka dibulatkan menjadi 2. Unsur pertama dapat dipilih secara random dari nomor 1- 3. Sampel yang terpilih No 2 maka sampel berikutnya adalah 2 + 2 = 4, 2 + 4 = 6, 2 + 6 = 8 dan seterusnya sehingga diperoleh sampel sebanyak 44 orang. dan untuk 2 2 47 , 76 , 47 , 1 47 , 76 , 1 76 , 842 , 47 , 1 47 , 2 96 , 1 − − + − + − = x n Universitas Sumatera Utara kontrol dengan tehnik purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi 3.3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.3.4.1. Kriteria Inklusi a. Kriteria Inklusi Kasus: - Mahasiswa yang memiliki IMT 25-27 - Memiliki orang tua - Bersedia dan dapat diwawancarai b. Kriteria Inklusi Kontrol - Mahasiswa yang memiliki IMT 18- 24 - Memiliki orang tua - Bersedia dan dapat diwawancarai

3.3.4.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi kasus dan kontrol adalah: - Mahasiswa tidak bersedia diwawancarai - Mahasiswa tidak memiliki orang tua 3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Jenis Data

Data primer meliputi karakteristik sosial demografi responden meliputi umur, aktivitas fisik dan riwayat keluarga diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Universitas Sumatera Utara Data antropometri mahasiswa dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm, sedangkan berat badan ditimbang dengan menggunakan timbangan secca dengan kapasitas 130 kg, tingkat ketelitian 0,1 kg. Selanjutnya, hasil pengukuran yang diperoleh dibandingkan dengan klasifikasi IMT untuk orang Asia berdasarkan kriteria WHO 2004. Data asupan gizi energi, protein, lemak, karbohidrat dan serat diperoleh melalui cara wawancara langsung pada responden dengan menggunakan kuesioner penelitian berupa Food Frequency Questionaire FFQ dan melalui recall tanya ulang konsumsi selama 1 x 24 jam yang dilakukan selama 2 kali yaitu 1 kali pada hari-hari biasa dan 1 kali pada hari liburminggu. Data sekunder meliputi data daftar nama mahasiswa, umur, angkatan, dan alamat diperoleh dari bagian kependidikan Akademi Kebidanan Agatha Pematangsiantar.

3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner sebagai instrumen pengumpul data dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Validitas merupakan sejauh mana alat ukur pengukuran, tes, instrumen mengukur apa yang memang sesungguhnya hendak diukur Last, 2001; Streiner, 2000 dalam Murti, 2003, dan reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana pengukuran individu-individu pada situasi- situasi yang berbeda memberikan hasil yang sama Streiner dan Norman, 2000; Gerstman, 1998 dalam Murti, 2003. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap 30 Universitas Sumatera Utara mahasiswa yang memiliki Gizi lebih di Akademi kebidanan Henderson Pematang siantar.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas independent variable dan variable terikat dependent variable. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi: riwayat keluarga, asupan gizi energi, protein, lemak, karbohidrat dan serat, dan aktivitas fisik. Sedangkan variabel terikat adalah kejadian gizi lebih. Adapun definisi operasional tiap variabel adalah sebagai berikut: 1. Kasus adalah mahasiswa Akademi Kebidanan Agatha yang mengalami gizi lebih IMT ≥25, berumur 17-25 tahun. 2. Kontrol adalah mahasiswa Akademi kebidanan Agatha yang tidak gizi lebih IMT25, berumur 17-25 tahun 3. Riwayat keluarga adalah riwayat anggota keluarga yang memiliki hubungan darah dengan responden yang mempunyai riwayat gizi lebih. 4. Asupan energi adalah total konsumsi energy dari makanan dan minuman yang reponden konsumsi dengan satuan kkalhari 5. Asupan protein adalah Jumlah asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam berat bersih yang mengandung protein dengan satuan gramhari. Universitas Sumatera Utara 6. Asupan karbohidrat adalah Jumlah asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam berat bersih yang mengandung karbohidrat dengan satuan gramhari 7. Asupan Lemak adalah Jumlah asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam berat bersih yang mengandung lemak dengan satuan gramhari. 8. Asupan serat adalah jumlah serat yang dikonsumsi mahasiswa dari makanan dengan satuan gramhari. 9. Aktivitas fisik adalah seluruh kegiatan yang biasa dilakukan mahasiswa setiap hari selama 24 jam. 10. Kejadian gizi lebih adalah suatu keadaan akibat timbunan lemak yang berlebihan pada tubuh yang diukur dengan melakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan, kemudian dihitung nilai IMT BBTB 2 . Disebut gizi lebih apabila Indeks Massa Tubuh IMT 25-27 dan tidak gizi lebih apabila IMT 18-24.

3.6. Aspek Pengukuran